TNI AD Akui Hadapi Ratusan Serangan Siber Setiap Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serangan siber di era teknologi digital saat ini terus meningkat, baik intensitas maupun frekeunsinya. Bahkan, serangan siber juga berpotensi menganggu kegiatan strategis suatu negara.
Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Pussansiad) TNI Angkatan Darat (AD) mencatat serangan siber khusus ke TNI AD dalam satu hari bisa mencapai 200 hingga 300 serangan.
“Dalam satu hari itu kita bisa mendapatkan sekitar 200 sampai 300 serangan per hari. Kemudian, kita antisipasi itu kan ancaman yang bersifat umum general. Ini khusus untuk TNI AD,” ungkap Komandan Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Danpussansiad) Brigjen TNI, Iroth Sonny Edhie di sela acara final Kompetisi Komunitas Siber TNI AD di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (9/12/2020). ( )
Selain itu, kata Iroth, ada juga serangan siber khususnya informasi hoaks ataupun ancaman ujaran kebencian. Sehingga, pihaknya juga terus melakukan patroli siber bahkan edukasi agar agar menggunakan media sosial dengan bijaksana.
“Termasuk mengantisipasi serangan-serangan hoaks, kita melaksanakan patroli siber dan kita melakukan edukasi juga, kemudian pendekatan secara persuasif untuk bagaimana menangani supaya masyarakat sadar dan prajurit sadar dalam penggunaan medsos yang bijaksana,” tegas Iroth.
Lihat Juga: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Berikan Penghargaan ke-12 Kodam Terpilih pada Ksad Award Kampung Pancasila
Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Pussansiad) TNI Angkatan Darat (AD) mencatat serangan siber khusus ke TNI AD dalam satu hari bisa mencapai 200 hingga 300 serangan.
“Dalam satu hari itu kita bisa mendapatkan sekitar 200 sampai 300 serangan per hari. Kemudian, kita antisipasi itu kan ancaman yang bersifat umum general. Ini khusus untuk TNI AD,” ungkap Komandan Pusat Sandi dan Siber Angkatan Darat (Danpussansiad) Brigjen TNI, Iroth Sonny Edhie di sela acara final Kompetisi Komunitas Siber TNI AD di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (9/12/2020). ( )
Selain itu, kata Iroth, ada juga serangan siber khususnya informasi hoaks ataupun ancaman ujaran kebencian. Sehingga, pihaknya juga terus melakukan patroli siber bahkan edukasi agar agar menggunakan media sosial dengan bijaksana.
“Termasuk mengantisipasi serangan-serangan hoaks, kita melaksanakan patroli siber dan kita melakukan edukasi juga, kemudian pendekatan secara persuasif untuk bagaimana menangani supaya masyarakat sadar dan prajurit sadar dalam penggunaan medsos yang bijaksana,” tegas Iroth.
Lihat Juga: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Berikan Penghargaan ke-12 Kodam Terpilih pada Ksad Award Kampung Pancasila
(dam)