Tanah Longsor Bencana Paling Mematikan di Indonesia Sepanjang 2024

Rabu, 10 Juli 2024 - 08:00 WIB
loading...
Tanah Longsor Bencana...
Sebanyak 11 orang meninggal dan 20 orang lainnya hilang dalam musibah tanah longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Foto/SAR Gorontalo
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) menyebut tanah longsor menjadi bencana paling mematikan di Indonesia pada 2024. Salah satunya, kejadian longsor yang baru saja terjadi di Pertambangan Rakyat, Bone Bolango, Gorontalo.

“Secara umum tentu kita menyampaikan simpati yang mendalam, masih dalam proses pencarian longsor di daerah pertambangan tambang rakyat di Bone Bolango, Gorontalo, hingga saat ini sudah ditemukan lagi (korban). Kalau tadi malam kita ada 10 korban masih ada yang hilang, ini mungkin menasbihkan ya bahwa tahun ini itu bencana paling mematikan di Indonesia itu tanah longsor,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Rabu (10/7/2024).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan data korban jiwa yang meninggal akibat bencana longsor di Bone Bolango sesuai cut off data BNPB per 8 Juli masih tercatat 9 korban meninggal. Namun, tim gabungan telah menemukan 13 korban meninggal yang masih dalam proses identifikasi.



“Kemudian ada 9 korban meninggal, ini masih dalam hitungan yang untuk Bone Bolango masih 6, cut off datanya masih di 6. Sedangkan ini tadi per tadi malam itu sudah 10 korban jiwa yang sudah teridentifikasi. Dan hari ini proses pencarian terbantu oleh kondisi cuaca yang cukup mendukung sehingga disampaikan ada 10 atau 13 jasad yang sudah ditemukan yang masih dalam proses identifikasi,” kata Aam.

Aam mengatakan pihaknya tidak langsung mendata korban ketika ditemukan di lapangan. BNPB akan memastikan validitas korban baik oleh Polri maupun oleh tim SAR maupun BPBD setempat. “Sedapat mungkin biasanya kita cek identitas dulu baru kita masukkan dalam laporan korban jiwa. Jadi sebenarnya ini cukup-cukup signifikan ya korban jiwa di minggu kemarin. Meskipun kejadian Bone Bolango itu baru hari Minggu, seperti cut off data kita.”



Aam menyebut dalam sepekan telah terjadi 51 kali kejadian bencana melanda. “Jadi mungkin kita bisa lihat, di Minggu ini ada 51 kali kejadian bencana. Ini sebenarnya cukup naik ya. Kalau di periode transisi, musim transisi atau musim kemarau ini jumlah kejadian bencana yang dilaporkan ke BNPB, dalam artian jumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan, itu biasanya, dalam 4 minggu terakhir kita tidak pernah lebih dari 30 kejadian, ini 51 kejadian,” kata Aam.

Aam menambahkan, bencana banjir tetap mendominasi meskipun hampir 50% kawasan Indonesia menurut BMKG sudah ada di musim kemarau. “Kita menuju puncak kemarau sebenarnya Juli-Agustus tapi banjir masih mendominasi,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)