Kolaborasi BNPT dengan Ulama untuk Cegah Radikalisme dan Terorisme Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng ulama untuk berkolaborasi membimbing masyarakat dari bahaya penyebaran radikalisme dan terorisme. Langkah BNPT ini pun diapresiasi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, KH Oke Setiadi.
"Dengan kebijakan para pimpinan di BNPT untuk menggandeng para ulama dan kiai, kami menganggapnya adalah sebuah kebijakan yang sangat tepat. Karena sebenarnya tugas ulama dan tugas BNPT adalah sama-sama membimbing masyarakat dan menjaga keutuhan bangsa dan negara," kata Oke Setiadi, Kamis (14/9/2023).
"Tugas yang sama dengan berkolaborasi akan lebih ringan dan kemudian akan mengimplementasi program untuk mencapai hasil yang maksimal," ucapnya.
Pria yang juga dosen Ekonomi Islam di Universitas Mathla'ul Anwar itu menjelaskan, meskipun perbedaan misi dan prinsip antara BNPT dan para ulama dalam bekerja, namun apabila satu sama lain dapat saling memahami akan menghasilkan suatu kolaborasi yang luar biasa.
"Jadi saling kerja sama dalam situasi yang saling memahami dan penuh keterbukaan diharapkan terjadi implementasi pekerjaan secara nyata dan konkrit bukan hanya situasi yang sifatnya seremonial," tuturnya.
Menurutnya, radikalisme apalagi sudah berbentuk terorisme adalah suatu hal yang sangat diingkari oleh agama mana pun termasuk oleh Islam dan kaum muslimin.
Untuk itu harapannya dengan adanya kerja sama ini, radikalisme apalagi mengarah sampai terorisme benar-benar dapat dieliminasi seminimal mungkin karena dengan adanya radikalisme menghambat kemajuan dan persatuan dan itu sangat dapat dibuktikan dengan berbagai penelitian.
"Harapannya, tentunya kerja sama ini konkret menurunkan unsur-unsur radikalisme di masyarakat kita dan menghilangkan sama sekali unsur terorisme di masyarakat kita. Sehingga masyarakat kita bersih dari unsur radikalisme dan terorisme dengan sesungguhnya," harapnya.
Kemudian ia juga mewanti-wanti agar program yang dijalankan dapat terealisasi dengan baik. Jangan sampai menghilangkan unsur radikalisme di masyarakat, namun di satu sisi malah menghidupkan budaya kekerasan bahkan potensi radikalisme yang ada.
"Kita berharap gandengan tangan ini benar-benar membuat hilang unsur radikalisme di masyarakat dan bisa benar-benar zero unsur yang menghasilkan terorisme di masyarakat kita. Masyarakat aman dan damai, kita bisa melaju kencang dengan keutuhan bangsa yang terjaga," tutupnya.
"Dengan kebijakan para pimpinan di BNPT untuk menggandeng para ulama dan kiai, kami menganggapnya adalah sebuah kebijakan yang sangat tepat. Karena sebenarnya tugas ulama dan tugas BNPT adalah sama-sama membimbing masyarakat dan menjaga keutuhan bangsa dan negara," kata Oke Setiadi, Kamis (14/9/2023).
"Tugas yang sama dengan berkolaborasi akan lebih ringan dan kemudian akan mengimplementasi program untuk mencapai hasil yang maksimal," ucapnya.
Pria yang juga dosen Ekonomi Islam di Universitas Mathla'ul Anwar itu menjelaskan, meskipun perbedaan misi dan prinsip antara BNPT dan para ulama dalam bekerja, namun apabila satu sama lain dapat saling memahami akan menghasilkan suatu kolaborasi yang luar biasa.
"Jadi saling kerja sama dalam situasi yang saling memahami dan penuh keterbukaan diharapkan terjadi implementasi pekerjaan secara nyata dan konkrit bukan hanya situasi yang sifatnya seremonial," tuturnya.
Menurutnya, radikalisme apalagi sudah berbentuk terorisme adalah suatu hal yang sangat diingkari oleh agama mana pun termasuk oleh Islam dan kaum muslimin.
Untuk itu harapannya dengan adanya kerja sama ini, radikalisme apalagi mengarah sampai terorisme benar-benar dapat dieliminasi seminimal mungkin karena dengan adanya radikalisme menghambat kemajuan dan persatuan dan itu sangat dapat dibuktikan dengan berbagai penelitian.
"Harapannya, tentunya kerja sama ini konkret menurunkan unsur-unsur radikalisme di masyarakat kita dan menghilangkan sama sekali unsur terorisme di masyarakat kita. Sehingga masyarakat kita bersih dari unsur radikalisme dan terorisme dengan sesungguhnya," harapnya.
Kemudian ia juga mewanti-wanti agar program yang dijalankan dapat terealisasi dengan baik. Jangan sampai menghilangkan unsur radikalisme di masyarakat, namun di satu sisi malah menghidupkan budaya kekerasan bahkan potensi radikalisme yang ada.
"Kita berharap gandengan tangan ini benar-benar membuat hilang unsur radikalisme di masyarakat dan bisa benar-benar zero unsur yang menghasilkan terorisme di masyarakat kita. Masyarakat aman dan damai, kita bisa melaju kencang dengan keutuhan bangsa yang terjaga," tutupnya.
(maf)