10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 05:40 WIB
loading...
10 Pahlawan Revolusi...
Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Foto/dok Okezone
A A A
JAKARTA - 10 pahlawan revolusi korban kekejaman G30S/PKI tentu diingat oleh bangsa Indonesia. Nama mereka pun diabadikan di berbagai tempat, termasuk menjadi nama jalan.

Peristiwa G30S PKI menjadi kenangan kelam bagi Indonesia. Saat itu terjadi pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia. Tidak sedikit korban tewas berjatuhan.

Bahkan, para petinggi Angkatan Darat (AD) juga ikut menjadi korban kekejaman G30S/PKI. Para petinggi AD itu ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Berikut 10 Pahlawan Revolusi korban kekejaman G30S/PKI:

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: okezone

Pria kelahiran Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922 itu adalah seorang petinggi TNI AD di masa Orde Lama. Ahmad Yani pada tahun 1965 mendapatkan fitnah ingin menjatuhkan Presiden Soekarno. Dia harus tewas saat pemberontakan G30S pada 1 Oktober 1965. Semasa hidupnya, dia pernah ikut dalam pemberantasan PKI Madiun 1948, penumpasan DI/TII di Jawa Tengah, dan Agresi Militer Belanda II. Selain itu, dia juga pernah ikut pendidikan Heiho di Magelang dan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Ahmad Yani pada tahun 1958 diangkat sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang Sumatera Barat untuk menumpas pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

2. Letjen (Anumerta) Suprapto
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: wikimedia.org

Jasad Suprapto ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta. Pria kelahiran Purwokerto pada 20 Juni 1920 itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan. Semasa hidupnya, dia pernah ikut pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung. Karena pendaratan Jepang di Indonesia, pendidikannya itu harus terhenti. Dia tercatat aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap pada awal kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, dia memasuki Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto dan menjadi ajudan Panglima Besar Sudirman dalam pertempuran di Ambarawa. Suprapto juga tercatat menolak ketika PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima.

3. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: wikimedia.org

Pria kelahiran 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli, Sumatera Utara ini memiliki nama lengkap Donald Isaac Panjaitan. Kariernya di militer cemerlang. Dia pernah memasuki pendidikan militer Gyugun di masa pendudukan Jepang. Dia kemudian ditempatkan di Pekanbaru, Riau hingga proklamasi kemerdekaan. Dia pun ikut membentuk Tentara Keamanan Rakyat setelah Indonesia merdeka. Jabatan terakhirnya adalah Asisten IV Menteri/Panglima AD Bidang Logistik.

4.Kolonel (Anumerta) Sugiyono Mangunwiyoto
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto:biografipahlawan.com

Dia tewas di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965. Sugiyono yang baru saja kembali dari Pekalongan ditangkap di Markas Korem 072 yang telah dikuasai gerombolan PKI pada 1 Oktober 1965. Jenazahnya ditemukan pada 22 Oktober 1965 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Pria kelahiran 12 Agustus 1926 di Desa Gendaran, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta ini pernah mendapat pendidikan militer pada Pembela Tanah Air (PETA) pada masa pendudukan Jepang. Dia juga pernah diangkat menjadi Budanco di Wonosari. Sugiyono juga mengikuti beberapa penumpasan pemberontakan di Tanah Air.

5.Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto:wikimedia.org

Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918 ini mengetahui rencana-rencana PKI yang ingin membentuk angkatan kelima. Dia juga termasuk yang dibuang ke Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 1965. Semasa hidupnya, dia pernah dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu intelijen pada Kenpei Kasya Butai. Setelah Proklamasi Kemerdekaan ia mengabdi kepada Indonesia untuk memperkuat militer Tanah Air.

6.Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto:wikimedia.org

Dia juga termasuk yang dibunuh dan dibuang ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 1965. Pria kelahiran 28 Agustus 1922 di Kebumen, Jawa Tengah itu juga menentang pembentukan angkatan kelima. Jabatan terakhirnya adalah Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat. Dia juga termasuk ikut TKR bagian Kepolisian setelah Proklamasi Kemerdekaan. Dia juga pernah menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto dan Kepala Bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.

7.Brigjen (Anumerta) Katamso Darmokusumo
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: wikimedia.org

Dia meninggal di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965. Jasadnya ditemukan pada 22 Oktober 1965 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Jabatan terakhirnya adalah Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta. Pria kelahiran 5 Februari 1923 di Sragen, Jawa Tengah ini pernah mengikuti pendidikan militer pada PETA di Bogor di masa pendudukan Jepang. Lalu, Katamso diangkat menjadi Shodanco Peta di Solo. Dia juga pernah dikirim ke Sumatera Barat dan menjadi Komandan Batalion A Komando Operasi 17 Agustus saat menumpas pemberontakan PRRl. Dia juga pernah menjadi Kepala Staf Resimen Team Pertempuran (RIP) II Diponegoro di Bukittinggi.

8.Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: cloudfront.net

Jenazahnya termasuk yang dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 1965. Saat tertangkap oleh kelompok G30S, dia mengaku sebagai A. H. Nasution, sang jenderal yang berhasil melarikan diri. Jabatan terakhirnya adalah Ajudan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Abdul Harris Nasution. Pria kelahiran 21 Februari 1939 di Jakarta ini pernah menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan. Dia juga pernah ikut bertugas menyusup ke daerah Malaysia saat sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.

9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto:izbio.id

Pria kelahiran Tual, Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928 ini memiliki nama lengkap Karel Satsuit Tubun. Saat pemberontakan G30S meletus, dia sedang bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Johannes Leimena yang berdampingan dengan rumah Jenderal A. H. Nasution. Saat itu dia sempat melawan namun akhirnya ditembak dan gugur di kediaman Dr. Johannes Leimena, Jakarta, 1 Oktober 1965. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Semasa hidupnya, dia pernah ditempatkan pada kesatuan Brimob Dinas Kepolisian Negara di Jakarta. Kemudian, tahun 1955 dia dipindahkan ke Medan Sumatera Utara dan dipindahkan ke Sulawesi pada tahun 1958.

10.Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono
10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI

Foto: wikimedia.org

Pangkat terakhirnya adalah Deputi III Menteri/Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan. Ada 16 orang pasukan yang ditugaskan untuk menculiknya. Pasukan itu berhasil memasuki rumah dan mendobrak secara paksa pintu kamar tidur Haryono sambil melepaskan tembakan. Haryono tewas dengan beberapa peluru melukai tubuhnya. Jenazahnya kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya bersama mayat perwira-perwira lainnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)