Terima Kunjungan Sekjen Zayed Award, Megawati Bahas Isu Kemanusiaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia (Zayed Award for Human Fraternity), Mohamed Abdelsalam di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023). Hadir mendampingi Megawati Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, dan anggota DPR Andreas Pareira.
Untuk diketahui, belum lama ini Megawati didaulat menjadi anggota dewan juri Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia 2024. Atas hal itu, perempuan yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu mengungkapkan kesungguhannya untuk memulai perjalanannya sebagai anggota dewan juri Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia.
"Penghargaan yang secara konsisten mengapresiasi dan mendukung hasil karya pembuat perubahan perempuan dan organisasi yang dipimpin perempuan di seluruh dunia," kata Megawati.
Penghargaan ini mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Pertemuan membahas teknis pelaksanaan rapat dewan juri. Dalam beberapa bulan mendatang, dewan juri akan meninjau semua nominasi penghargaan, yang berasal dari seluruh penjuru dunia dan dari semua lapisan masyarakat.
Rencananya, pertemuan awal November di Abu Dhabi, dan dilanjutkan dengan di Vatikan. Megawati mengusulkan salah satu pertemuan bisa digelar di Indonesia, khususnya di Bali.
Megawati juga mengatakan ke Sekjen Zayed Award agar rencana pertemuan komite juri bisa dicocokkan dengan kesibukannya. "Karena di Indonesia sedang sibuk menghadapi Pemilu," ujar putri Proklamator Bung Karno itu.
Keenam anggota dewan juri independen dan internasional adalah: Presiden ke-lima RI, Megawati Sukarnoputri; Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Yang Mulia Kardinal Leonardo Sandri; Sekretaris Jenderal Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis.
Kemudian, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper; mantan Direktur Jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria, Irina Bokova; dan Sekjen Zayed Award Mohamed Abdelsalam.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia, dengan hadiah senilai satu juta dolar AS, pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia yang bersejarah oleh Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sebelum pamit, Sekjen Zayed Award menyerahkan Dokumen Persaudaraan Manusia dalam bahasa Indonesia. "Saya menyerahkan dokumen perdamaian ini kepada Ibu Megawati," ucap Abdelsalam kepada Megawati yang menerima dokumen tersebut dengan senyum hangat. Megawati membalas dengan menyerahkan kain batik.
Upacara penghargaan akan diselenggarakan pada 4 Februari 2024, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional yang diakui PBB. Agenda ini juga menandai peringatan penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
Untuk diketahui, belum lama ini Megawati didaulat menjadi anggota dewan juri Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia 2024. Atas hal itu, perempuan yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu mengungkapkan kesungguhannya untuk memulai perjalanannya sebagai anggota dewan juri Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia.
"Penghargaan yang secara konsisten mengapresiasi dan mendukung hasil karya pembuat perubahan perempuan dan organisasi yang dipimpin perempuan di seluruh dunia," kata Megawati.
Penghargaan ini mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Pertemuan membahas teknis pelaksanaan rapat dewan juri. Dalam beberapa bulan mendatang, dewan juri akan meninjau semua nominasi penghargaan, yang berasal dari seluruh penjuru dunia dan dari semua lapisan masyarakat.
Rencananya, pertemuan awal November di Abu Dhabi, dan dilanjutkan dengan di Vatikan. Megawati mengusulkan salah satu pertemuan bisa digelar di Indonesia, khususnya di Bali.
Megawati juga mengatakan ke Sekjen Zayed Award agar rencana pertemuan komite juri bisa dicocokkan dengan kesibukannya. "Karena di Indonesia sedang sibuk menghadapi Pemilu," ujar putri Proklamator Bung Karno itu.
Keenam anggota dewan juri independen dan internasional adalah: Presiden ke-lima RI, Megawati Sukarnoputri; Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Yang Mulia Kardinal Leonardo Sandri; Sekretaris Jenderal Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis.
Kemudian, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper; mantan Direktur Jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria, Irina Bokova; dan Sekjen Zayed Award Mohamed Abdelsalam.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia, dengan hadiah senilai satu juta dolar AS, pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia yang bersejarah oleh Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sebelum pamit, Sekjen Zayed Award menyerahkan Dokumen Persaudaraan Manusia dalam bahasa Indonesia. "Saya menyerahkan dokumen perdamaian ini kepada Ibu Megawati," ucap Abdelsalam kepada Megawati yang menerima dokumen tersebut dengan senyum hangat. Megawati membalas dengan menyerahkan kain batik.
Upacara penghargaan akan diselenggarakan pada 4 Februari 2024, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional yang diakui PBB. Agenda ini juga menandai peringatan penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
(rca)