Reshuffle Kabinet Jokowi Dianggap Melengkapi Rekonsiliasi Cebong-Kampret
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyoroti menteri baru pilihan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang diumumkan sore tadi. Adi menilai setidaknya ada empat yang bisa dicermati oleh publik.
Menurut Adi, pertama reshuffle ini dianggap win-win solution. Karena PDIP dan Gerindra aman dan tak ada pengurangan jatah menteri. (Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri, Timses Jokowi: Percuma Saya dan Teman-Teman Koalisi Berdarah-darah di Pilpres)
"Nama Risma dan Sandi sepertinya sengaja ditunjuk untuk menutupi noda hitam yang ditinggalkan Juliari dan dan Edhy Prabowo. Kedua sosok ini jagoan andalan kedua partai," tuturnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
Kedua, lanjut dia, masalahnya yang menjadi korban reshuffle kali ini adalah menteri dari kalangan profesional. Dia melihat digantinya Terawan Agus Putranto oleh Budi Gunawan Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Wishnutama Kusubandio oleh Sandiaga S Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Fachrul Razi digantikan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama bukan hanya soal kinerja tapi dampak tak memiliki back up politik.
Dan ketiga, kata dia, masuknya Sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya cebong dan kampret. Ini disebutnya reshuffle yang rekonsiliatif. (Baca juga:Fantastis, Kekayaan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Capai Rp1,9 Triliun)
"Keempat, menariknya lagi Bos Ansor jadi Menag. Ini akan menjadi head to head Menteri Agama vs FPI," pungkas Analis Politik UIN Jakarta ini.
Menurut Adi, pertama reshuffle ini dianggap win-win solution. Karena PDIP dan Gerindra aman dan tak ada pengurangan jatah menteri. (Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri, Timses Jokowi: Percuma Saya dan Teman-Teman Koalisi Berdarah-darah di Pilpres)
"Nama Risma dan Sandi sepertinya sengaja ditunjuk untuk menutupi noda hitam yang ditinggalkan Juliari dan dan Edhy Prabowo. Kedua sosok ini jagoan andalan kedua partai," tuturnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
Kedua, lanjut dia, masalahnya yang menjadi korban reshuffle kali ini adalah menteri dari kalangan profesional. Dia melihat digantinya Terawan Agus Putranto oleh Budi Gunawan Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Wishnutama Kusubandio oleh Sandiaga S Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Fachrul Razi digantikan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama bukan hanya soal kinerja tapi dampak tak memiliki back up politik.
Dan ketiga, kata dia, masuknya Sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya cebong dan kampret. Ini disebutnya reshuffle yang rekonsiliatif. (Baca juga:Fantastis, Kekayaan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Capai Rp1,9 Triliun)
"Keempat, menariknya lagi Bos Ansor jadi Menag. Ini akan menjadi head to head Menteri Agama vs FPI," pungkas Analis Politik UIN Jakarta ini.
(kri)