Soal Kekerasan di Pemilu 2024, Haedar: Penegak Hukum Harus Berdiri di Atas Konstitusi
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyoroti kekerasan yang terjadi saat masa kampanye Pemilu 2024. Selama pelaksanaan kampanye, ada beberapa kasus kekerasan yang melibatkan antarpendukung partai hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Bahkan, beberapa insiden kekerasan di antaranya melibatkan oknum aparat keamanan.
Haedar menyebut, kekerasan akibat gesekan pemilu atau kampanye itu wilayah hukum. Hal ini menjadi wilayah aparat penegak hukum yang secara formal dan diatur dalam regulasi dalam sistem bernegara.
"Kami harapkan TNI/Polri, penegak hukum untuk betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi dan melindungi seluruh warga bangsa," katanya, Minggu (7/1/2024).
Haedar minta seluruh komponen bangsa untuk ikut mencegah kekerasan. Semua elemen bangsa harus bisa menjaga diri dan menjaga kontestasi dengan baik. fungsi sosial kontrol harus ditegakkan. "Kekerasan akan rugikan kehidupan berbangsa. Jadi semuanya harus ikut mencegah kekerasan," katanya.
Kasus kekerasan dan gesekan antarpendukung calon sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan di Kabupaten Sleman, DIY sudah ada pendukung salah satu capres tewas akibat dianiaya pendukung calon lain. Polda DIY telah menangkap dan menetapkan dua orang tersangka.
Haedar menyebut, kekerasan akibat gesekan pemilu atau kampanye itu wilayah hukum. Hal ini menjadi wilayah aparat penegak hukum yang secara formal dan diatur dalam regulasi dalam sistem bernegara.
"Kami harapkan TNI/Polri, penegak hukum untuk betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi dan melindungi seluruh warga bangsa," katanya, Minggu (7/1/2024).
Haedar minta seluruh komponen bangsa untuk ikut mencegah kekerasan. Semua elemen bangsa harus bisa menjaga diri dan menjaga kontestasi dengan baik. fungsi sosial kontrol harus ditegakkan. "Kekerasan akan rugikan kehidupan berbangsa. Jadi semuanya harus ikut mencegah kekerasan," katanya.
Kasus kekerasan dan gesekan antarpendukung calon sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan di Kabupaten Sleman, DIY sudah ada pendukung salah satu capres tewas akibat dianiaya pendukung calon lain. Polda DIY telah menangkap dan menetapkan dua orang tersangka.
(cip)