Daftar 25 Kapolri dari Raden Said Soekanto Tahun 1945 hingga Jenderal Listyo Sigit Prabowo
loading...
![Daftar 25 Kapolri dari...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/07/18/14/1417715/daftar-25-kapolri-dari-raden-said-soekanto-tahun-1945-hingga-jenderal-listyo-sigit-prabowo-pub.webp)
Daftar Kapolri berikut ini dari masa ke masa sepanjang sejarah. Nama-namanya bisa ditelusuri mulai dari Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo hingga Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Daftar Kapolri berikut ini dari masa ke masa sepanjang sejarah. Nama-namanya bisa ditelusuri mulai dari Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo hingga Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang kini masih aktif menjabat.
Kapolri merupakan pimpinan tertinggi dalam organisasi Polri. Jabatan tersebut dipegang perwira tinggi (Pati) atau jenderal bintang 4.
Pada sejarahnya, Polri memiliki riwayat panjang dalam perjalanannya, termasuk dalam hal kepemimpinan. Sepanjang itu, Polri sudah dipimpin berbagai nama berbeda yang berstatus Kapolri. Berikut ini daftarnya.
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama yang pernah menjabat. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 7 Juni 1908 ini mulai menjabat pada 29 September 1945 setelah dilantik oleh Presiden Soekarno.
Posisi Kapolri ditempati Raden Said Soekanto sampai 14 Desember 1959. Setelahnya, dia digantikan oleh Soekarno Djojonegoro.
Soekarno Djojonegoro ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Soekanto Tjokrodiatmodjo pada Desember 1959. Pria kelahiran 15 Mei 1908 ini berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Masa kepemimpinannya ditandai beragam konflik baik dengan Belanda maupun pemberontakan-pemberontakan dalam negeri yang dilakukan PKI, DI/TII, APRA, dan lainnya. Pada eranya juga Korps Bhayangkara bergabung ke dalam ABRI tahun 1960.
Berikutnya ada Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Danoekoesoemo. Pria kelahiran Tulungagung, 28 Februari 1922 ini merupakan Kapolri ketiga dalam sejarah.
Dulunya, Soetjipto pernah mengikuti pendidikan di Sekolah Bagian Tinggi Kepolisian Sukabumi pada 1943 dan memilih kesatuan Brigade Mobil (Brimob). Tercatat, dia juga pernah mengemban jabatan strategis lain seperti Wakil Koordinator dan Inspektur Mobile Brigade Polisi Jawa Timur (1951) hingga Wakil Koordinator dan Inspektur Mobrig Polisi Jawa Tengah tahun 1954.
Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Joedodihardjo lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 27 April 1917. Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, dia sudah banyak menduduki jabatan penting, termasuk Kapolri (1965-1968).
Saat jadi Kapolri, mulai berdiri Akademi Angkatan Kepolisian pada 1 Oktober 1965. Namun, statusnya kembali berubah pada 16 Desember 1965, tepatnya ketika akademi itu disatukan ke dalam pendidikan ABRI dan menjadi AKABRI Bagian Kepolisian.
Nama Hoegeng Imam Santoso mungkin sudah cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Kapolri yang menjabat periode 1968-1971 ini dikenal sebagai polisi jujur, sederhana, serta berdedikasi tinggi.
Hoegeng sendiri lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921. Dia menjadi Kapolri ke-5 ketika menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo.
Kemudian, ada nama Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan. Dia menjadi Kapolri menggantikan Hoegeng untuk periode 1971-1974.
Widodo Budidarmo merupakan Kapolri ke-7 yang menjabat selama empat tahun terhitung sejak 26 Juni 1974 hingga 25 September 1978. Menariknya, dia menjadi Kapolri nonmuslim pertama dalam sejarah kepolisian di Indonesia.
Pada riwayatnya, Widodo adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian 1955. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927 ini juga sudah kenyang pengalaman, termasuk sebelum menjadi Kapolri.
Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin merupakan Kapolri periode 26 September 1978–3 Desember 1982. Polisi kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 September 1927 ini memiliki riwayat pendidikan mentereng, termasuk meraih gelar doktor (PhD) dari School of Public Administration, Universitas California Selatan tahun 1963.
Saat menjadi Kapolri, Awaloedin mengarahkan Polri menjadi lembaga yang dinamis dan profesional. Dia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan keamanan masyarakat, termasuk keberadaan Satpam.
Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo adalah Kapolri periode 4 Desember 1982 hingga 6 Juni 1986. Sebelum menjadi Kapolri, pria kelahiran 21 September 1930 ini juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.
Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Sanoesi lahir pada 15 Februari 1935 di Bogor, Jawa Barat. Dia adalah Kapolri ke-10 yang menjabat periode 7 Juni 1986 hingga 19 Februari 1991.
Kunarto menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi. Masa jabatannya sejak 20 Februari 1991 sampai 5 April 1993.
Sebelum itu, Kunarto juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Soeharto sejak 1979 - 1986. Pada akhir hayatnya, Kunarto meninggal dunia di RS Internasional Surabaya, 28 September 2011 dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.
Jenderal Pol (Purn) Banurusman Asrtrosemitro lahir Tasikmalaya, Jawa Barat, 24 September 1941. Dia mengawali karier di Korps Bhayangkara setelah menyelesaikan rangkaian pendidikan kepolisian pada 1965.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban Banurusman adalah Kapolda Jawa Barat (1991-1992) dan Kapolda Metro Jaya (1992-1993). Pada puncaknya, dia juga dipercaya menjadi Kapolri ke-12 menggantikan Jenderal Kunarto.
Berikutnya ada Dibyo Widodo yang pernah jadi ajudan Presiden RI periode 1986 - 1992. Sebelum menjadi ajudan Presiden Soeharto, pria kelahiran Purwokerto ini pernah bertugas sebagai Kapolri.
Jabatan Kapolri ditempati sejak 15 Maret 1996 hingga 28 Juni 1998. Dibyo Widodo meninggal di Singapura pada 15 Maret 2012 dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi lahir di Madura, Jawa Timur pada 5 Maret 1946. Dia merupakan Kapolri ke-14 yang menjabat sejak 29 Juni 1998 hingga 3 Januari 2000.
Sebelumnya, Roesmanhadi juga pernah menjabat posisi penting lain seperti Wakapolda Kalbar (1991), Wakapolda Jatim (1992), Kapolda Sumut (1993), hingga Kapolda Jatim (1995).
Rusdihardjo menjabat sebagai Kapolri hanya sebentar, yakni sejak 4 Januari hingga 22 September 2000. Lulus dari SMA, pria kelahiran Surakarta, 7 Juli 1945 ini melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian Sukabumi, Jawa Barat pada 1964.
Saat jadi Kapolri, sebelumnya Rusdihardjo menggantikan Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi. Setelahnya, dia juga dipercaya sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia tahun 2004.
Berikutnya ada nama Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro. Dia menjadi Kapolri periode 23 September 2000-21 Juli 2001 atau sekitar 10 bulan.
Jenderal Polisi (Purn) Dai Bachtiar adalah Kapolri periode 2001-2005. Sebelum menjabat Kapolri, dia pernah memegang sejumlah jabatan penting yakni Kalakhar BKNN (2001), Gubernur Akpol (2000-2001), dan Kapolda Jatim (2000).
Jenderal Polisi (Purn) Sutanto lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1973.
Pada catatan kariernya, Sutanto juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998. Di Polri, kariernya pun mentereng dengan sederet jabatan penting yang pernah diembannya.
Puncak karier Sutanto didapat ketika ditunjuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Da'i Bachtiar. Posisi ini diduduki sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008.
Kemudian, ada Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri. Dia lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 10 Oktober 1952.
Pada sepak terjangnya, Bambang menjabat Kapolri sejak 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010. Sebelumnya, jenderal lulusan Akpol 1974 ini juga pernah menjadi Kabareskrim Polri.
Sebelum menjadi Kapolri, Timur Pradopo pernah menjabat Kapolda Metro Jaya (2010) dan Kabaharkam Polri (2010). Setelah itu, barulah dirinya ditunjuk menjadi Kapolri menggantikan Bambang Hendarso Danuri.
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman menjadi Kapolri sejak 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015. Waktu itu, dia diplot menggantikan Timur Pradopo.
Sebelum menjadi Kapolri, Sutarman menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Dia juga pernah menjadi Kapolda Metro Jaya periode 2010-2011.
