Yayasan Harapan Kita Resmi Serahkan Pengelolaan TMII ke Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Harapan Kita resmi menyerahkan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) kepada negara. Serah terima dilakukan langsung oleh perwakilan YHK di Sekretariat Negara (Setneg) RI, Rabu (30/6/2021).
Serah terima ini sebagai bukti tidak ada upaya menghalang-halangi proses alih kelola TMII kepada negara sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII, yang diteken Presiden Jokowi.
"Tibalah pada puncak kegembiraan kami, melalui Bapak Presiden kami serahkan Taman Mini kepada Pemerintah Republik Indonesia. Semoga pemerintah sudi menerimanya," kata YHK dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Resmi! PT Taman Wisata Candi Akan Kelola TMII Selama 25 Tahun
Selama ini YHK sebagai pengelola TMII telah memberi kontribusi kepada negara. Di mana saat ini, TMII memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan berbasis kompetensi manajerial dan kompetensi teknis terhadap skill (keterampilan), personal's atribute (atribut perseorangan), knowledge (ilmu pengetahuan), dan tercermin dari job behaviour (perilaku kinerja) yang terukur dan dapat dievaluasi.
"Dengan demikian, terasa terpenuhilah harapan kami mempersembahkan kembali hasil kegotong-royongan masyarakat ini kepada rakyat, bangsa dan negara Indonesia tercinta. Suatu persembahan, yang mungkin hanya merupakan sekeping wujud kebudayaan dari bangunan kebudayaan Indonesia yang besar dan indah, kepada generasi Indonesia di masa kini dan masa nanti. Semoga Bangsa dan Negara bergembira menerimanya," kata YHK.
Alih kelola TMII telah menjadi polemik di masyarakat. Ada yang setuju, dan tidak sedikit yang menolaknya. Yayasan Harapan Kita menyampaikan terima kasih kepada mereka yang tidak setuju atas alih kelola TMII oleh pemerintah. Hal itu menjadi pengingat pengurus YHK untuk bekerja lebih hati-hati agar tidak melakukan kesalahan.
Baca juga: Terapkan PPKM Mikro, Tempat Wisata Ragunan, Ancol dan TMII Tutup Sementara
"Sampai dalam wujudnya sekarang, Taman ini telah menelan biaya sebesar Rp4.5 miliar yang dikeluarkan oleh Yayasan Harapan Kita," bunyi keterangan tersebut.
Untuk diketahui, selama ini pengelola TMII terdiri dari pimpinan, staf organik dan nonorganik sarat keahlian serta pengalaman. Tidak kurang dari 700 orang SDM yang bekerja di TMII. Mereka merawat berbagai bangunan dan fasilitas yang terdiri dari 34 anjungan bagi setiap provinsi, 16 museum, 7 tempat beribadah, 12 unit flora dan fauna, 9 wahana rekreasi dan 17 fasilitas berupa hotel & resto, art shop & gallery, lease of dan public transportation yang diperuntukan bagi wahana pelestarian Budaya Indonesia, keseluruhannya di bawah pengelolaan manajemen TMII.
Selama kurang lebih 46 tahun YHK telah melaksanakan tugas negara mengelola konservasi budaya berskala besar dengan melayani berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang datang mengunjungi monumen budaya ini. Termasuk juga tamu negara, kepala negara, kepala pemerintahan, duta besar dan perwakilan negara sahabat yang silih berganti telah melihat sendiri kemegahan keberagaman pelestarian seni dan budaya bangsa Indonesia di TMII.
"Semua pencapaian itu semata-mata merupakan proses belajar yang tiada henti untuk menjadi lebih baik dengan tujuan utama melestarikan kemegahan budaya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," katanya.
Lihat Juga: Terima Surat Penetapan Tersangka, Istana Siapkan Keppres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Serah terima ini sebagai bukti tidak ada upaya menghalang-halangi proses alih kelola TMII kepada negara sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII, yang diteken Presiden Jokowi.
"Tibalah pada puncak kegembiraan kami, melalui Bapak Presiden kami serahkan Taman Mini kepada Pemerintah Republik Indonesia. Semoga pemerintah sudi menerimanya," kata YHK dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Resmi! PT Taman Wisata Candi Akan Kelola TMII Selama 25 Tahun
Selama ini YHK sebagai pengelola TMII telah memberi kontribusi kepada negara. Di mana saat ini, TMII memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan berbasis kompetensi manajerial dan kompetensi teknis terhadap skill (keterampilan), personal's atribute (atribut perseorangan), knowledge (ilmu pengetahuan), dan tercermin dari job behaviour (perilaku kinerja) yang terukur dan dapat dievaluasi.
"Dengan demikian, terasa terpenuhilah harapan kami mempersembahkan kembali hasil kegotong-royongan masyarakat ini kepada rakyat, bangsa dan negara Indonesia tercinta. Suatu persembahan, yang mungkin hanya merupakan sekeping wujud kebudayaan dari bangunan kebudayaan Indonesia yang besar dan indah, kepada generasi Indonesia di masa kini dan masa nanti. Semoga Bangsa dan Negara bergembira menerimanya," kata YHK.
Alih kelola TMII telah menjadi polemik di masyarakat. Ada yang setuju, dan tidak sedikit yang menolaknya. Yayasan Harapan Kita menyampaikan terima kasih kepada mereka yang tidak setuju atas alih kelola TMII oleh pemerintah. Hal itu menjadi pengingat pengurus YHK untuk bekerja lebih hati-hati agar tidak melakukan kesalahan.
Baca juga: Terapkan PPKM Mikro, Tempat Wisata Ragunan, Ancol dan TMII Tutup Sementara
"Sampai dalam wujudnya sekarang, Taman ini telah menelan biaya sebesar Rp4.5 miliar yang dikeluarkan oleh Yayasan Harapan Kita," bunyi keterangan tersebut.
Untuk diketahui, selama ini pengelola TMII terdiri dari pimpinan, staf organik dan nonorganik sarat keahlian serta pengalaman. Tidak kurang dari 700 orang SDM yang bekerja di TMII. Mereka merawat berbagai bangunan dan fasilitas yang terdiri dari 34 anjungan bagi setiap provinsi, 16 museum, 7 tempat beribadah, 12 unit flora dan fauna, 9 wahana rekreasi dan 17 fasilitas berupa hotel & resto, art shop & gallery, lease of dan public transportation yang diperuntukan bagi wahana pelestarian Budaya Indonesia, keseluruhannya di bawah pengelolaan manajemen TMII.
Selama kurang lebih 46 tahun YHK telah melaksanakan tugas negara mengelola konservasi budaya berskala besar dengan melayani berbagai lapisan masyarakat Indonesia yang datang mengunjungi monumen budaya ini. Termasuk juga tamu negara, kepala negara, kepala pemerintahan, duta besar dan perwakilan negara sahabat yang silih berganti telah melihat sendiri kemegahan keberagaman pelestarian seni dan budaya bangsa Indonesia di TMII.
"Semua pencapaian itu semata-mata merupakan proses belajar yang tiada henti untuk menjadi lebih baik dengan tujuan utama melestarikan kemegahan budaya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," katanya.
Lihat Juga: Terima Surat Penetapan Tersangka, Istana Siapkan Keppres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
(abd)