Banjir Bandang NTT, BNPB: Paling Parah di Adonara, Lembata, Alor, Malaka

Senin, 05 April 2021 - 12:37 WIB
loading...
Banjir Bandang NTT,...
Jembatan Ahmad yani di Sumba Timur, NTT, ambruk diterjang banjir bandang. Foto/iNews TV/Dionisius Umbu Ana Lodu
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Doni Monardo mengungkapkan sejumlah wilayah terdampak paling parah akibat bencana banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Minggu (4/4/2021). Wilayah tersebut di antaranya Pulau Adonara, Lembata, Alor, juga Malaka.

"Sejauh ini daerah yang mendapatkan dampak paling parah yaitu Pulau Adonara, kemudian Lembata, lantas Alor. Kemudian juga di daratan di wilayah Timur yaitu Malaka dan terutama Malaka ya," kata Doni dalam keterangannya saat transit di Bandara Maumere, NTT, Senin (5/4/2021).

Selain itu, Doni mengatakan bahwa bencana yang terjadi di NTT akibat badai siklon tropis. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak 2 April telah memperingatkan potensi cuaca ekstrem ini.

Baca juga: Jokowi Sebut Curah Hujan Ekstrem Penyebab Banjir-Longsor di NTT dan NTB

"Kemudian kita lihat sejak tanggal 2, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memberikan rilis informasi tentang cuaca sejak tanggal 2 April, yaitu badai siklon tropis yang melanda di wilayah Nusa Tenggara Timur," ungkap Doni.

"Dan kemarin tanggal 3 sampai 4 dini hari, kita mendapatkan laporan sejumlah daerah terdampak sangat parah. Akibat badai tersebut, hujan lebat dan juga diikuti dengan cuaca ekstrem, termasuk gelombang yang sangat tinggi sekali," papar Doni.

Seperti diberitakan, bencana banjir bandang di NTT telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka. Sebanyak 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.

Baca juga: 54 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Banjir Bandang di Flores Timur

Kemudian kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)