Azan Magrib Diganti Running Text, Menkominfo: Permintaan Kemenag

Rabu, 04 September 2024 - 15:20 WIB
loading...
Azan Magrib Diganti...
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut bahwa imbauan azab magrib diganti running text merupakan permintaan Kemenag. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi buka suara terkait imbauan kepada seluruh stasiun TV agar menyiarkan azan magrib secara running text saat Misa bersama Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024).Budi menyebut imbauan tersebut merupakan permintaan dari Kementerian Agama (Kemenag).

"Permintaan Kementerian Agama. Terserah aja media," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Budi menekankan hal tersebut merupakan imbauan, sehingga tidak perlu dipolemikkan.



"Jangan dipolemikin dong," kata Budi.

Meski begitu, Budi menyebut bahwa pihaknya sekadar memberikan surat yang bersifat imbauan kepada media.

"Mengimbau," kata Budi.

Selebihnya, ia meminta agar hal tesebut ditanyakan langsung kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Tanya Menteri Agama," kata Budi.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo mengimbau seluruh stasiun televisi (TV) nasional agar menampilkan azan magrib dalam bentuk running text saat Misa bersama Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024). Imbauan Kominfo disampaikan melalui surat edaran (SE) perihal Permohonan Penyiaran Azan Magrib dan Misa Bersama Paus Fransiskus yang ditujukan kepada para Direktur Utama Lembaga Penyiaran, serta Ketua Asosiasi dan Persatuan Lembaga Penyiaran.



SE Kominfo merupakan tindak lanjut dari surat Direktur Jenderal Bimbingan Islam dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, serta Kementerian Agama Nomor: B86/DJ.V/BA.03/09/2024 per 1 September 2024 hal Permohonan Penyiaran Azan Magrib dan Misa bersama Paus Fransiskus.

"Bersama ini kami sampaikan hal sebagai berikut:

1. Agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” tulis SE Kominfo, dikutip Selasa (3/9/2024).

2. Sementara itu, di antara pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB Azan Magrib juga disiarkan

3. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan magrib dapat dilakukan dengan running text.

Sementara itu, Tenaga Ahli dan Juru Bicara Menteri Agama Sunanto mengatakan, imbauan tersebut bertujuan agar tidak memotong ibadah misa di televisi mengingat tidak terjadi setiap tahun.

"Kemenag sebagai bagian dari koordinasi antarlembaga bersurat ke Kominfo untuk menyampaikan permohonan kepada direktur TV meniadakan suara azan ketika Misa dan diganti dengan running text. Itu bagian dari solusi. Misa ini tidak terjadi setiap hari, tiap Minggu, bisa beberapa tahun," ujar Sunanto, Rabu (4/9/2024).

Kedua, kapasitas GBK tidak mencukupi untuk pengikut umat Katolik Sehingga mereka dapat mengikuti misa yang disiarkan secara langsung dan diikuti umat Katolik se-indonesia melalui siaran TV.

"Karena misa biar nggak terpotong, jalan tengahnya bagaimana pemberitahuan azan di TV karena sifatnya azan di TV itu hanya pemberitahuan ibadah, maka diganti dengan running text sehingga ibadah misa tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Sunanto.

Dengan demikian upaya tersebut merupakan wujud dari toleransi beragama yang sesuai dengan amanat UUD 1945. "Itu bagian dari toleransi beragama dan memberikan ruang kepada umat Katolik yang beribadah sehingga mereka menjalankan ibadahnya secara utuh tidak terpotong lewat TV," ucapnya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)