Survei LPI: Kadensus 88 Antiteror Masuk Kategori Pemimpin Responsif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan kinerja Kepala Densus 88 (Kadensus) Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mendapatkan apresiasi dari kalangan kelas menengah intelektual. Mereka menilai Marthinus memiliki kinerja yang baik dan menjadi satu di antara 10 Best Leaders Award of 2021 untuk kategori menteri dan kepala lembaga.
Hal ini berdasarkan survei nasional LPI terkait pandangan ‘Kelas Menengah Intelektual’ terhadap kepemimpinan dan kinerja Kabinet Indonesia Maju dan para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021. Survei ini dilakukan LPI pada 25 November-15 Desember 2021 dengan responden sebanyak 400 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Salah satu hasil dari survei LPI tersebut adalah kalangan menengah intelektual menilai Pak Kadensus 88 Antiteror berkinerja baik," ujar Boni di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Boni menyebutkan kalangan kelas menengah intelektual menilai sosok Kadensus 88 Antiteror cukup responsif dan tanggap terhadap informasi. Kadensus 88 Antiteror, kata dia, mendapat skor 2.44 (skala tertinggi 4) dan berada di rating kelima setelah Panglima TNI dalam pengukuran kategori penilaian kinerja berdasarkan indikator responsivitas dalam jajaran 10 besar menteri dan pimpinan lembaga negara berkinerja terbaik.
"Kalangan kelas menengah intelektual berpandangan bahwa upaya penanggulangan terorisme memerlukan kecermatan, kesigapan, dan ketepatan. Tetapi bukan berarti institusi itu harus ditiadakan atau dibubarkan. Mayoritas responden ketika diwawancarai justru tetap mendukung upaya yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror," terang Boni.
Boni mengatakan selain indikator responsivitas, LPI juga mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan indikator leadership dan indikator kebijakan. Dari tiga indikator tersebut jika diakumulasi, maka 55% responden menyatakan kinerja Kadensus 88 Antiteror yang sangat baik, 30% baik, dan sisanya 15% responden menyebutkan buruk.
"Jadi secara keseluruhan, mayoritas kalangan intelektual menengah atau 85% menilai kinerja Kadensus 88 Antiteror sangat baik dan baik," tutur Boni.
Boni mengakui bahwa Kadensus 88 Antiteror sempat disudutkan oleh narasi, opini negatif di media sosial dalam penanganan terorisme. Namun, kata Boni, di luar dugaan justru Kadensus 88 Antiteror mendapat respons positif dan dukungan dari kalangan menengah intelektual karena tetap konsisten dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
"Bahkan muncul isu dan desakan dari sebagian kalangan agar institusi itu dibubarkan, karena sempat muncul anggapan bahwa Tim Densus hanya menangkap ‘kotak amal’ dan bukan dalang teror. Namun, isu dan desakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat menengah intelektual," pungkas Boni.
Diketahui responden dari survei LPI adalah kalangan kelas menengah intelektual seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, seniman/budayawan. Metode pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan snowball sampling, di mana subjek yang ditunjuk menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subyek-subyek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5% pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Pada kesempatan itu, LPI juga menganugerahkan penghargaan kepada 10 The Best Leaders kepada 10 menteri dan pimpinan lembaga negara yang dari hasil survei menunjukkan kinerjanya sangat baik. 10 nama menteri dan pimpinan lembaga negara tersebut antara lain:
1. Kepala BIN, Budi Gunawan yang secara kumulatif memperoleh skor kinerja 2.382 atau 60%
2. Panglima TNI, Jenderal TNI Muh Andika Perkasa yang secara kumulatif memperoleh skor 2.377 atau 59%
3. Kapolri, Jend Pol Listyo Sigit Prabowo dengan skor 2.377 atau 58%
4. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan skor 2.374 atau 57%
5. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dengan skor 2.344 atau 56%
6. Kadensus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom dengan skor 2.339 atau 55%
7. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan skor 2.332 atau 54%
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono dengan skor 2.311 atau 53%
9. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan skor 2.306 atau 52%
10. Menteri Negara BUMN, Erick Tohir dengan skor 2.304 atau 51%.
Hal ini berdasarkan survei nasional LPI terkait pandangan ‘Kelas Menengah Intelektual’ terhadap kepemimpinan dan kinerja Kabinet Indonesia Maju dan para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021. Survei ini dilakukan LPI pada 25 November-15 Desember 2021 dengan responden sebanyak 400 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Salah satu hasil dari survei LPI tersebut adalah kalangan menengah intelektual menilai Pak Kadensus 88 Antiteror berkinerja baik," ujar Boni di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Boni menyebutkan kalangan kelas menengah intelektual menilai sosok Kadensus 88 Antiteror cukup responsif dan tanggap terhadap informasi. Kadensus 88 Antiteror, kata dia, mendapat skor 2.44 (skala tertinggi 4) dan berada di rating kelima setelah Panglima TNI dalam pengukuran kategori penilaian kinerja berdasarkan indikator responsivitas dalam jajaran 10 besar menteri dan pimpinan lembaga negara berkinerja terbaik.
"Kalangan kelas menengah intelektual berpandangan bahwa upaya penanggulangan terorisme memerlukan kecermatan, kesigapan, dan ketepatan. Tetapi bukan berarti institusi itu harus ditiadakan atau dibubarkan. Mayoritas responden ketika diwawancarai justru tetap mendukung upaya yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror," terang Boni.
Boni mengatakan selain indikator responsivitas, LPI juga mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan indikator leadership dan indikator kebijakan. Dari tiga indikator tersebut jika diakumulasi, maka 55% responden menyatakan kinerja Kadensus 88 Antiteror yang sangat baik, 30% baik, dan sisanya 15% responden menyebutkan buruk.
"Jadi secara keseluruhan, mayoritas kalangan intelektual menengah atau 85% menilai kinerja Kadensus 88 Antiteror sangat baik dan baik," tutur Boni.
Boni mengakui bahwa Kadensus 88 Antiteror sempat disudutkan oleh narasi, opini negatif di media sosial dalam penanganan terorisme. Namun, kata Boni, di luar dugaan justru Kadensus 88 Antiteror mendapat respons positif dan dukungan dari kalangan menengah intelektual karena tetap konsisten dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
"Bahkan muncul isu dan desakan dari sebagian kalangan agar institusi itu dibubarkan, karena sempat muncul anggapan bahwa Tim Densus hanya menangkap ‘kotak amal’ dan bukan dalang teror. Namun, isu dan desakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat menengah intelektual," pungkas Boni.
Diketahui responden dari survei LPI adalah kalangan kelas menengah intelektual seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, seniman/budayawan. Metode pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan snowball sampling, di mana subjek yang ditunjuk menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subyek-subyek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5% pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Pada kesempatan itu, LPI juga menganugerahkan penghargaan kepada 10 The Best Leaders kepada 10 menteri dan pimpinan lembaga negara yang dari hasil survei menunjukkan kinerjanya sangat baik. 10 nama menteri dan pimpinan lembaga negara tersebut antara lain:
1. Kepala BIN, Budi Gunawan yang secara kumulatif memperoleh skor kinerja 2.382 atau 60%
2. Panglima TNI, Jenderal TNI Muh Andika Perkasa yang secara kumulatif memperoleh skor 2.377 atau 59%
3. Kapolri, Jend Pol Listyo Sigit Prabowo dengan skor 2.377 atau 58%
4. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan skor 2.374 atau 57%
5. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dengan skor 2.344 atau 56%
6. Kadensus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom dengan skor 2.339 atau 55%
7. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan skor 2.332 atau 54%
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono dengan skor 2.311 atau 53%
9. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan skor 2.306 atau 52%
10. Menteri Negara BUMN, Erick Tohir dengan skor 2.304 atau 51%.
(kri)