Benarkah Jokowi Angkat Jutaan CPNS Jika Gibran Menang Pilpres? Ini Jawaban Istana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diklaim Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi bakal mengangkat jutaan calon pegawai negeri sipil ( CPNS ) jika putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024. Pihak Istana Kepresidenan pun buka suara menanggapi video Muhammad Hasbi yang mengklaim hal tersebut dan viral.
"Tidak betul ada janji-janji dari presiden kepada pejabat daerah, apalagi mengaitkan proses rekruitmen CPNS/CASN dengan pemenangan paslon tertentu pada Pemilu 2024,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Selasa (16/1/2023).
Ari menjelaskan bahwa perekrutan CPNS/CASN merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang dirancang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sejak lama untuk mempercepat reformasi birokrasi, dan untuk mewujudkan pelayanan publik yang berdampak bagi masyarakat.
"Sehingga tidak ada hubungannya dengan Pemilu 2024," kata Ari.
Ari juga mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah mengenai rekrutmen CASN 2024 telah disampaikan secara terbuka dan transparan oleh presiden ke publik pada 5 Januari 2024. "Saat itu, presiden menyatakan bahwa pemerintah membuka formasi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024, sebanyak 2,3 juta formasi. Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi terkait kebijakan ini," ungkapnya.
Diketahui, viral video Sekda Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar. Menurut Hasbi, program tersebut akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 2 jika terpilih pada Pilpres 2024.
"Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang, Insya Allah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi, pengangkatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang. Tapi kita tidak mau menambah beban APBD, kita maunya anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," kata Muhammad Hasbi dalam video tersebut.
"Tidak betul ada janji-janji dari presiden kepada pejabat daerah, apalagi mengaitkan proses rekruitmen CPNS/CASN dengan pemenangan paslon tertentu pada Pemilu 2024,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Selasa (16/1/2023).
Ari menjelaskan bahwa perekrutan CPNS/CASN merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang dirancang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sejak lama untuk mempercepat reformasi birokrasi, dan untuk mewujudkan pelayanan publik yang berdampak bagi masyarakat.
"Sehingga tidak ada hubungannya dengan Pemilu 2024," kata Ari.
Ari juga mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah mengenai rekrutmen CASN 2024 telah disampaikan secara terbuka dan transparan oleh presiden ke publik pada 5 Januari 2024. "Saat itu, presiden menyatakan bahwa pemerintah membuka formasi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024, sebanyak 2,3 juta formasi. Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi terkait kebijakan ini," ungkapnya.
Diketahui, viral video Sekda Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar. Menurut Hasbi, program tersebut akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 2 jika terpilih pada Pilpres 2024.
"Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang, Insya Allah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi, pengangkatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang. Tapi kita tidak mau menambah beban APBD, kita maunya anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," kata Muhammad Hasbi dalam video tersebut.
(rca)