Langkah BNPT Melibatkan Masyarakat Sipil Cegah Terorisme Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan masyarakat sipil dalam mencegah terorisme, mendapat dukungan. Dukungan tersebut datang dari Koordinator nasional Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI), Irfaan Sanoesi.
Sebelumnya, Sekretaris Utama BNPT, Bangbang Surono mengatakan, partisipasi aktif masyarakat sipil dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme dan terorisme memberikan kontribusi yang positif, Senin 23 Oktober 2023.
"JAMMI sepakat dengan pandangan Pak Sestama BNPT bahwa partisipasi masyarakat sipil (civil society) sangat penting," kata Irfaan Sanoesi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).
"Tak hanya antar lembaga atau kementerian. Zaman sekarang harus berkolaborasi mencegah dan mengulangi paham-paham transnasional yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI dengan komunitas warga sipil," tambah Irfaan.
Dia juga menyatakan, BNPT memang harus menggandeng organisasi masyarakat, pemuda, sekolah, pesantren, dan komunitas-komunitas kreatif lain yang memiliki kesamaan visi yaitu cinta Tanah Air.
"Visi besar ini lantas diterjemahkan ke dalam berbagai program kolaboratif untuk menyiapkan generasi yang cinta tanah air sedari dini hingga beranjak dewasa," ucapnya.
"Kecintaan itu dibuktikan dengan pandangan, sikap dan perilaku yang sesuai jati diri Nusantara dan Islam yang rahmatan lil alamin," sambungnya.
Sebab itu, JAMMI mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tak mudah terpancing terprovokasi kelompok lain yang berbeda. Pasalnya sejati dari bangsa Indonesia adalah keberagaman.
Apalagi menurut JAMMI menjelang tahun politik yang bisa saja ada kelompok yang mempolitisasi isu SARA.
"Kami mengimbau semua elite politik agar menggunakan kampanye yang sehat dan beradab. Jangan seret isu-isu sensitif (SARA) ke dalam kancah politik praktis," jelasnya.
"Jati diri bangsa kita adalah keberagaman. Kewajiban kita adalah menjaga rumah kita dari paham dan aksi yang dapat merugikan keutuhan kita sebagai bangsa," tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Utama BNPT, Bangbang Surono mengatakan, partisipasi aktif masyarakat sipil dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme dan terorisme memberikan kontribusi yang positif, Senin 23 Oktober 2023.
"JAMMI sepakat dengan pandangan Pak Sestama BNPT bahwa partisipasi masyarakat sipil (civil society) sangat penting," kata Irfaan Sanoesi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).
"Tak hanya antar lembaga atau kementerian. Zaman sekarang harus berkolaborasi mencegah dan mengulangi paham-paham transnasional yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI dengan komunitas warga sipil," tambah Irfaan.
Dia juga menyatakan, BNPT memang harus menggandeng organisasi masyarakat, pemuda, sekolah, pesantren, dan komunitas-komunitas kreatif lain yang memiliki kesamaan visi yaitu cinta Tanah Air.
"Visi besar ini lantas diterjemahkan ke dalam berbagai program kolaboratif untuk menyiapkan generasi yang cinta tanah air sedari dini hingga beranjak dewasa," ucapnya.
"Kecintaan itu dibuktikan dengan pandangan, sikap dan perilaku yang sesuai jati diri Nusantara dan Islam yang rahmatan lil alamin," sambungnya.
Sebab itu, JAMMI mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tak mudah terpancing terprovokasi kelompok lain yang berbeda. Pasalnya sejati dari bangsa Indonesia adalah keberagaman.
Apalagi menurut JAMMI menjelang tahun politik yang bisa saja ada kelompok yang mempolitisasi isu SARA.
"Kami mengimbau semua elite politik agar menggunakan kampanye yang sehat dan beradab. Jangan seret isu-isu sensitif (SARA) ke dalam kancah politik praktis," jelasnya.
"Jati diri bangsa kita adalah keberagaman. Kewajiban kita adalah menjaga rumah kita dari paham dan aksi yang dapat merugikan keutuhan kita sebagai bangsa," tutupnya.
(maf)