Tugas Berat Cuci Piring Kotor Menanti Sakti Wahyu Trenggono di KKP

Kamis, 24 Desember 2020 - 06:36 WIB
loading...
Tugas Berat Cuci Piring...
Sakti Wahyu Trenggono yang sebelumnya menjabat Wamenhan resmi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang ditahan KPK terkait izin ekspor benih lobster. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik enam menteri baru. Salah satunya adalah Sakti Wahyu Trenggono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait izin ekspor benih lobster.

Terkait hal tersebut, Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Mohamad Abdi Suhufan mengucapkan selamat kepada Trenggono atas terpilihnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Abdi pun berharap Trenggono bisa cepat belajar dan adaptasi dengan sistem di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (Baca juga: Resmi Jadi Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono Bakal Evaluasi Kebijakan Edhy Prabowo)

"Tugasnya berat karena harus 'cuci piring kotor'. Perlu cepat mengenali program prioritas dan membentuk tim kerja eselon 1 ke bawah yang tangguh agar dapat melaksanakan program kerjanya sebagai menteri," ujar Abdi kepada SINDOnews, Rabu (23/12/2020).

Selain itu, dia menilai Trenggono atau akrab disapa Mas Treng itu perlu cepat mengenali program prioritas dan mengeksekusinya dengan baik. "Terutama program pemberdayaan nelayan dan pembudidaya yang terdampak COVID-19 serta penciptaan lapangan kerja di bidang kelautan dan perikanan," jelasnya. (Baca juga: Edhy Prabowo Dikurung KPK, Sakti Wahyu Trenggono Masuk KKP Tanpa Sertijab)

Kemudian, dia menilai Trenggono harus segera mengisi tiga jabatan eselon I yang kosong, yakni Sekjen, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut dan Dirjen Perikanan Tangkap agar ditempati oleh pejabat yang kredibel dan kompeten. "Dalam 100 hari pertama adalah waktu yang penting tunjukkan kerja cepat untuk benahi KKP sehingga beliau perlu ambil momentum tersebut," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2783 seconds (0.1#10.140)