Waspada, Pergerakan Tanah Berpotensi Terjadi 73% di Pulau Jawa

Rabu, 20 Januari 2021 - 16:52 WIB
loading...
Waspada, Pergerakan Tanah Berpotensi Terjadi 73% di Pulau Jawa
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono. Foto: SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral ( ESDM ) menyebutkan, potensi bencana yang disebabkan pergerakan tanah sebanyak 73% berada di Pulau Jawa . Masyarakat diminta waspada dan melakukan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa.

Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono mengemukakan, kondisi tekstur tanah, lereng, dan struktur tanah menyebabkan Pulau Jawa rawan terhadap terjadinya bencana longsor. Apalagi, bila tanah tersebut diterpa hujan dengan intensitas tinggi dan lama, akan mempercepat terjadinya pergerakan tanah.

“Yang menjadi penyebab adalah kondisi batuan dan terjadinya pelapukan tinggi akibat air. Kemudian karena morfologi yang curam dan terjal,” bebernya melalui aplikasi Zoom, Rabu (20/1/2021).

Tak hanya itu, pergerakan tanah seperti longsor juga ditopang oleh kondisi vegetasi hutan, dimana banyak hutan hilang sehingga dapat memicu potensi gerakan tanah. Hutan selama ini menjadi daerah resapan air dan menahan pergerakan tanah. “Makanya perlu ada penataan ruang yang baik terhadap permukiman penduduk, sehingga menghindari potensi terjadinya pergerakan tanah," tegasnya.



Dia mencontohkan, banjir bandang dan tanah longsor di Gunung Mas, Bogor dan Cimanggung, Sumedang adalah contoh pergerakan tanah yang memiliki potensi menengah hingga tinggi. Kawasan tersebut telah diprediksi sebelumnya, karena kondisi tanah yang labil. Di Gunung Mas Bogor, posisi permukiman tepat di atas lembah, sehingga potensi bencana tidak bisa dihindarkan.

“Setiap bulan, kami juga selalu update terkait data potensi longsor, banjir bandang, dan lainnya. Informasi itu sudah kami serahkan kepada pemerintah daerah, mestinya mereka sudah tahu mitigasinya," katanya.

Menurut dia, pada musim hujan seperti saat ini, Indonesia akan dihadapkan pada beberapa potensi bencana. Tak hanya yang disebabkan oleh hujan, tanah longsor, dan lainnya, tetapi juga mesti waspada terhadap potensi gempa dan gunung erupsi.



“Gempa dari sesar besar aktif juga perlu diwaspadai. Kami sudah identifikasi beberapa sesar aktif yang bisa memicu gempa. Walaupun, di Indonesia ini bukan hal aneh. Karena kita diapit tiga lempeng besar. Ini menimbulkan patahan dan berpotensi gempa," imbuh dia.

Badan Geologi kata dia, terus melakukan penelitian terkait berbagai potensi kejadian geologi di Indonesia. Di antaranya melakukan penelitian potensi tanah beregarak, likuifaksi, pengamatan gunung merapi, penurunan muka tanah, dan lainnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)