SBY Turun Gunung Sikapi Isu Kudeta karena Ancamannya Semakin Gawat

Kamis, 25 Februari 2021 - 11:55 WIB
loading...
SBY Turun Gunung Sikapi...
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto/Dok SINDO
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo menyebut ada tiga hal yang mendorong Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung menyikapi isu kudeta di partai berlambang mercy itu. SBY adalah ayahanda Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .

"Mengapa SBY turun gunung, itu tentu saja terkait dengan ancamannya, menurut saya ancamannya mungkin semakin gawat, semakin jelas," ujar Kunto Adi Wibowo, Kamis (25/2/2021).

Kunto pun menyinggung pernyataan SBY yang menyatakan bahwa Partai Demokrat bukan untuk diperjualbelikan. Kemudian, kelompok yang berupaya melakukan kudeta itu telah bergerilya ke DPC dan DPD.

Baca juga: Serius Tarung di Pilpres 2024, Anies Disarankan Masuk Parpol


"Sehingga SBY butuh menyuarakan konsennya dan saya kemarin juga sudah bilang bahwa Demokrat itu top of mind-nya SBY, ketika orang mikir Demokrat orang mikir SBY, sehingga SBY perlu untuk kemudian menegaskan kembali bahwa Demokrat adalah saya dan saya adalah Demokrat itu kan dan siapa yang loyal kepada saya ya loyal kepada Demokrat," kata Kunto.

Kedua, Kunto tertarik dengan pesan SBY yang menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tokoh-tokoh bangsa lain tidak terlibat dalam usaha pengambilalihan Partai Demokrat itu. "Jadi, Pak SBY secara tegas perlu kemudian mengatakan bahwa enggak kok Pak Jokowi enggak terlibat, saya percaya pada Pak Jokowi," katanya.

Baca juga: SBY Tak Ingin seperti Amien Rais yang Ditendang dari PAN


Menurut dia, eskalasi isu kudeta itu membuat hubungan tidak baik antara SBY dengan Presiden Jokowi dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk memancing di air keruh. "Dan Pak SBY melihat bahwa salah satu strategi terbaik untuk mempertahankan Demokrat adalah dengan menjaga hubungan baik dengan Istana, tidak hanya pada Pak Jokowi, Budi Gunawan kemudian Kapolri dan banyak pejabat lain disebut Pak SBY, katanya tidak terlibat dalam usaha pengambilalihan Partai Demokrat ini," imbuhnya.

Ketiga, Kunto menilai SBY pandai memanfaatkan situasi. "Kemudian membuat panggung nasional sehingga dia tetap dikenal dan dia juga membuat strategi agar kenapa publik punya simpati kepada Demokrat, jadi ini pesan ketiga dari Pak SBY dengan kemudian menyatakan bahwa ketika saya mantan presiden pun juga susah mendapatkan keadilan, itu kan dia playing victim lagi," ujarnya.

Kata dia, SBY menempatkan diri sebagai korban dari sebuah situasi kondisi yang dianggap tidak adil. "Dan dengan demikian dia calling for empaty atau simpati dari publik itu terutama untuk Partai Demokrat. Cara yang sama terbukti berhasil di Pemilu 2004 dan mungkin akan berhasil lagi saat ini, kita tidak tahu, di 2024 terutama untuk AHY, kita lihat saja untuk yang ketiga ini," tuturnya.

"Tapi menurut saya tiga alasan itu yang menyebabkan Pak SBY harus kemudian memberikan statement dalam bentuk video tentang apa yang terjadi di Partai Demokrat saat ini," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
2 Makna Silaturahmi...
2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi
SBY Didampingi Ibas...
SBY Didampingi Ibas dan AHY Hadiri Open House Idulfitri Prabowo di Istana
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
Puan Maharani Ungkap...
Puan Maharani Ungkap Peluang Megawati, Jokowi, dan SBY Duduk Bareng
Sesalkan Aksi Teror...
Sesalkan Aksi Teror Terhadap Wartawan Tempo, AHY Harap Isu Tak Melebar
Bergabung ke Demokrat,...
Bergabung ke Demokrat, Mantan Wasekjen PBB Optimistis Dongkrak Suara di Pemilu 2029
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
Tunjuk Irwan Fecho Jadi...
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Renville Antonio
Rekomendasi
5 Fakta Menarik Ray...
5 Fakta Menarik Ray Sahetapy, Aktor Senior yang Meninggal di Usia 68 Tahun
Volume Kendaraan di...
Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Tembus 25.000 Kendaraan Malam Ini
Hasil Final Liga Voli...
Hasil Final Liga Voli Putri Korsel: Red Sparks Takluk dari Pink Spiders, Megawati Cs Kena Comeback
Berita Terkini
4 Jenderal Resmi Jadi...
4 Jenderal Resmi Jadi Kapolda dan Ikut dalam Acara Kenaikan Pangkat Polri Sebelum Lebaran
1 jam yang lalu
Eksepsi dalam Perkara...
Eksepsi dalam Perkara Tipikor Atas Nama Tom Lembong
8 jam yang lalu
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
9 jam yang lalu
Arus Balik Lebaran Dimulai,...
Arus Balik Lebaran Dimulai, Tol Japek Arah Jakarta Macet Malam Ini
9 jam yang lalu
Arus Balik Lebaran,...
Arus Balik Lebaran, Jasamarga Berlakukan Diskon Tarif Tol Mulai Besok
10 jam yang lalu
H+1 Lebaran, Arus Balik...
H+1 Lebaran, Arus Balik Kendaraan lewat GT Cikampek Utama Mulai Meningkat
12 jam yang lalu
Infografis
Bukti Risiko Bumi Dihantam...
Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved