Mega Persilakan Kader yang Tak Suka PDIP Mengundurkan Diri, Sindir Siapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempersilakan kadernya mengundurkan diri jika sudah tidak lagi loyal menimbulkan tanda tanya. Sebab, Megawati tidak mengungkapkan secara detail siapa kader PDIP yang dimaksud dalam sindirannya itu.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai sindiran Megawati itu ditujukan kepada para pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo . “Kelihatannya sindir para pendukung Ganjar. Karena selama ini dianggap tak taat azas partai,” ujar Ujang kepada SINDOnews, Kamis (28/10/2021).
Ujang pun menilai sindiran Megawati itu cukup serius. “Karena mungkin Megawati sudah kirim surat ke DPC-DPC PDIP di daerah terkait soal kader dilarang bicara pencapresan. Mungkin karena surat tersebut tak diindahkan, maka Megawati ngamuk,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Namun, menurut Ujang, yang penting bagaimana Megawati juga membangun demokrasi di internal PDIP. “Agar setiap kader dibuka ruang untuk bisa menjadi capres atau cawapres. Jangan karena mungkin sudah punya dukungan. Lalu menutup peluang kader lain,” kata Ujang.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mempersilakan kepada kadernya yang sudah tidak lagi loyal dan tidak lagi suka dengan PDIP untuk mengundurkan diri. Mega pun mengaku lelah kalau harus memecat kader-kader PDIP tersebut. Mega mengaku sulit mengonsolidasikan kekuatan partai di tengah pandemi Covid-19 karena selama ini rapat hanya bisa dilakukan secara daring.
Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki massa pendukung yang mendorongnya maju sebagai kandidat Pilpres 2024. Sekelompok masyarakat menamakan diri Sahabat Ganjar sudah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 pada Minggu (20/6/2021).
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai sindiran Megawati itu ditujukan kepada para pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo . “Kelihatannya sindir para pendukung Ganjar. Karena selama ini dianggap tak taat azas partai,” ujar Ujang kepada SINDOnews, Kamis (28/10/2021).
Ujang pun menilai sindiran Megawati itu cukup serius. “Karena mungkin Megawati sudah kirim surat ke DPC-DPC PDIP di daerah terkait soal kader dilarang bicara pencapresan. Mungkin karena surat tersebut tak diindahkan, maka Megawati ngamuk,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Namun, menurut Ujang, yang penting bagaimana Megawati juga membangun demokrasi di internal PDIP. “Agar setiap kader dibuka ruang untuk bisa menjadi capres atau cawapres. Jangan karena mungkin sudah punya dukungan. Lalu menutup peluang kader lain,” kata Ujang.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mempersilakan kepada kadernya yang sudah tidak lagi loyal dan tidak lagi suka dengan PDIP untuk mengundurkan diri. Mega pun mengaku lelah kalau harus memecat kader-kader PDIP tersebut. Mega mengaku sulit mengonsolidasikan kekuatan partai di tengah pandemi Covid-19 karena selama ini rapat hanya bisa dilakukan secara daring.
Sementara itu, Ganjar Pranowo memiliki massa pendukung yang mendorongnya maju sebagai kandidat Pilpres 2024. Sekelompok masyarakat menamakan diri Sahabat Ganjar sudah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 pada Minggu (20/6/2021).
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
(rca)