Ganjar: Bung Karno Bilang Kita Harus Punya Kepribadian dalam Kebudayaan

JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo berharap agar pelestarian budaya selalu diutamakan. Kebudayaan tidak hanya dijaga, tetapi juga ditingkatkan, terutama karena Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat berharga.

Pernyataan Ganjar mengacu pada pernyataan Soekarno atau Bung Karno , yang mendorong pengembangan kepribadian melalui kebudayaan. "Kalau Bung Karno bilang, kita harus punya kepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.

Baru-baru ini Ganjar menunjukkan penghargaannya terhadap perusahaan Jepang yang berkolaborasi dengan Indonesia untuk melestarikan dan membangkitkan ekonomi di keraton, melihatnya sebagai langkah positif. Dia melihat bahwa keraton dan kerajaan yang semakin mandiri akan lebih efektif dalam bekerjasama dengan pemerintah.

"Kalau kemudian beberapa perusahaan akan membantu menghidupkan kembali itu luar biasa. Maka keraton-keraton, kerajaan-kerajaan akan semakin mandiri, sehingga kerja samanya dengan pemerintah akan jauh lebih baik," lanjut Ganjar.



Ganjar berharap bahwa dengan pelestarian Festival Adat Budaya Nusantara masyarakat akan tahu bahwa budaya tidak hanya tentang produk seni dan kebudayaan, tetapi juga perilaku. Dia berharap para raja dari seluruh Nusantara yang hadir di festival ini akan memikirkan cara mengembangkan budaya mereka, bukan hanya melestarikannya.

"Saya titipkan tadi di sana. Kebudayaan kita tidak cukup diuri-uri, tidak cukup dilestarikan, tapi harus dikembangkan, sehingga bisa mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan yang lain, apalagi yang sifatnya sangat luhur,” tutupnya.

Ganjar menggarisbawahi pentingnya mengembangkan kebudayaan Indonesia sehingga bisa memberikan pengaruh positif pada kebudayaan lain, terutama yang memiliki nilai-nilai tinggi.

Kedekatan Ganjar dengan tokoh adat dan agama menjadi alasan dirinya kerap mengkritisi berbagai topik dan isu kebudayaan. Bahkan, Raja Gowa Andi Kumala Idjo menilai Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang mementingkan pelestarian budaya.

"Pak Ganjar salah satu tokoh yang begitu peduli pada budaya. Sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki aneka ragam kebudayaan, saya tentu saja merasa bersyukur dan terima kasih atas kunjungan ini. Mudah-mudahan Pak Ganjar semakin sukses," ujarnya

Saat kunjungan Ganjar pada tahun lalu, beragam berbagai sambutan khas ala Kerajaan Gowa ditampilkan. Dirinya diajak berkeliling museum untuk melihat pelestarian budaya di Gowa. Ganjar juga sempat berkeliling melihat berbagai artefak kerajaan.

Ia diiringi oleh prajurit berpakaian merah dan diiringi musik tradisional menuju Museum Balla Lampoa bersama keluarganya. Di depan museum, tokoh adat menyambutnya dan Bupati Gowa memasangkan topi khas Makassar, Patonro, kepadanya.

Setelah berkeliling untuk melihat kebudayaan Gowa, Ganjar membeberkan bahwa museum tersebut memiliki kapasitas untuk menceritakan sejarah masa lalu. Semangat patriotisme muncul dengan kuat dan narasi peralihan dari kepercayaan animisme menuju agama Islam terungkap.

"Bahkan tokoh-tokoh hebat lahir di sini. Ada ulama, kesatria, ilmuwan yang luar biasa. Tentu saja kita harus bangga bahwa sebenarnya sejarah masa lalu kita ini negara yang hebat. Makanya saya pesan pada anak-anak generasi muda untuk Jasmerah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah," tegasnya.