Kasus Baru Covid-19 Dekati 50 Ribu per Hari, Menkes: Belum Semua Data Masuk

Selasa, 13 Juli 2021 - 19:02 WIB
loading...
Kasus Baru Covid-19...
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bakal ada lonjakan data kasus baru Covid-19 lebih besar seiring naiknya target tracing dan testing. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus baru Covid-19 hari ini telah menembus angka 47 ribu. Ada kemungkinan jumlah tersebut belum mencakup realitas sesungguhnya. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada DPR mengakui kemungkinan bahwa data yang tersaji saat ini memang belum mencerminkan fakta sebenarnya.

Budi Gunadi meminta semua pihak tidak kaget karena data testing itu banyak yang belum masuk. Akibatnya ada lonjakan jumlah kasus positif saat data tersebut masuk.

“Bapak-ibu mungkin lihat hari ini akan ada lonjakan testing, mungkin juga akan lonjakan kasus konfirmasi. Saya bisa jelaskan di sini, belum semua data itu masuk, saya terbuka bilang, kalau saya melihat masih banyak data yang belum masuk, apakah angka kita sudah tepat seperti itu? Mungkin banyak yang belum masuk. Sekarang kita dorong supaya itu masuk,” kata Menkes dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021).



Menurut Budi Gunadi, kasus positif biasanya sudah terjadi beberapa hari sebelumnya tetapi datanya baru masuk sehingga tampak naik drastis. Meskipun begitu, Budi Gunadi mengatakan hal ini lebih baik ketimbang menutup-nutupi kondisi yang ada.

“Mungkin bapak-ibu akan lihat lonjakannya, tidak usah panik, jangan terlalu panik, mungkin ini sudah kejadian cuma sebelumnya tidak masuk, saya setuju dengan Ibu Penny, lebih baik kita lihat apa adanya saja. Toh, kita melihat apa adanya kita bisa merespost lebih baik, identifikasi orangnya yang mana, kita lacak, kemudian kita masukan,” terangnya.

“Dari pada kita tutup-tutupi supaya kelihatan baik tapi nanti sebenarnya meledak, itu yang kejadian sekarang kan, tiba-tiba tidak ada kasus konfirmasi, masuk rumah sakitnya banyak, loh orang sebelum masuk rumah sakit pastikan terkonfirmasi dulu,” imbuh mantan Wamen BUMN ini.

Oleh karena itu, menurut Budi, persoalan ini yang tengah dibereskan oleh pemerintah, kelemahan yang terjadi dalam sistem testing-tracing ini harus disempurnakan, karena kondisi ini juga terjadi di seluruh dunia. Karena, pelaporan hasil testing ini tidak selalu dilaporkan di hari itu juga atau realtime.

“Itu pelaporanya nggak selalu hari itu, ada yang kejadiannya hari itu, dites 2 hari, dilaporkannya 4 hari kemudian. Jadi kalau ada lonjakan-lonjakan pertanyaan, oh ini 40.000 padahal tesnya lebih kecil, bapak-ibu mohon maaf, memang tidak sempurna, itu bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia,” kilahnya.



Oleh karena itu, mantan Dirut Bank Mandiri ini meminta agar media tidak menggunakan data kasus harian, karena data yang masuk hari ini merupakan data testing 3-5 hari yang lalu.

“Kalau kita lihat WHO standardnya itu 7 hari, jadi laporan itu rata-rata 7 hari, jadi hari ke-7 misalnya angka dilihat rata-rata 1-7. Hari ke-8 dilihat rata-rata hari 2 sampai 8. Hari ke-9 begitu, rolling sehingga dengan demikian adanya anomali dengan testing dan tracing bisa kita luruskan,” papar Budi.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)