Wujudkan Asta Cita, InJourney Komitmen Kembangkan Pariwisata Indonesia
loading...
A
A
A
KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas di antaranya hotel berbintang 5 dan resort yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel serta Convention Center seluas 3.750 meter dengan kapasitas 5.000 pax. Fasilitas yang ada tak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, namun juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan.
Transformasi Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023 telah dilakukan oleh InJourney. Usai direvitalisasi besar-besaran, Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai “Panggung Karya Indonesia”. Konsep ini menjadikan Sarinah tak hanya sekedar pusat perbelanjaan, namun juga menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran dan penjualan produk lokal ungggulan representasi karya dan budaya Indonesia.
Selain fokus di dalam negeri, ke depannya Sarinah terus berinovasi untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara untuk memperkenalkan produk lokal karya anak bangsa ke mata dunia.
Usai ditransformasi oleh InJourney, TMII mengusung empat pilar utama, yakni inclusive, smart, green dan culture. Nuansa destinasi wisata yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan inklusif begitu terasa sejak memasuki area kawasan yang terdiri dari 70% ruang terbuka hijau dan 30% bangunan. Selain itu, dilakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination yang mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi.
”Hal ini dilakukan untuk menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha yang jumlahnya cukup besar di dunia, yang mana di kawasan Asia Tenggara memiliki populasi umat Buddha terbesar yang berada di Thailand dengan jumlah mencapai 64 juta orang,” katanya.
InJourney juga membentuk dua subholding di industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS) yang menjadikan bandara-bandara di dalam pengelolaan InJourney Group jadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.
Kehadiran IAS yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien akan menghasilkan produk dan layanan kompetitif untuk pasar Indonesia dan bersaing di pasar global.
Di industri kebandarudaraan, dilakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental, meliputi premises, process, dan people. Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 (dua) bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, implementasi CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara. Pada aspek process dilakukan dengan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making. Pada aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global.
Selain mengembangkan aviasi dan pariwisata melalui berbagai inisiatif, InJourney juga membangun fundamental yang kuat untuk pengelolaan pariwisata di Indonesia melalui sustainable tourism. Pihaknya juga terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group.
Transformasi Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023 telah dilakukan oleh InJourney. Usai direvitalisasi besar-besaran, Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai “Panggung Karya Indonesia”. Konsep ini menjadikan Sarinah tak hanya sekedar pusat perbelanjaan, namun juga menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran dan penjualan produk lokal ungggulan representasi karya dan budaya Indonesia.
Selain fokus di dalam negeri, ke depannya Sarinah terus berinovasi untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara untuk memperkenalkan produk lokal karya anak bangsa ke mata dunia.
Usai ditransformasi oleh InJourney, TMII mengusung empat pilar utama, yakni inclusive, smart, green dan culture. Nuansa destinasi wisata yang mengedepankan konsep ramah lingkungan dan inklusif begitu terasa sejak memasuki area kawasan yang terdiri dari 70% ruang terbuka hijau dan 30% bangunan. Selain itu, dilakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination yang mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi.
”Hal ini dilakukan untuk menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha yang jumlahnya cukup besar di dunia, yang mana di kawasan Asia Tenggara memiliki populasi umat Buddha terbesar yang berada di Thailand dengan jumlah mencapai 64 juta orang,” katanya.
InJourney juga membentuk dua subholding di industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS) yang menjadikan bandara-bandara di dalam pengelolaan InJourney Group jadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.
Kehadiran IAS yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien akan menghasilkan produk dan layanan kompetitif untuk pasar Indonesia dan bersaing di pasar global.
Di industri kebandarudaraan, dilakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental, meliputi premises, process, dan people. Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 (dua) bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pada aspek premises dilakukan dengan peningkatan kualitas infrastruktur bandara yang berfokus pada customer experience seperti beautifikasi terminal, implementasi CT & ATRS XRAY untuk peningkatan kecepatan pelayanan, optimalisasi suhu udara. Pada aspek process dilakukan dengan peningkatan operasional bandara berbasis ekosistem dengan data driven decision making. Pada aspek people dilakukan dengan value, attitude, mindset serta kompetensi berbasis customer centric berstandar global.
Selain mengembangkan aviasi dan pariwisata melalui berbagai inisiatif, InJourney juga membangun fundamental yang kuat untuk pengelolaan pariwisata di Indonesia melalui sustainable tourism. Pihaknya juga terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group.
Lihat Juga :