Pengamat Militer: Pencopotan Danlanud dan Dansatpom Merauke Tepat

Sabtu, 31 Juli 2021 - 08:17 WIB
loading...
Pengamat Militer: Pencopotan...
Susaningtyas Kertopati menilai keputusan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mencopot Danlanud dan Dansatpom Merauke sangat tepat. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai pencopotan Komandan Lanud (Danlanud) dan Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Merauke terkait tindakan arogan anak buah mereka sudah tepat.

"Keputusan Panglima TNI dan KSAU sudah tepat mencopot Danlanud dan dua pelaku," ujar Susaningtyas, Jumat (30/7/2021) ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.

Ia menyebutkan tindakan yang dilakukan oleh kedua oknum anggota TNI AU tersebut ada penyebabnya. "Tetapi kedepan kita juga harus melihat ada kejadian pasti ada sebab. Agar berkeadilan hal ini juga harus dilihat. Dua prajurit TNI berlaku kasar pasti ada pemicunya," jelas Susaningtyas.



Ia berharap agar baik aparat kemanan TNI dan Polri maupun masyarakat sipil harus sama-sama saling menghargai dalam melaksanakan peran dan tugasnya masing-masing.

"Sesungguhnya bila kita sadar sebagai bangsa harus saling menghormati. TNI Polri hormati hak sipil, pun sipil juga hargai peran TNI Polri. Sipilnya juga jangan berperilaku kriminal dan mengganggu ketentraman warga misalnya memalak," kata Susaningtyas.

Soal ajakan di media sosial lewat tagar #PapuanLivesMatter meniru gerakan di Amerika Serikat setelah polisi membunuh warga kulit hitam, Susaningtyas berpendepat bahwa keduanya tidak bisa disamakan begitu saja.

"Menurut saya hal ini (tindakan arogan oknum anggota TNI AU) tentu tak dapat disamakan begitu saja dengan kejadian di AS," tandas Susaningtyas.



Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir media sosial dipenuhi video viral terkait peristiwa aksi kekerasan terhadap warga Papua pada Senin (26/7/2021) pukul 10.00 WIT di Jalan Raya Mandala, Merauke.

Dalam video tersebut ada dua orang personel anggota TNI AU menghampiri kerumunan di sebuah warung makan di pinggir jalan dan berusaha melerai pertengkaran oleh seorang warga.

Seorang warga Papua mengajak berkelahi warga lainnya dengan membuka kaus. Alih-alih melerai pertengkaran, kedua personel TNI AU melakukan tindakan arogan dengan memiting tangan serta menginjak kepala warga Papua tersebut.

Sebagai konsekuensi tindakan arogan yang dilakukan dua oknum prajurit TNI AU Serda A dan Prada V, kini keduanya menyandang status tersangka tindak kekerasan dan ditahan.

Selain itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mengambil tindakan memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk mencopot Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara (Lanud Dma) Merauke Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dan Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Dma, pada Rabu (28/7/2021) lalu.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)