Badrodin Haiti menjabat Kapolri sejak 17 April 2015 hingga 14 Juli 2016 menggantikan Sutarman. Sebelumnya, polisi kelahiran 24 Juli 1958 ini menjabat Wakapolri periode 2014-2015 dan Kabaharkam Polri (2013-2014).
Tito Karnavian lahir di Palembang, 26 Oktober 1964. Dia menjadi Kapolri periode 13 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Pada riwayatnya, Tito merupakan peraih Adhi Makayasa Akpol 1987. Sebelumnya, dia pernah menjabat Kapolda Metro Jaya (2015-2016) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2016.
Berikutnya ada Idham Azis. Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini menjadi Kapolri periode 2019-2021.
Melihat ke belakang, sejumlah posisi penting lain juga pernah ditempati Idham Azis. Sebut saja seperti Kabareskrim Polri (2019) dan Kapolda Metro Jaya (2017).
Saat ini, jabatan Kapolri dipegang Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Eks Ajudan Presiden Jokowi ini mulai menjabat sejak Januari 2021.
Pada sepak terjangnya, jebolan Akpol 1991 ini juga sudah banyak mencicipi jabatan penting lain di antaranya Kapolda Banten (2016), Kadiv Propam Polri (2018), serta Kabareskrim Polri (2019).
Kapolri merupakan pimpinan tertinggi dalam organisasi Polri. Jabatan tersebut dipegang perwira tinggi (Pati) atau jenderal bintang 4.
Pada sejarahnya, Polri memiliki riwayat panjang dalam perjalanannya, termasuk dalam hal kepemimpinan. Sepanjang itu, Polri sudah dipimpin berbagai nama berbeda yang berstatus Kapolri. Berikut ini daftarnya.
Daftar Kapolri dari Masa ke Masa
1. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo
Masa jabatan: 29 September 1945 - 14 Desember 1959Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama yang pernah menjabat. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 7 Juni 1908 ini mulai menjabat pada 29 September 1945 setelah dilantik oleh Presiden Soekarno.
Posisi Kapolri ditempati Raden Said Soekanto sampai 14 Desember 1959. Setelahnya, dia digantikan oleh Soekarno Djojonegoro.
2. Jenderal Polisi (Purn) Soekarno Djojonegoro
Masa jabatan: 14 Desember 1959 - 30 Desember 1963Soekarno Djojonegoro ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Soekanto Tjokrodiatmodjo pada Desember 1959. Pria kelahiran 15 Mei 1908 ini berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Masa kepemimpinannya ditandai beragam konflik baik dengan Belanda maupun pemberontakan-pemberontakan dalam negeri yang dilakukan PKI, DI/TII, APRA, dan lainnya. Pada eranya juga Korps Bhayangkara bergabung ke dalam ABRI tahun 1960.
3. Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Danoekoesoemo
Masa jabatan: 30 Desember 1963 - 8 Mei 1965Berikutnya ada Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Danoekoesoemo. Pria kelahiran Tulungagung, 28 Februari 1922 ini merupakan Kapolri ketiga dalam sejarah.
Dulunya, Soetjipto pernah mengikuti pendidikan di Sekolah Bagian Tinggi Kepolisian Sukabumi pada 1943 dan memilih kesatuan Brigade Mobil (Brimob). Tercatat, dia juga pernah mengemban jabatan strategis lain seperti Wakil Koordinator dan Inspektur Mobile Brigade Polisi Jawa Timur (1951) hingga Wakil Koordinator dan Inspektur Mobrig Polisi Jawa Tengah tahun 1954.
4. Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Joedodihardjo
Masa jabatan: 9 Mei 1965 - 15 Mei 1968Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Joedodihardjo lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 27 April 1917. Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, dia sudah banyak menduduki jabatan penting, termasuk Kapolri (1965-1968).
Saat jadi Kapolri, mulai berdiri Akademi Angkatan Kepolisian pada 1 Oktober 1965. Namun, statusnya kembali berubah pada 16 Desember 1965, tepatnya ketika akademi itu disatukan ke dalam pendidikan ABRI dan menjadi AKABRI Bagian Kepolisian.
5. Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso
Masa jabatan: 15 Mei 1968 - 2 Oktober 1971Nama Hoegeng Imam Santoso mungkin sudah cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Kapolri yang menjabat periode 1968-1971 ini dikenal sebagai polisi jujur, sederhana, serta berdedikasi tinggi.
