Kisruh Demokrat Memanas, Kubu Moeldoko Beberkan Pelanggaran Etika SBY

Jum'at, 19 Maret 2021 - 07:56 WIB
loading...
Kisruh Demokrat Memanas,...
Kisruh Partai Demokrat semakin memanas, kubu Moeldoko membeberkan sejumlah dugaan pelanggaran etika mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perang opini dan perang urat saraf terus dilancarkan masing-masing kubu Partai Demokrat (PD) yang berseteru. Salah satunya dilontarkan kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara pimpinan Ketua Umum Moeldoko.

Juru Bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad menganggap, Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai suri tauladan dalam pelanggaran etika. Pelanggaran etik itu, dikatakan Rahmad dilakukan SBY selama kiprahnya di politik, termasuk saat menjadi Presiden ke 6 RI. "Jadi SBY adalah contoh yang layak sebagai patron pelanggar etika politik," katanya, Jumat (19/3/2021).

Dia menyontohkan, pelanggaran etika politik SBY dimulai pada 2003 silam. Di mana SBY kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang mengaku tidak ingin menjadi Presiden Indonesia. Namun nyatanya, SBY membohongi Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinnya. "Mengaku ke Presiden Megawati tak maju pilpres. Tapi faktanya maju pilpres mengalahkan Mega," ujarnya.

Kemudian di 2013, kata Rahmad, SBY membuat pakta integritas yang isinya adalah jika kader Demokrat menjadi tersangka atau narapidana narkoba, asusila wajib mundur dari partai. Namun nyatanya dia malah memberikan posisi strategis di Partai Demokrat terhadap Andi Mallarangeng yang kala itu mantan narapidana kasus korupsi Hambalang. "Membuat pakta integritas Partai Demokrat yang isinya; tersangka, napi, narkoba, asusila wajib mundur dari pengurus partai. Faktanya menjadikan Andi sebagai sekretaris majelis tinggi partai," ungkap dia.

Masih soal pakta integritas, Rahmad menyatakan, saat itu SBY berjanji akan mengakomodir kelompok Anas Urbaningrum di dalam kepengurusan partai, tapi nyatanya, janji tersebut tak pernah dibuktikan, hingga satu per satu kader yang telah membesarkan partai pergi meninggalkan partai. "SBY bujuk Anas dukung KLB, dukung SBY jadi ketua umum dan dijanjikan orang Anas masuk pengurus. Faktanya orang Anas dibuang SBY," bebernya.

Contoh berikutnya, tepatnya di 2015 silam, SBY berjanji tidak ingin maju sebagai ketua umum Partai Demokrat. Namun nyatanya dia malah menutup ruang kompetisi sehingga tidak ada calon yang maju sebagai ketua umum. "Faktanya di KLB Surabaya maju sebagai ketua umum dan menutup ruang kompetisi. Katanya demokratis tapi takut kompetisi," ungkapnya.

Kemudian di 2020 lalu, SBY menyebut Demokrat harus menjadi partai modern dan demokratis. Namun faktanya kongres 2020 tanpa laporan pertanggung jawaban SBY sebagai ketua umum. "Pemilihan AHY sebagai Ketum tanpa pembahasan tata tertib, AD/ART dibuat di luar Kongres, SBY diam-diam jadi pendiri partai, SBY diam-diam jadi penguasa tunggal, peserta kongres yang punya hak bicara disuruh keluar ruangan sidang. Di mana etika politiknya?," pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Instruksikan...
Prabowo Instruksikan AHY Bentuk Satgas Penanganan Sampah Nasional
Fakta-fakta Komjen Pol...
Fakta-fakta Komjen Pol Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Bersiap Pensiun
SBY Sebut Pemimpin Haus...
SBY Sebut Pemimpin Haus Jabatan Cenderung Perpanjang Kekuasaan, Termasuk Ubah Konstitusi
SBY Ngaku Tak Pernah...
SBY Ngaku Tak Pernah Cawe-cawe dalam Penegakan Hukum
Momen Hangat AHY Diskusi...
Momen Hangat AHY Diskusi dengan Pimpinan iNews Media Group
Silaturahmi Bareng Pimpinan...
Silaturahmi Bareng Pimpinan iNews Media Group, Menko AHY Bicara Kolaborasi Penting untuk Masyarakat
iNews Media Group Gelar...
iNews Media Group Gelar Audiensi dengan Menko AHY
Kuliah Umum di GRIPS...
Kuliah Umum di GRIPS Tokyo, SBY: Kepercayaan Kunci Stabilitas Global
SBY: Dunia Krisis Kepemimpinan,...
SBY: Dunia Krisis Kepemimpinan, Multilateralisme Harus Diperkuat
Rekomendasi
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
2 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Dunia Diam saat Gaza...
Dunia Diam saat Gaza Menderita Pelanggaran HAM Paling Keji
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved