Pakaian Batik Jamaah Haji Indonesia Tarik Perhatian Putra Raja Arab
A
A
A
MADINAH - Pakaian batik jamaah haji Indonesia menarik perhatian putra Raja Salman, Prince Faishol Bin Salman Bin Abdulaziz As Saud saat menyambut di Terminal Fast Track Bandara Prince Mohammad Bin Abdulaziz Madinah, Minggu (14/7/2019). Gubernur Madinah itu menanyakan pakaian apa yang dikenakan oleh para jamaah.
"Beliau tadi juga sempat menanyakan pakaian jamaah haji kita (Indonesia), apakah itu pakaian tradisional. Saya sampaikan bahwa itu batik yang telah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia," kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel usai mendampingi Prince Faishol Bin Salman.
Menurut Agus, Prince Faishol Bin Salman sangat mengapreasiasi jamaah haji Indonesia. Dia menilai meski jamaah haji Indonesia paling banyak jumlahnya, tapi paling rapi dan sopan. Manajemen penyelenggaraan hajinya juga bagus. Melihat fakta-fakta itu, Arab Saudi berencana menjadikan Indonesia sebagai model haji di masa depan dan diaplikasikan kepada jamaah haji dari negara lain.
Menurut Dubes, Indonesia adalah negara pertama yang menikmati layanan fast track. Fasilitas ini adalah inovasi terbaru Arab Saudi dalam layanan haji yang memberikan kemudahan jamaah haji masuk ke dalam negaranya. Saat ini baru jamaah haji dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) yang turun di terminal fast track. Ke depan diharapkan semua jamaah haji Indonesia bisa menikmati layanan yang merupakan proyek besar Arab Saudi ini.
"Saya berharap secepatnya, tapi tahun ini tahun terakhir saya bertugas. Insya Allah sebelum saya pulang sudah ada deal dengan Saudi," kata Agus Maftuh.
"Beliau tadi juga sempat menanyakan pakaian jamaah haji kita (Indonesia), apakah itu pakaian tradisional. Saya sampaikan bahwa itu batik yang telah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia," kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel usai mendampingi Prince Faishol Bin Salman.
Menurut Agus, Prince Faishol Bin Salman sangat mengapreasiasi jamaah haji Indonesia. Dia menilai meski jamaah haji Indonesia paling banyak jumlahnya, tapi paling rapi dan sopan. Manajemen penyelenggaraan hajinya juga bagus. Melihat fakta-fakta itu, Arab Saudi berencana menjadikan Indonesia sebagai model haji di masa depan dan diaplikasikan kepada jamaah haji dari negara lain.
Menurut Dubes, Indonesia adalah negara pertama yang menikmati layanan fast track. Fasilitas ini adalah inovasi terbaru Arab Saudi dalam layanan haji yang memberikan kemudahan jamaah haji masuk ke dalam negaranya. Saat ini baru jamaah haji dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) yang turun di terminal fast track. Ke depan diharapkan semua jamaah haji Indonesia bisa menikmati layanan yang merupakan proyek besar Arab Saudi ini.
"Saya berharap secepatnya, tapi tahun ini tahun terakhir saya bertugas. Insya Allah sebelum saya pulang sudah ada deal dengan Saudi," kata Agus Maftuh.
(cip)