Jokowi Cek Proses Pengolahan Sampah di TPST RDF Cilacap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap, Jawa Tengah. Kunjungan Presiden ke TPST tersebut adalah untuk mengecek proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar.
Tiba pukul 09.45 WIB, Presiden kemudian meninjau proses pengolahan dimulai dari pencacahan hingga pengayakkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati mengatakan sampah yang terolah di TPST tersebut berasal dari 14 kecamatan di Cilacap. “Cilacap terdiri dari 24 kecamatan, sampah yang terolah di TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan di sekitar TPST RDF,” ucapnya.
Sri menuturkan mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton. “Namun saat ini belum dimaksimalkan sehingga baru 150 ton perhari terolah,” tuturnya.
Sri menyebut dari 150 ton sampah yang diolah, TPST tersebut mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton perhari. Adapun produk tersebut kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. “Yang jadi produk RDF 60 ton perhari dapat diproduksi,” imbuh Sri.
Menurut Sri pembangunan TPST RDF Cilacap tersebut dilaksanakan sejak 2017 hingga 2018. Adapun biaya pembangunan TPST tersebut menghabiskan anggaran hingga Rp84 miliar.
“Debfan pendanaan sharing dari anggaran Kementerian PUPR senilai Ro27 miliar untuk infrastruktur bangunan gedung, kemudian Rp44 miliar dana dari Danida dilewatkan Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengan senilai Rp10 miliar, kemudian Pemkab Cilacap Rp3 miliar untuk pembebasan tanah,” kata Sri.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri.
Tiba pukul 09.45 WIB, Presiden kemudian meninjau proses pengolahan dimulai dari pencacahan hingga pengayakkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati mengatakan sampah yang terolah di TPST tersebut berasal dari 14 kecamatan di Cilacap. “Cilacap terdiri dari 24 kecamatan, sampah yang terolah di TPST RDF ini berasal dari 14 kecamatan di sekitar TPST RDF,” ucapnya.
Sri menuturkan mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton. “Namun saat ini belum dimaksimalkan sehingga baru 150 ton perhari terolah,” tuturnya.
Sri menyebut dari 150 ton sampah yang diolah, TPST tersebut mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton perhari. Adapun produk tersebut kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. “Yang jadi produk RDF 60 ton perhari dapat diproduksi,” imbuh Sri.
Menurut Sri pembangunan TPST RDF Cilacap tersebut dilaksanakan sejak 2017 hingga 2018. Adapun biaya pembangunan TPST tersebut menghabiskan anggaran hingga Rp84 miliar.
“Debfan pendanaan sharing dari anggaran Kementerian PUPR senilai Ro27 miliar untuk infrastruktur bangunan gedung, kemudian Rp44 miliar dana dari Danida dilewatkan Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengan senilai Rp10 miliar, kemudian Pemkab Cilacap Rp3 miliar untuk pembebasan tanah,” kata Sri.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri.
(cip)