Hoegeng sendiri lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921. Dia menjadi Kapolri ke-5 ketika menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo.
6. Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan
Masa jabatan: 3 Oktober 1971 - 24 Juni 1974Kemudian, ada nama Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan. Dia menjadi Kapolri menggantikan Hoegeng untuk periode 1971-1974.
7. Jenderal Polisi (Purn) Widodo Budidarmo
Masa jabatan: 26 Juni 1974 - September 1978Widodo Budidarmo merupakan Kapolri ke-7 yang menjabat selama empat tahun terhitung sejak 26 Juni 1974 hingga 25 September 1978. Menariknya, dia menjadi Kapolri nonmuslim pertama dalam sejarah kepolisian di Indonesia.
Pada riwayatnya, Widodo adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian 1955. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927 ini juga sudah kenyang pengalaman, termasuk sebelum menjadi Kapolri.
8. Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin
Masa jabatan: 26 September 1978 - 3 Desember 1982Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin merupakan Kapolri periode 26 September 1978–3 Desember 1982. Polisi kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 September 1927 ini memiliki riwayat pendidikan mentereng, termasuk meraih gelar doktor (PhD) dari School of Public Administration, Universitas California Selatan tahun 1963.
Saat menjadi Kapolri, Awaloedin mengarahkan Polri menjadi lembaga yang dinamis dan profesional. Dia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan keamanan masyarakat, termasuk keberadaan Satpam.
9. Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo
Masa jabatan: 4 Desember 1982 - 6 Juni 1986Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo adalah Kapolri periode 4 Desember 1982 hingga 6 Juni 1986. Sebelum menjadi Kapolri, pria kelahiran 21 September 1930 ini juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.
10. Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Sanoesi
Masa jabatan: 7 Juni 1986 - 19 Februari 1991Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Sanoesi lahir pada 15 Februari 1935 di Bogor, Jawa Barat. Dia adalah Kapolri ke-10 yang menjabat periode 7 Juni 1986 hingga 19 Februari 1991.
11. Jenderal Polisi (Purn) Kunarto
Masa jabatan: 20 Februari 1991 - 1993Kunarto menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi. Masa jabatannya sejak 20 Februari 1991 sampai 5 April 1993.
Sebelum itu, Kunarto juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Soeharto sejak 1979 - 1986. Pada akhir hayatnya, Kunarto meninggal dunia di RS Internasional Surabaya, 28 September 2011 dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.
12. Jenderal Polisi (Purn) Banurusman Astrosemitro
Masa jabatan: 6 April 1993 - 14 Maret 1996Jenderal Pol (Purn) Banurusman Asrtrosemitro lahir Tasikmalaya, Jawa Barat, 24 September 1941. Dia mengawali karier di Korps Bhayangkara setelah menyelesaikan rangkaian pendidikan kepolisian pada 1965.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban Banurusman adalah Kapolda Jawa Barat (1991-1992) dan Kapolda Metro Jaya (1992-1993). Pada puncaknya, dia juga dipercaya menjadi Kapolri ke-12 menggantikan Jenderal Kunarto.
13. Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo
Masa jabatan: 15 Maret 1996 - 28 Juni 1998Berikutnya ada Dibyo Widodo yang pernah jadi ajudan Presiden RI periode 1986 - 1992. Sebelum menjadi ajudan Presiden Soeharto, pria kelahiran Purwokerto ini pernah bertugas sebagai Kapolri.
Jabatan Kapolri ditempati sejak 15 Maret 1996 hingga 28 Juni 1998. Dibyo Widodo meninggal di Singapura pada 15 Maret 2012 dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
14. Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi
Masa jabatan: 29 Juni 1998 - 3 Januari 2000Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi lahir di Madura, Jawa Timur pada 5 Maret 1946. Dia merupakan Kapolri ke-14 yang menjabat sejak 29 Juni 1998 hingga 3 Januari 2000.
Sebelumnya, Roesmanhadi juga pernah menjabat posisi penting lain seperti Wakapolda Kalbar (1991), Wakapolda Jatim (1992), Kapolda Sumut (1993), hingga Kapolda Jatim (1995).
15. Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo
Masa jabatan: 4 Januari 2000 - 22 September 2000Rusdihardjo menjabat sebagai Kapolri hanya sebentar, yakni sejak 4 Januari hingga 22 September 2000. Lulus dari SMA, pria kelahiran Surakarta, 7 Juli 1945 ini melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian Sukabumi, Jawa Barat pada 1964.
Saat jadi Kapolri, sebelumnya Rusdihardjo menggantikan Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi. Setelahnya, dia juga dipercaya sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia tahun 2004.
16. Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro
Masa jabatan: 23 September 2000 - 21 Juli 2001Berikutnya ada nama Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro. Dia menjadi Kapolri periode 23 September 2000-21 Juli 2001 atau sekitar 10 bulan.
17. Jenderal Polisi (Purn) Da'i Bachtiar
Masa jabatan: 29 November 2001 - 7 Juli 2005Jenderal Polisi (Purn) Dai Bachtiar adalah Kapolri periode 2001-2005. Sebelum menjabat Kapolri, dia pernah memegang sejumlah jabatan penting yakni Kalakhar BKNN (2001), Gubernur Akpol (2000-2001), dan Kapolda Jatim (2000).
18. Jenderal Polisi (Purn) Sutanto
Masa jabatan: 8 Juli 2005 - 30 September 2008Jenderal Polisi (Purn) Sutanto lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1973.
Pada catatan kariernya, Sutanto juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998. Di Polri, kariernya pun mentereng dengan sederet jabatan penting yang pernah diembannya.
Puncak karier Sutanto didapat ketika ditunjuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Da'i Bachtiar. Posisi ini diduduki sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008.
19. Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri
Masa jabatan: 1 Oktober 2008 - 22 Oktober 2010Kemudian, ada Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri. Dia lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 10 Oktober 1952.
Pada sepak terjangnya, Bambang menjabat Kapolri sejak 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010. Sebelumnya, jenderal lulusan Akpol 1974 ini juga pernah menjadi Kabareskrim Polri.
20. Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo
Masa jabatan: 22 Oktober 2010 - 25 Oktober 2013Sebelum menjadi Kapolri, Timur Pradopo pernah menjabat Kapolda Metro Jaya (2010) dan Kabaharkam Polri (2010). Setelah itu, barulah dirinya ditunjuk menjadi Kapolri menggantikan Bambang Hendarso Danuri.
21. Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
Masa jabatan: 25 Oktober 2013 - 16 Januari 2015Jenderal Polisi (Purn) Sutarman menjadi Kapolri sejak 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015. Waktu itu, dia diplot menggantikan Timur Pradopo.
Sebelum menjadi Kapolri, Sutarman menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Dia juga pernah menjadi Kapolda Metro Jaya periode 2010-2011.
22. Jenderal Polisi (Purn) Badrodin Haiti
Masa jabatan: 17 April 2015 - 14 Juli 2016Badrodin Haiti menjabat Kapolri sejak 17 April 2015 hingga 14 Juli 2016 menggantikan Sutarman. Sebelumnya, polisi kelahiran 24 Juli 1958 ini menjabat Wakapolri periode 2014-2015 dan Kabaharkam Polri (2013-2014).
23. Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian
Masa jabatan: 14 Juli 2016 - 23 Oktober 2019Tito Karnavian lahir di Palembang, 26 Oktober 1964. Dia menjadi Kapolri periode 13 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Pada riwayatnya, Tito merupakan peraih Adhi Makayasa Akpol 1987. Sebelumnya, dia pernah menjabat Kapolda Metro Jaya (2015-2016) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2016.
24. Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis
Masa jabatan: 1 November 2019 - 27 Januari 2021Berikutnya ada Idham Azis. Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini menjadi Kapolri periode 2019-2021.
Melihat ke belakang, sejumlah posisi penting lain juga pernah ditempati Idham Azis. Sebut saja seperti Kabareskrim Polri (2019) dan Kapolda Metro Jaya (2017).
25. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Masa jabatan: 21 Januari 2021 - SekarangSaat ini, jabatan Kapolri dipegang Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Eks Ajudan Presiden Jokowi ini mulai menjabat sejak Januari 2021.
Pada sepak terjangnya, jebolan Akpol 1991 ini juga sudah banyak mencicipi jabatan penting lain di antaranya Kapolda Banten (2016), Kadiv Propam Polri (2018), serta Kabareskrim Polri (2019).
(jon)