Bentuk Kepedulian Ganjar Pranowo Terhadap Netralitas di Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo kerap menyuarakan kepeduliannya terhadap isu netralitas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Netralitas saat pemilu sangat dibutuhkan untuk menjaga situasi kondusif dan keberlangsungan pesta demokrasi yang menyenangkan, terutama netralitas dalam kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara.
Ganjar Pranowo, sebagai salah satu kandidat capres kerap kali menyuarakan kepeduliannya terhadap netralitas tersebut. Berikut beberapa momen Ganjar menunjukkan kepeduliannya terhadap netralitas ASN dan KPU:
Ganjar Pranowo menyampaikan harapannya atas netralitas KPU seusai menyerahkan dokumen visi-misi dan programnya bersama Mahfud MD pada saat pendaftaran capres-cawapres, Kamis (19/10/2023).
Ganjar mengharapkan KPU bisa melaksanakan pemilu dan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) sesuai dengan asas kesetaraan, dan juga memperhatikan seluruh masyarakat.
“Mohon dukungan dan dorongan kepada seluruh masyarakat, dan mudah-mudahan KPU menjadi wasit yang Insyaallah pasti paling netral," kata Ganjar Pranowo.
"Pasti (KPU) bisa memberikan pelayanan yang terbaik, dan kita persembahkan untuk kemajuan bangsa dan negara," tutup Ganjar.
Ganjar mengharapkan ASN bisa bersikap netral dalam Pemilu 2024. Menurut Ganjar, para ASN bisa menentukan pilihan mereka dengan mengikuti hati nurani.
Ganjar mengungkap hal tersebut dalam pidatonya pada acara Seminar Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) bertema “Menjaga Netralitas ASN dari Politisasi Birokrasi” di Hotel Patra Semarang, Rabu (30/8/2023).
“Saya tahu persis ASN itu punya hak memilih, dia bisa menilai dia bisa memilih sesuai dengan nuraninya. Maka yang penting buat saya kalaulah si kandidat itu bisa melihat potensial suara rakyat, rakyatnya aja yang didekati. Jangan ASN-nya,” ungkap Ganjar.
Acara seminar tersebut memang memiliki agenda membahas tentang netralitas ASN menjelang pemilu. Ganjar pun meminta agar lembaga yang berkaitan dengan pemilu bisa membantu sosialisasi hal tersebut dengan baik kepada para ASN.
“Besok Bawaslu akan hadir, KASN akan hadir, untuk menjelaskan, mudah-mudahan kontestasi pemilu wabil khusus di pilpres ASN betul-betul bisa netral itu yang diharapkan,” ungkap Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo menerima undangan untuk berdiskusi sambil makan siang bersama Presiden Jokowi. Undangan ini juga ditujukan kepada dua calon presiden lainnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi dikabarkan memang berniat untuk mengumpulkan sejumlah ASN dari golongan TNI, Polri, pejabat gubernur, serta bupati dan wali kota untuk menjaga netralitas pemilu.
Ganjar Pranowo pun menilai Presiden Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga pemilu yang baik, damai, dan adil.
"Beliau orang baik, insyaallah juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik, dan mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan oleh beliau-beliau juga insyaallah akan bisa dilaksanakan,” ungkap Ganjar
“Tugas kita, yuk kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga," tutupnya.
Ganjar Pranowo sadar betul tentang netralitas ASN sebagai pelayan publik dalam menjaga suasana kondusif serta mencegah terbentuknya bias yang berpotensi memunculkan pelayanan yang tidak merata dan tidak adil.
Netralitas saat pemilu sangat dibutuhkan untuk menjaga situasi kondusif dan keberlangsungan pesta demokrasi yang menyenangkan, terutama netralitas dalam kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara.
Ganjar Pranowo, sebagai salah satu kandidat capres kerap kali menyuarakan kepeduliannya terhadap netralitas tersebut. Berikut beberapa momen Ganjar menunjukkan kepeduliannya terhadap netralitas ASN dan KPU:
1. Harap KPU Menjaga Netralitas
Ganjar Pranowo menyampaikan harapannya atas netralitas KPU seusai menyerahkan dokumen visi-misi dan programnya bersama Mahfud MD pada saat pendaftaran capres-cawapres, Kamis (19/10/2023).
Ganjar mengharapkan KPU bisa melaksanakan pemilu dan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) sesuai dengan asas kesetaraan, dan juga memperhatikan seluruh masyarakat.
“Mohon dukungan dan dorongan kepada seluruh masyarakat, dan mudah-mudahan KPU menjadi wasit yang Insyaallah pasti paling netral," kata Ganjar Pranowo.
"Pasti (KPU) bisa memberikan pelayanan yang terbaik, dan kita persembahkan untuk kemajuan bangsa dan negara," tutup Ganjar.
2. Bahas Netralitas ASN
Ganjar mengharapkan ASN bisa bersikap netral dalam Pemilu 2024. Menurut Ganjar, para ASN bisa menentukan pilihan mereka dengan mengikuti hati nurani.
Ganjar mengungkap hal tersebut dalam pidatonya pada acara Seminar Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) bertema “Menjaga Netralitas ASN dari Politisasi Birokrasi” di Hotel Patra Semarang, Rabu (30/8/2023).
“Saya tahu persis ASN itu punya hak memilih, dia bisa menilai dia bisa memilih sesuai dengan nuraninya. Maka yang penting buat saya kalaulah si kandidat itu bisa melihat potensial suara rakyat, rakyatnya aja yang didekati. Jangan ASN-nya,” ungkap Ganjar.
Acara seminar tersebut memang memiliki agenda membahas tentang netralitas ASN menjelang pemilu. Ganjar pun meminta agar lembaga yang berkaitan dengan pemilu bisa membantu sosialisasi hal tersebut dengan baik kepada para ASN.
“Besok Bawaslu akan hadir, KASN akan hadir, untuk menjelaskan, mudah-mudahan kontestasi pemilu wabil khusus di pilpres ASN betul-betul bisa netral itu yang diharapkan,” ungkap Ganjar Pranowo.
3. Bahas Netralitas saat Bertemu Jokowi
Ganjar Pranowo menerima undangan untuk berdiskusi sambil makan siang bersama Presiden Jokowi. Undangan ini juga ditujukan kepada dua calon presiden lainnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi dikabarkan memang berniat untuk mengumpulkan sejumlah ASN dari golongan TNI, Polri, pejabat gubernur, serta bupati dan wali kota untuk menjaga netralitas pemilu.
Ganjar Pranowo pun menilai Presiden Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga pemilu yang baik, damai, dan adil.
"Beliau orang baik, insyaallah juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik, dan mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan oleh beliau-beliau juga insyaallah akan bisa dilaksanakan,” ungkap Ganjar
“Tugas kita, yuk kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga," tutupnya.
Ganjar Pranowo sadar betul tentang netralitas ASN sebagai pelayan publik dalam menjaga suasana kondusif serta mencegah terbentuknya bias yang berpotensi memunculkan pelayanan yang tidak merata dan tidak adil.
(rca)