Amerika dan Eropa Tak Perlu Lagi Bayar Hutang Budi Holocaust
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dinilai tidak perlu lagi membayar hutang budi atas tragedi holocaust menimpa kaum Yahudi di Eropa. Sebab, Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru terhadap warga Palestina.
"Hutang budi dengan mendirikan negara Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru di di Palestina. Setelah 100 tahun usia peta Israel, para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa tidak perlu membayar lagi. Hutang budi tidak perlu dibayar lagi, anggap saja itu sudah lunas," ujar Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, Sabtu (22/5/2021).
Dia melihat saat ini adalah momentum yang baik untuk menyelesaikan masalah Palestina. Masyarakat internasional telah menyaksikan tragedi kemanusian luar biasa, yang menimpa warga Palestina. "Aksi demo di Amerika dan Eropa selama perang berlangsung, sangat luar biasa, meski ada kendala pandemi Covid-19. Kendalla pandemi mereka langgar, karena sisi masalah kemanusian," ungkapnya.
Anis Matta berpendapat, dukungan internasional terhadap Israel sudah habis. Alasan hutang budi Holocaust yang menjadi dasar pendirian negara Israel selama ini dianggap telah mengubah perspektif baru internasional. Menurut dia, Holocaust sudah tidak lagi dipandang sebagai hutang budi atau kewajiban yang harus dibayar. Dukungan pendirian negara Israel dinilai justru menimbulkan korban kemanusiaan baru di Palestina, seperti peristiwa Holocaust sebelumnya.
"Perasaan ini tidak hanya terjadi pada publik AS dan Eropa saja, tetapi juga sudah melanda para pengambil keputusan di AS. Pemerintahan Joe Biden saat ini berbeda jauh dengan Donald Trump, di Eropa juga memiliki kecenderungan sama," pungkasnya.
Lihat Juga: Prabowo Diundang ke China dan AS: Prinsip Bebas dan Aktif dalam Lanskap Geopolitik Modern
"Hutang budi dengan mendirikan negara Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru di di Palestina. Setelah 100 tahun usia peta Israel, para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa tidak perlu membayar lagi. Hutang budi tidak perlu dibayar lagi, anggap saja itu sudah lunas," ujar Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga
Dia melihat saat ini adalah momentum yang baik untuk menyelesaikan masalah Palestina. Masyarakat internasional telah menyaksikan tragedi kemanusian luar biasa, yang menimpa warga Palestina. "Aksi demo di Amerika dan Eropa selama perang berlangsung, sangat luar biasa, meski ada kendala pandemi Covid-19. Kendalla pandemi mereka langgar, karena sisi masalah kemanusian," ungkapnya.
Anis Matta berpendapat, dukungan internasional terhadap Israel sudah habis. Alasan hutang budi Holocaust yang menjadi dasar pendirian negara Israel selama ini dianggap telah mengubah perspektif baru internasional. Menurut dia, Holocaust sudah tidak lagi dipandang sebagai hutang budi atau kewajiban yang harus dibayar. Dukungan pendirian negara Israel dinilai justru menimbulkan korban kemanusiaan baru di Palestina, seperti peristiwa Holocaust sebelumnya.
"Perasaan ini tidak hanya terjadi pada publik AS dan Eropa saja, tetapi juga sudah melanda para pengambil keputusan di AS. Pemerintahan Joe Biden saat ini berbeda jauh dengan Donald Trump, di Eropa juga memiliki kecenderungan sama," pungkasnya.
Lihat Juga: Prabowo Diundang ke China dan AS: Prinsip Bebas dan Aktif dalam Lanskap Geopolitik Modern
(cip)