Tangan Masih Diinfus, Abu Janda: Covid-19 Menghancurkan Semangat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menyampaikann testimoni ganas dan brutalnya varian baru Covid-19. Lewat akun instagramnya, Permadi menyebut varian baru Covid-19 bisa jadi disertai gejala demam tinggi dan batuk.
"Varian baru, dia bisa serang tiga bareng-bareng demam tinggi, menggigil kedinginan hebat, dan batuk. Tulang serasa remuk redam meluluh lantah, berdiri pun gabisa, mikir pun gabisa. Tenaga kita habis hanya dipake buat menahan serangannya seharian,"jelas Abu Janda seperti dikutip Selasa,(13/07/2021).
Aspek lainnya yang dirasakan Abu Janda ialah penyakit covid 19 memberinya harapan palsu untuk sembuh dari penyakit ini. Ia menambahkan saat dirinya berfikir serangan itu telah melewati satu hingga dua hari dan sudah merasa baik, namun serangan kembali dari awal pada hari ke tujuh. Sehingga ia memutuskan untuk melakukan perawatan intensif di ICU Mayapada.
"Kita pikir kita sudah minum obat-obatan yang tepat, kita pikir kita sudah menuju sehat. Akan tetapi serangan itu datang lagi tubuh drop lagi kembali ke awal dan itu berulang tujuh hari masa isoman saya di rumah, enak drop lagi, enak drop lagi. Benar-benar menghancurkan mental, menghancurkan semangat untuk berjuang makanya saya nyerah saya ke IGD,"jelasnya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk selalu jaga protokol kesehatan (Prokes). "Pesen gua sama temen-temen cuma please cuma stay safe,"pesannya.
"Varian baru, dia bisa serang tiga bareng-bareng demam tinggi, menggigil kedinginan hebat, dan batuk. Tulang serasa remuk redam meluluh lantah, berdiri pun gabisa, mikir pun gabisa. Tenaga kita habis hanya dipake buat menahan serangannya seharian,"jelas Abu Janda seperti dikutip Selasa,(13/07/2021).
Baca Juga
Aspek lainnya yang dirasakan Abu Janda ialah penyakit covid 19 memberinya harapan palsu untuk sembuh dari penyakit ini. Ia menambahkan saat dirinya berfikir serangan itu telah melewati satu hingga dua hari dan sudah merasa baik, namun serangan kembali dari awal pada hari ke tujuh. Sehingga ia memutuskan untuk melakukan perawatan intensif di ICU Mayapada.
"Kita pikir kita sudah minum obat-obatan yang tepat, kita pikir kita sudah menuju sehat. Akan tetapi serangan itu datang lagi tubuh drop lagi kembali ke awal dan itu berulang tujuh hari masa isoman saya di rumah, enak drop lagi, enak drop lagi. Benar-benar menghancurkan mental, menghancurkan semangat untuk berjuang makanya saya nyerah saya ke IGD,"jelasnya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk selalu jaga protokol kesehatan (Prokes). "Pesen gua sama temen-temen cuma please cuma stay safe,"pesannya.
(muh)