Jokowi Ingatkan Pentingnya Bonus Demografi agar Tak seperti Negara Amerika Latin
loading...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, pentingnya bonus demografi angkatan kerja produktif yang akan dimulai pada 2030, Sabtu (25/11/2023) pagi. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, pentingnya bonus demografi angkatan kerja produktif yang akan dimulai pada 2030. Hal ini akan mencapai puncaknya pada 2035, dan diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023) pagi.
"Kita tahu bahwa dalam tahun 2030-an tahun 2030 tahun 2035 kita akan berada di puncak bonus demografi. dalam sebuah peradaban negara itu hanya sekali kesempatan itu diberikan biasanya dan kalau kita bisa menggunakan kesempatan itu, menggunakan peluang itu negara ini akan melompat menjadi negara maju," ujar Joko Widodo.
Peluang dan bonus demografi tersebut kata Jokowi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar Indonesia tidak bernasib sama dengan negara-negara berkembang lainnya yang terjebak dalam middle income trap.
"Tapi kalau tidak bisa seperti yang kita lihat di negara-negara Amerika Latin tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an mereka sudah berada di posisi negara berkembang tetapi sampai sekarang sudah 50 tahun 60 tahun 70 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang dan bahkan ada yang jatuh menjadi negara miskin," ungkapnya.
Jokowi menjelaskan kondisi negara-negara di Amerika Latin tersebut dikarenakan tidak mampu memanfaatkan bonus demografi di negaranya.
"Karena apa? saat diberikan peluang tidak bisa menggunakan peluang itu sebaik-baiknya," papar Jokowi.
Jokowi meminta kepada para guru untuk mengambil perannya dengan baik dalam memastikan Indonesia bisa melewati jebakan middle income trap dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Oleh sebab itu peluang bonus demografi yang akan muncul di tahun 2030-an 2035 betul-betul harus kita manfaatkan dan pada saat itu penduduk kita didominasi oleh anak-anak muda. ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia," pungkasnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023) pagi.
"Kita tahu bahwa dalam tahun 2030-an tahun 2030 tahun 2035 kita akan berada di puncak bonus demografi. dalam sebuah peradaban negara itu hanya sekali kesempatan itu diberikan biasanya dan kalau kita bisa menggunakan kesempatan itu, menggunakan peluang itu negara ini akan melompat menjadi negara maju," ujar Joko Widodo.
Baca Juga :
Pemuda, Pemilu, dan Bonus Demografi
Peluang dan bonus demografi tersebut kata Jokowi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar Indonesia tidak bernasib sama dengan negara-negara berkembang lainnya yang terjebak dalam middle income trap.
"Tapi kalau tidak bisa seperti yang kita lihat di negara-negara Amerika Latin tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an mereka sudah berada di posisi negara berkembang tetapi sampai sekarang sudah 50 tahun 60 tahun 70 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang dan bahkan ada yang jatuh menjadi negara miskin," ungkapnya.
Jokowi menjelaskan kondisi negara-negara di Amerika Latin tersebut dikarenakan tidak mampu memanfaatkan bonus demografi di negaranya.
"Karena apa? saat diberikan peluang tidak bisa menggunakan peluang itu sebaik-baiknya," papar Jokowi.
Jokowi meminta kepada para guru untuk mengambil perannya dengan baik dalam memastikan Indonesia bisa melewati jebakan middle income trap dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Oleh sebab itu peluang bonus demografi yang akan muncul di tahun 2030-an 2035 betul-betul harus kita manfaatkan dan pada saat itu penduduk kita didominasi oleh anak-anak muda. ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga :
(maf)
