Sehari Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa Diguncang 24 Kali Gempa

Minggu, 24 Oktober 2021 - 08:58 WIB
loading...
Sehari Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa Diguncang 24 Kali Gempa
BMKG mencatat sejumlah daerah seperti, Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa diguncang 24 kali gempa susulan sejak kemarin hingga pagi ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejumlah daerah seperti, Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa telah diguncang 24 kali gempa susulan sejak kemarin hingga pagi ini.

Gempa susulan ini diawali dengan gempa utama terjadi pada Sabtu, 23 Oktober 2021 pukul 00.32 WIB berkekuatan 3,0 magnitudo. Dimana gempa susulan hingga tadi malam sebanyak 24 kali terakhir pada pukul 21.11 WIB dengan magnitudo 2,9.

Diketahui, episenter terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat Laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km. Sementara itu, pada pagi ini terjadi 4 kali rentetan gempa dengan magnitudo beragam yang tertinggi mencapai 3,4.

“Sejak pukul 5.57 WIB 4 rentetan gempa dirasakan mengguncang Banyubiru dan Ambarawa dengan magnitudo 3,4 2,3 2,3 dan 2,2. Inilah karakter gempa swarm,” ungkap Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Minggu (24/10/2021).

Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo.

“Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” ungkap Daryono.

Daryono mengatakan mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempabumi. “Seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut,” paparnya.

Berikut catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah mengalami beberapa kali gempa signifikan, yaitu:

a. Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.

b. Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)