Jokowi Minta Kepala Daerah Imbau Warganya Tak Bepergian saat Libur Natal dan Tahun Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah untuk mengelola dan mengatur libur Natal dan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat seperti mudik. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, libur panjang akhir tahun menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19 yang tidak kecil.
"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden pada Selasa (26/10/2021).
Hal itu dikatakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (25/10/2021).
Baca juga: Update, 6.039 WNI Terkinfirmasi Covid-19 di Luar Negeri
Berdasarkan hasil survei, ada 19,9 juta orang yang berniat mudik pada momen libur tersebut. Menurut Presiden, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.
"Inilah yang harus kita antisipasi, semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," kata Presiden.
Seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki peranan sangat penting dalam menyosialisasikan hal tersebut. Terutama, mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga yang tidak diharapkan.
"Kita harapkan Natal dan Tahun Baru bisa kita kelola dengan baik, karena hampir semua epidemiolog takut bahwa yang memicu gelombang ketiga," imbuhnya.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Libur Natal dan Tahun Baru
"Saya harapkan semuanya dirancang, direncanakan secara detail sesuai dengan kondisi masyarakat setempat, menghargai norma-norma yang ada. Tetapi sekali lagi, tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak, itu yang terus harus kita jaga," katanya.
"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden pada Selasa (26/10/2021).
Hal itu dikatakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (25/10/2021).
Baca juga: Update, 6.039 WNI Terkinfirmasi Covid-19 di Luar Negeri
Berdasarkan hasil survei, ada 19,9 juta orang yang berniat mudik pada momen libur tersebut. Menurut Presiden, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.
"Inilah yang harus kita antisipasi, semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," kata Presiden.
Seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki peranan sangat penting dalam menyosialisasikan hal tersebut. Terutama, mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga yang tidak diharapkan.
"Kita harapkan Natal dan Tahun Baru bisa kita kelola dengan baik, karena hampir semua epidemiolog takut bahwa yang memicu gelombang ketiga," imbuhnya.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Libur Natal dan Tahun Baru
"Saya harapkan semuanya dirancang, direncanakan secara detail sesuai dengan kondisi masyarakat setempat, menghargai norma-norma yang ada. Tetapi sekali lagi, tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak, itu yang terus harus kita jaga," katanya.
(abd)