Soal Jadwal Muktamar NU, Pendukung Yahya Staquf Diminta Tidak Grasa-grusu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Upaya Tim Pemenangan KH Yahya Cholil Staquf menekan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan cara mengorganisir PWNU direspons kalem oleh Juru Bicara Halaqah Gus Gus Indonesia For Kiai Said (GGI), Gus Lukman HD. Menurutnya, manuver itu justru menunjukkan ekspresi ketidaksiapan untuk menang.
Dia mengatakan jika memang yakin pasti menang sebagaimana klaim yang disampaikan ke publik mestinya tetap fokus dan tenang, kapanpun penjadwalan ulang Muktamar ke-34 NU diputuskan.
“Kalau dalam sepak bola, sebuah tim akan fokus untuk bermain baik saat mereka yakin menang. Sebaliknya, tim yang sudah mulai tidak yakin memenangkan pertandingan cenderung akan bermain kasar,” ujar Gus Lukman dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021).
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tremas Pacitan ini, penundaan jadwal Muktamar menimbang kebijakan PPKM Level 3 yang efektif diterapkan 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 hanya bersifat teknis dan sementara. Sebab kalau menggunakan hitungan hari, kebijakan PPKM sesungguhnya hanya berlaku efektif 8 hari.
“PPKM ini urusannya kepentingan nasional terkait keselamatan masyarakat. Harus kita hormati bersama. Kaidahnya semua paham kok. Dar’ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih. Kita juga ingin Muktamar ini meraih maslahat. Membawa muru’ah. Jangan grasa-grusu,” tandasnya.
Sebelumnya, dihadiri Gus-Gus Pesantren Se-Jawa dan Bali, Gus Lukman menggelar halaqah di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Batu Ceper, Tangerang. Di Pesantren Almaghfurlah KH Noer Muhammad Iskandar ini, halaqah menyatakan dukungan kepada KH Said Aqil Siroj untuk lanjut memimpin Nahdlatul Ulama.
Sebelumnya, Sebanyak 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia mendukung keinginan Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar yang menginginkan pelaksanaan Muktamar NU dipercepat. Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 semula dijadwalkan pada 23-25 Desember 2021.
"Ada 27 pengurus Wilayah, 25 merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU, dan 2 Rois Syuriah PWNU semalam bertemu dan mendukung keinginan Rois Aam agar Muktamar dipercepat," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).
Sebelumnya Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar memang memerintahkan PBNU mempercepat Muktamar karena kondisi di Januari 2022 belum tentu akan lebih baik dibandingkan Desember 2021. Menurut Gus Ipul, sebagai pimpinan tertinggi, maka keinginan Rois Aam ini adalah sebuah perintah yang harus dilakukan PBNU. Baca juga: Jelang Muktamar Ke-34 NU, Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama Minta Kemenag Netral
"Kondisi di PBNU saat ini juga sudah tidak kondusif, ada masalah-masalah politik dan administrasi yang mengganggu konsolidasi organisasi. Misalnya banyak SK mati yang tiba-tiba hidup sendiri tanpa ada tandatangan Rois Aam. Ini masalah yang serius," ujar Gus Ipul.
Dia mengatakan jika memang yakin pasti menang sebagaimana klaim yang disampaikan ke publik mestinya tetap fokus dan tenang, kapanpun penjadwalan ulang Muktamar ke-34 NU diputuskan.
“Kalau dalam sepak bola, sebuah tim akan fokus untuk bermain baik saat mereka yakin menang. Sebaliknya, tim yang sudah mulai tidak yakin memenangkan pertandingan cenderung akan bermain kasar,” ujar Gus Lukman dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021).
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tremas Pacitan ini, penundaan jadwal Muktamar menimbang kebijakan PPKM Level 3 yang efektif diterapkan 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 hanya bersifat teknis dan sementara. Sebab kalau menggunakan hitungan hari, kebijakan PPKM sesungguhnya hanya berlaku efektif 8 hari.
“PPKM ini urusannya kepentingan nasional terkait keselamatan masyarakat. Harus kita hormati bersama. Kaidahnya semua paham kok. Dar’ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih. Kita juga ingin Muktamar ini meraih maslahat. Membawa muru’ah. Jangan grasa-grusu,” tandasnya.
Sebelumnya, dihadiri Gus-Gus Pesantren Se-Jawa dan Bali, Gus Lukman menggelar halaqah di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Batu Ceper, Tangerang. Di Pesantren Almaghfurlah KH Noer Muhammad Iskandar ini, halaqah menyatakan dukungan kepada KH Said Aqil Siroj untuk lanjut memimpin Nahdlatul Ulama.
Sebelumnya, Sebanyak 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia mendukung keinginan Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar yang menginginkan pelaksanaan Muktamar NU dipercepat. Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 semula dijadwalkan pada 23-25 Desember 2021.
"Ada 27 pengurus Wilayah, 25 merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU, dan 2 Rois Syuriah PWNU semalam bertemu dan mendukung keinginan Rois Aam agar Muktamar dipercepat," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).
Sebelumnya Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar memang memerintahkan PBNU mempercepat Muktamar karena kondisi di Januari 2022 belum tentu akan lebih baik dibandingkan Desember 2021. Menurut Gus Ipul, sebagai pimpinan tertinggi, maka keinginan Rois Aam ini adalah sebuah perintah yang harus dilakukan PBNU. Baca juga: Jelang Muktamar Ke-34 NU, Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama Minta Kemenag Netral
"Kondisi di PBNU saat ini juga sudah tidak kondusif, ada masalah-masalah politik dan administrasi yang mengganggu konsolidasi organisasi. Misalnya banyak SK mati yang tiba-tiba hidup sendiri tanpa ada tandatangan Rois Aam. Ini masalah yang serius," ujar Gus Ipul.
(kri)