BMKG Mencatat 4.701 Kali Gempa Bumi Sepanjang 2021

Kamis, 08 Juli 2021 - 07:44 WIB
loading...
BMKG Mencatat 4.701 Kali Gempa Bumi Sepanjang 2021
BMKG mencatat sejak Januari hingga Juni 2021 di wilayah Indonesia terjadi gempa bumi sebanyak 4.701 kali. FOTO/DOK.BMKG
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mencatat sejak Januari hingga Juni 2021 di wilayah Indonesia terjadi gempa bumi sebanyak 4.701 kali.

"Inilah gambaran sebaran aktivitas gempa di Indonesia selama periode Januari-Juni 2021, total gempa terjadi sebanyak 4.701 kali dengan rata-rata terjadi 783 kali gempa per bulan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono lewat akun media sosial pribadinya, Kamis (8/7/2021).

BMKG mencatat kejadian gempa pada Januari 666, Februari 534, Maret 918, April 805, Mei 933, Juni 845 kali. "Tren aktivitas gempa tektonik di Indonesia selama periode Januari-Juni tampak terjadi peningkatan," kata Daryono.

Baca juga: Kabupaten Jayapura Diguncang Gempa M5,2 BMKG Sebut karena Deformasi Kerak Bumi Menengah

Sementara itu, salah satu kejadian gempa besar yang terjadi pada 2021 adalah di Sulawesi Barat. Gempa terjadi pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.35 WITA dengan kekuatan M5,9, lalu pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 WITA dengan kekuatan M6,2, kemudian pada Sabtu (16/1/2021) pukul 07.32 Wita dengan kekuatan M5,0 serta pada Senin (18/1/2021) pukul 11.11 WIB dengan kekuatan M4,2.

Daryono pun pernah mengungkapkan bahwa fenomena gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulbar merupakan kejadian berulang dengan periode waktu berbeda, bahkan tercatat dua kali tsunami terjadi yang dipicu oleh fenomena gempa. Menurutnya, Sulawesi memiliki lebih dari 45 segmen sesar aktif. Para ahli kebumian telah mempelajari karakteristik wilayah Sulawesi.

"Terjadinya gempa merusak di Majene bukan hal aneh. Secara tektonik, wilayah pesisir dan lepas pantai Sulawesi Barat terletak di zona jalur lipatan dan sesar atau fold and thrust belt," ujar Daryono beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bengkulu Diguncang Gempa M5,5, Warga Panik karena Terasa Banget

Secara khusus, wilayah Majene dan Mamuju pernah terdampak gempa secara berulang dengan periode waktu berbeda. Daryono mengatakan bahwa fenomena gempa di wilayah itu tercatat sejak 1967. sejarah gempa merusak dan pernah terjadi tsunami, antara lain gempa Majene M6,3 pada 1967, kemudian 23 Februari 1969 dengan magnitude 6,9. Dua kejadian ini memicu terjadinya tsunami. Total lebih dari 100 warga meninggal dunia pada dua peristiwa tersebut.

Selanjutnya gempa Mamuju M5,8 pada 6 September 1972, gempa Mamuju M6,7 pada 8 Januari 1984, dan kejadian sebelum kejadian kemarin yaitu pada 7 November 2020. Rangkaian gempa ini bersifat merusak. Lalu, gempa Majene yang terjadi pada dua hari berurutan yaitu 14 Januari 2021 dengan M5,9 dan 15 Januari 2021 dengan M6,2.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3473 seconds (0.1#10.140)