Fadli Zon Ungkap Cara Khusus Dekati Saudi: Jangan Arogan dan Bersahabat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti keputusan Pemerintah Indonesia yang batal memberangkatkan jamaah haji ke Arab Saudi tahun ini.
Keputusan tersebut menjadi polemik karena ternyata Pemerintah Arab Saudi menyatakan sampai kini belum mengelurkan instrusi apa pun tentang pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.
Fadli Zon menilai kalau hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sangat baik, semestinya tetap ada kuota bagi jamaah Indonesia. Presiden Jokowi dikatakannya bisa menelepok Raja Salman untuk membahas persoalan ini.
"Kalau hubungan RI-Saudi Arabia sangatlah baik, harusnya tetap ada kuota proporsional calon jamaah kita. Mungkin Presiden bisa telepon Raja Salman. Tapi kalau Menagnya aja buat pernyataan 'heran', artinya ada masalah komunikasi dan masalah lain yang serius. Apalagi Malaysia dapat tambahan kuota," kata Fadli seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @fadizon, Jumat (4/6/2021).
Menurut Fadli, sejak zaman Hindia Belanda, baru sekarang Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji ke Arab Saudi. Pendekatan dengan Arab Saudi dikatakannya harus secara khusus. Harus dilakukan oleh orang yang tepat.
"Kayaknya baru sekarang kita tak berangkatkan haji. Pendekatan dengan Saudi harus khusus, jangan arogan dan harus org tepat yang bisa bahasa Arab dan bersahabat," kata Fadli.
Cuitan Fadli menanggapi pendapat anggota Fraksi PKS DPR Tifatul Sembiring yang menilai harus ada pendekatan dan lobi serius dengan Arab Saudi. Jangan merasa gengsi. "Setuju pak Fadli, dengan Saudi ini mesti ada pendekatan-pendekatan khusus dan lobi yang serius. Jangan main gengsi-gengsian. Urusan umat Islam dengan Makkah dan Madinah ini akan terus berlanjut," cuit Tifatul seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @tifsembiring.
Keputusan tersebut menjadi polemik karena ternyata Pemerintah Arab Saudi menyatakan sampai kini belum mengelurkan instrusi apa pun tentang pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.
Fadli Zon menilai kalau hubungan Indonesia dengan Arab Saudi sangat baik, semestinya tetap ada kuota bagi jamaah Indonesia. Presiden Jokowi dikatakannya bisa menelepok Raja Salman untuk membahas persoalan ini.
"Kalau hubungan RI-Saudi Arabia sangatlah baik, harusnya tetap ada kuota proporsional calon jamaah kita. Mungkin Presiden bisa telepon Raja Salman. Tapi kalau Menagnya aja buat pernyataan 'heran', artinya ada masalah komunikasi dan masalah lain yang serius. Apalagi Malaysia dapat tambahan kuota," kata Fadli seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @fadizon, Jumat (4/6/2021).
Menurut Fadli, sejak zaman Hindia Belanda, baru sekarang Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji ke Arab Saudi. Pendekatan dengan Arab Saudi dikatakannya harus secara khusus. Harus dilakukan oleh orang yang tepat.
"Kayaknya baru sekarang kita tak berangkatkan haji. Pendekatan dengan Saudi harus khusus, jangan arogan dan harus org tepat yang bisa bahasa Arab dan bersahabat," kata Fadli.
Baca Juga
Cuitan Fadli menanggapi pendapat anggota Fraksi PKS DPR Tifatul Sembiring yang menilai harus ada pendekatan dan lobi serius dengan Arab Saudi. Jangan merasa gengsi. "Setuju pak Fadli, dengan Saudi ini mesti ada pendekatan-pendekatan khusus dan lobi yang serius. Jangan main gengsi-gengsian. Urusan umat Islam dengan Makkah dan Madinah ini akan terus berlanjut," cuit Tifatul seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @tifsembiring.
(dam)