Suka Bulu Tangkis, Ini Filosofi Olahraga Bagi Ketua KPK Firli Bahuri

Rabu, 08 Januari 2020 - 07:51 WIB
Suka Bulu Tangkis, Ini Filosofi Olahraga Bagi Ketua KPK Firli Bahuri
Suka Bulu Tangkis, Ini Filosofi Olahraga Bagi Ketua KPK Firli Bahuri
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK), Firli Bahuri bersama pimpinan lainnya melakukan kunjungan ke pegawai lembaga antikorupsi itu dalam mengawali tugasnya. Selain mengunjungi para pegawainya, Firli bersama jajarannya juga turut menyambangi institusi serta lembaga terkait.

Misal pada Senin, 6 Januari 2020, Firli melakukan kunjungan ke Mabes Polri. Keesokan harinya, Firli juga melakukan kunjungan ke Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemko Polhukam) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Menurut Firli kunjungan tersebut untuk memperkuat soliditas dan sinergitas antar lembaga dan instansi dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. "Segala upaya kita, baik pencegahan maupun penindakan akan mengarah kepada negara Indonesia bebas dari korupsi. Mari kita bersatu bekerja bersama-sama membangun negeri kita dan bangsa kita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sejahtera," ujar Firli di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020.

Pria yang lahir pada 8 November 1963 ini pun memiliki karir gemilang di Kepolisian sebelum menjabat sebagai Ketua KPK periode 2019-2023. Dibalik sikap kepemimpinannya, ternyata Firli juga senang berolahraga. Olahraga yang digemarinya tenis lapangan dan bulu tangkis.

Olahraga, kata Firli, mengajarkan dan membangun jiwa kompetitif dan sportivitas. Menurutnya, jiwa kompetitif dan sportif ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Setiap pertandingan itu pasti ada menang dan kalah, tetapi tidak ada orang yang ingin bertanding dengan target kalah, pasti ingin menang. Kalaupun harus kalah jangan terlampau jauh, kalau ibarat tenis kalah nya tie break, 10-9 atau 7-6," ujar Filri dalam siaran pers yang diterima.

Bahkan kata Mantan Kapolda Sumatera Selatan ini, olahraga mengajarinya cara memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk meraih kemenangan. "Kalau kita bisa menang hari ini, jangan pernah kita menunda untuk esok hari, karena esok hari belum tentu kita bisa menang. Gunakanlah kesempatan itu dengan sesungguhnya, sekeras-kerasnya dan supaya ada manfaatnya bagi diri anda sendiri dan orang lain," ungkapnya.

Selain jiwa kompetitif, olahraga mengajarinya untuk menghadapi rintangan dalam hidup. Rintangan itu misalnya penolakan dirinya sebagai Ketua KPK oleh para pegawainya. “Kalau saya mau tahu tentang dunia bulu tangkis, saya harus belajar bulu tangkis. Kalau saya mau tahu dunia tenis, saya harus belajar tenis. Tidak akan ada masalah yang akan membunuh kita. Tetapi masalah itu akan datang silih berganti, justru akan membuat kita dan menjadikan kita lebih kuat," tuturnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7927 seconds (0.1#10.140)