Isu Presiden Boneka, Ganjar Pronowo: Kepala Negara Hanya Tunduk pada Konstitusi
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Bacapres yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo menghadiri acara Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Selasa (19/9/2023).
Ganjar memaparkan gagasannya dalam acara yang bertajuk 'Tiga Bacapres Bicara Gagasan', secara bergiliran dengan bacapres lainnya guna dinilai oleh para mahasiswa dan sivitas akademis UGM dalam visi misinya.
Ganjar pun menanggapi pertanyaan yang menarik yang kerap membayangi gerak-geriknya dalam berdialog dengan masyarakat ihwal pencapresan dirinya, yaitu wacana presiden boneka.
Adapun pertanyaan tersebut datang dari mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata API DIY, Syarifah Aisya kepada Ganjar ihwal apakah dirinya akan menjadi presiden boneka.
"Bagaimana tanggapan Bapak soal isu Presiden boneka," tanya Aisya dengan disambut sorakan ribuan penonton UGM, Selasa (19/9/2023).
Ganjar mengatakan, tidak ada istilah Presiden boneka dari partai pengusungnya karena kepala negara hanya tunduk pada konstitusi.
"Presiden adalah Presiden. Dia menjalankan amanat penuh dari konstitusi yang ada. Tidak ada komanya. Oke," ujar Ganjar menjawab dengan tenang.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu memastikan bahwa Presiden tidak boleh diintervensi oleh kekuatan apapun selain konstitusi negara.
"Dari waktu ke waktu, kami bisa menilai bagaimana sebuah keputusan bisa diambil, seboneka apa mereka mendapatkan pengaruh dari luar apakah dari pengusungnya? Apakah intervensi dari proksi negara lain? Apakah dari kelompok? Kalau kemudian satu persatu bisa di pertandingan maka penilaian itu bisa kamu dapatkan," jelas Ganjar.
"Tapi Presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi, dia punya independensi penuh," pungkas Ganjar.
Ganjar memaparkan gagasannya dalam acara yang bertajuk 'Tiga Bacapres Bicara Gagasan', secara bergiliran dengan bacapres lainnya guna dinilai oleh para mahasiswa dan sivitas akademis UGM dalam visi misinya.
Ganjar pun menanggapi pertanyaan yang menarik yang kerap membayangi gerak-geriknya dalam berdialog dengan masyarakat ihwal pencapresan dirinya, yaitu wacana presiden boneka.
Adapun pertanyaan tersebut datang dari mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata API DIY, Syarifah Aisya kepada Ganjar ihwal apakah dirinya akan menjadi presiden boneka.
"Bagaimana tanggapan Bapak soal isu Presiden boneka," tanya Aisya dengan disambut sorakan ribuan penonton UGM, Selasa (19/9/2023).
Ganjar mengatakan, tidak ada istilah Presiden boneka dari partai pengusungnya karena kepala negara hanya tunduk pada konstitusi.
"Presiden adalah Presiden. Dia menjalankan amanat penuh dari konstitusi yang ada. Tidak ada komanya. Oke," ujar Ganjar menjawab dengan tenang.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu memastikan bahwa Presiden tidak boleh diintervensi oleh kekuatan apapun selain konstitusi negara.
"Dari waktu ke waktu, kami bisa menilai bagaimana sebuah keputusan bisa diambil, seboneka apa mereka mendapatkan pengaruh dari luar apakah dari pengusungnya? Apakah intervensi dari proksi negara lain? Apakah dari kelompok? Kalau kemudian satu persatu bisa di pertandingan maka penilaian itu bisa kamu dapatkan," jelas Ganjar.
"Tapi Presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi, dia punya independensi penuh," pungkas Ganjar.
(hab)