Tak Khawatir Elektabilitas Anies Baswedan Terbawah, Sudirman Said: Kami Menikmati Underdog
loading...
Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Sudirman Said memberikan keterangan pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023). FOTO/MPI/ACHMAD AL FIQRI
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan , Sudirman Said mengaku tak khawatir atas sejumlah hasil survei yang menempatkan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan dengan elektabilitas terendah. Menurut Sudirman, pihaknya menikmati persepsi tidak diunggulkan atau underdog tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman Said menanggapi sejumlah hasil survei yang menempatkan elektabilitas Anies Baswedan di urutan paling bawah dari bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Sudirman Said mengatakan, hasil survei masih menjadi tolok ukur untuk melihat Anies dan kandidat bakal capres lainnya. Ia lalu menceritakan pengalaman anomali Anies saat maju Pilgub DKI Jakarta 2017. Kala itu hasil survei menyebutkan Anies menjadi peserta yang tak dijagokan.
"Tapi ternyata berjalannya waktu ada momentum, ada simpati publik yang terus mencuat. Kita cermati juga hasil survei, kita apresiasi hasil apa pun, kami malah seperti menikmati underdog supaya bergerak dengan lebih lincah," kata Sudirman Said dalam konferensi pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).
Ia justru optimistis lantaran Anies telah mendapat dukungan dari berbagai macam kelompok. Salah satunya, dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Tak hanya itu, dukungan juga dilayangkan oleh pengusaha Tionghoa pada Jumat (16/9/2023) kemarin.
"Ini juga merupakan bentuk dari dukungan-dukungan, termasuk hadirnya PKB adalah penguatan dukungan, karena kita tahu PKB sangat kuat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selama ini merupakan salah satu kekurangan kita," kata Said.
"Jadi ini terus kita pantau, survei juga terus kita pantau, kembali sebagai alat ukur tapi tidak boleh membuat kita pesimis. Kita harus optimis bahwa dari waktu ke waktu memperoleh dukungan lebih luas," ujarnya.
Untuk diketahui, elektabilitas Anies memang berada di urutan paling buncit dalam hasil survei beberapa lembaga. Teranyar, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menempatkan pasangan Anies-Muhaimin Sikandar (Cak Imin) berada di urutan ketiga.
Dalam hasil survei terlihat elektabilitas Anies dan Cak Imin hanya 16,5%. Sementara simulasi pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir memperoleh elektabilitas 31,7%. Sedangkan simulasi pasangan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil mendapatkan elektabilitas 35,4%. Sebanyak 16,4 persen responden pada survei ini memilih belum menjawab.
Survei dilakukan pada 5-8 September 2023. Survei dilakukan kepada responden yang merepresentasikan 80% pemilih melalui sambungan telepon.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman Said menanggapi sejumlah hasil survei yang menempatkan elektabilitas Anies Baswedan di urutan paling bawah dari bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Sudirman Said mengatakan, hasil survei masih menjadi tolok ukur untuk melihat Anies dan kandidat bakal capres lainnya. Ia lalu menceritakan pengalaman anomali Anies saat maju Pilgub DKI Jakarta 2017. Kala itu hasil survei menyebutkan Anies menjadi peserta yang tak dijagokan.
"Tapi ternyata berjalannya waktu ada momentum, ada simpati publik yang terus mencuat. Kita cermati juga hasil survei, kita apresiasi hasil apa pun, kami malah seperti menikmati underdog supaya bergerak dengan lebih lincah," kata Sudirman Said dalam konferensi pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).
Ia justru optimistis lantaran Anies telah mendapat dukungan dari berbagai macam kelompok. Salah satunya, dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Tak hanya itu, dukungan juga dilayangkan oleh pengusaha Tionghoa pada Jumat (16/9/2023) kemarin.
"Ini juga merupakan bentuk dari dukungan-dukungan, termasuk hadirnya PKB adalah penguatan dukungan, karena kita tahu PKB sangat kuat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selama ini merupakan salah satu kekurangan kita," kata Said.
"Jadi ini terus kita pantau, survei juga terus kita pantau, kembali sebagai alat ukur tapi tidak boleh membuat kita pesimis. Kita harus optimis bahwa dari waktu ke waktu memperoleh dukungan lebih luas," ujarnya.
Untuk diketahui, elektabilitas Anies memang berada di urutan paling buncit dalam hasil survei beberapa lembaga. Teranyar, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menempatkan pasangan Anies-Muhaimin Sikandar (Cak Imin) berada di urutan ketiga.
Dalam hasil survei terlihat elektabilitas Anies dan Cak Imin hanya 16,5%. Sementara simulasi pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir memperoleh elektabilitas 31,7%. Sedangkan simulasi pasangan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil mendapatkan elektabilitas 35,4%. Sebanyak 16,4 persen responden pada survei ini memilih belum menjawab.
Survei dilakukan pada 5-8 September 2023. Survei dilakukan kepada responden yang merepresentasikan 80% pemilih melalui sambungan telepon.
(abd)
Lihat Juga :
