Ganjar Pranowo Tegaskan Bakal Berikan Perlindungan kepada Kelompok Perempuan, Anak-anak, dan Difabel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menegaskan komitmen memberikan perlindungan kepada kelompok perempuan, anak-anak, dan difabel jika terpilih menjadi presiden Indonesia. Ganjar menekankan pentingnya kehadiran negara dalam perlindungan terhadap tiga kelompok tersebut.
"Ada tiga kelompok yang harus kita jamin perlindungannya, yaitu anak-anak, difabel, dan perempuan. Ketika kita mampu melindungi mereka, orang tua dapat memahami lebih baik tentang parenting," ujar Ganjar saat berbicara dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (8/11/2023).
Ganjar menambahkan pengalaman yang menarik ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. "Saat itu di Kebumen, seorang perempuan menjadi korban bullying oleh tiga laki-laki, anaknya difabel. Ketika kami datangi, ia enggan melaporkan kejadian tersebut karena takut akan kemungkinan dipukuli oleh orang tuanya. Kami kemudian mengambil alih tanggung jawab terhadap anak korban dan menanyakan tempat sekolahnya. Dia menunjuk sekolah negeri, namun ternyata sekolah inklusi belum siap," tambahnya.
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki Visi dengan tajuk ‘Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’. Dengan misi ‘8 Langkah Cepat Ganjar & Mahfud’.
Salah satu misi dari delapan langkah tersebut adalah mengakselerasi pembangunan manusia Indonesia unggul yang
berkualitas, produktif, dan bermartabat. Salah satu program dari misi tersebut adalah untuk menyejahterakan perempuan dan anak.
Dalam konteks ini, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki misi terkait kemajuan dan kesejahteraan perempuan serta anak, sebagaimana dijelaskan dalam poin 'Perempuan Maju dan Anak Sejahtera'.
Dalam rangka mewujudkan visi ini, terdapat beberapa misi yang diusung oleh Ganjar-Mahfud. Salah satunya adalah program 'Kartini Maju' yang bertujuan untuk menjamin peran laki-laki dalam rumah tangga dengan memperkuat posisi dan memberikan dukungan di berbagai bidang.
Selanjutnya, ada misi 'Jaga Teman' yang bertujuan memberikan perlindungan kepada korban kekerasan berbasis
gender. Terakhir, terdapat misi 'Memperbanyak Tempat Penitipan Anak' dengan tujuan agar perempuan dapat lebih produktif baik di sektor informal maupun formal.
Meski demikian, realisasi dari visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraan tidaklah baru bagi keduanya. Selama menjabat, keduanya terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan, perlindungan, dan edukasi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, Ganjar juga menegaskan akan menyodorkan program kerja terkait dengan pengembangan sekolah inklusi jika nantinya diberikan mandat menjadi Presiden Indonesia oleh rakyat.
"Benar (termasuk dalam program kerja), karena implementasi sekolah inklusi kita masih belum optimal," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan bahwa banyak dari mereka yang memberikan masukan terkait pengembangan sekolah inklusi, dengan tujuan agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat menerima pendidikan yang layak dan tidak merasa terpinggirkan.
"Banyak yang menanyakan bagaimana cara mendirikan sekolah inklusif yang serius, Pak, dan memang inklusi tidak bisa dilakukan dengan serta-merta tanpa persiapan yang matang. Begitulah," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ganjar menyatakan bahwa jika terpilih, prioritasnya akan difokuskan pada perekrutan tenaga pengajar, pelayanan kesehatan, dan peningkatan penyuluhan di bidang pertanian. Menurutnya, tiga aspek tersebut saat ini menjadi kebutuhan utama yang dihadapi oleh pemerintah.
"Ada tiga kelompok yang harus kita jamin perlindungannya, yaitu anak-anak, difabel, dan perempuan. Ketika kita mampu melindungi mereka, orang tua dapat memahami lebih baik tentang parenting," ujar Ganjar saat berbicara dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (8/11/2023).
Ganjar menambahkan pengalaman yang menarik ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. "Saat itu di Kebumen, seorang perempuan menjadi korban bullying oleh tiga laki-laki, anaknya difabel. Ketika kami datangi, ia enggan melaporkan kejadian tersebut karena takut akan kemungkinan dipukuli oleh orang tuanya. Kami kemudian mengambil alih tanggung jawab terhadap anak korban dan menanyakan tempat sekolahnya. Dia menunjuk sekolah negeri, namun ternyata sekolah inklusi belum siap," tambahnya.
Visi-Misi Ganjar Mahfud Berikan Perlindungan kepada Kelompok Perempuan dan Anak
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki Visi dengan tajuk ‘Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’. Dengan misi ‘8 Langkah Cepat Ganjar & Mahfud’.
Salah satu misi dari delapan langkah tersebut adalah mengakselerasi pembangunan manusia Indonesia unggul yang
berkualitas, produktif, dan bermartabat. Salah satu program dari misi tersebut adalah untuk menyejahterakan perempuan dan anak.
Dalam konteks ini, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki misi terkait kemajuan dan kesejahteraan perempuan serta anak, sebagaimana dijelaskan dalam poin 'Perempuan Maju dan Anak Sejahtera'.
Dalam rangka mewujudkan visi ini, terdapat beberapa misi yang diusung oleh Ganjar-Mahfud. Salah satunya adalah program 'Kartini Maju' yang bertujuan untuk menjamin peran laki-laki dalam rumah tangga dengan memperkuat posisi dan memberikan dukungan di berbagai bidang.
Selanjutnya, ada misi 'Jaga Teman' yang bertujuan memberikan perlindungan kepada korban kekerasan berbasis
gender. Terakhir, terdapat misi 'Memperbanyak Tempat Penitipan Anak' dengan tujuan agar perempuan dapat lebih produktif baik di sektor informal maupun formal.
Meski demikian, realisasi dari visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraan tidaklah baru bagi keduanya. Selama menjabat, keduanya terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan, perlindungan, dan edukasi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program Sekolah Inklusi untuk Indonesia
Selain itu, Ganjar juga menegaskan akan menyodorkan program kerja terkait dengan pengembangan sekolah inklusi jika nantinya diberikan mandat menjadi Presiden Indonesia oleh rakyat.
"Benar (termasuk dalam program kerja), karena implementasi sekolah inklusi kita masih belum optimal," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan bahwa banyak dari mereka yang memberikan masukan terkait pengembangan sekolah inklusi, dengan tujuan agar anak-anak berkebutuhan khusus dapat menerima pendidikan yang layak dan tidak merasa terpinggirkan.
"Banyak yang menanyakan bagaimana cara mendirikan sekolah inklusif yang serius, Pak, dan memang inklusi tidak bisa dilakukan dengan serta-merta tanpa persiapan yang matang. Begitulah," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ganjar menyatakan bahwa jika terpilih, prioritasnya akan difokuskan pada perekrutan tenaga pengajar, pelayanan kesehatan, dan peningkatan penyuluhan di bidang pertanian. Menurutnya, tiga aspek tersebut saat ini menjadi kebutuhan utama yang dihadapi oleh pemerintah.
(zik)