Ujung Tombak TNI AD, Babinsa Dinilai Punya Peran Penting di Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Babinsa inspiratif merupakan ujung tombak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Demikian disampaikan oleh Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf.
"Sebagai wahana untuk memberikan apresiasi dan motivasi dalam melanjutkan pengabdian mulia mereka," kata Farid dari rilis Pendam V Brawijaya, Selasa (25/7/2023).
Kata Pangdam Brawijaya, dengan segudang prestasi yang dilakukan oleh para Babinsa inspiratif ini, maka sudah waktunya, selaku pimpinan di Kodam Brawijaya, menghargai prestasi mereka.
"Saya yakin masih banyak para Babinsa yang lain yang siap menorehkan prestasi-prestasi hebat lainnya," tutup Pangdam Brawijaya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, Babinsa banyak memberikan contoh sehingga masyarakat di desa dapat lebih maju lagi.
"Anda, wahai para Babinsa harus tahu ini. Panglima Anda, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, sangat bangga kepada Babinsa," ujar Dahlan Iskan.
Dahlan menceritakan, Pangdam sering bercerita kepada dirinya mengenai prestasi Babinsa di suatu desa. Kemudian bercerita lagi terkait Babinsa di desa lain.
"Pangdam memang terus berkeliling ke korem-korem. Ke kodim-kodim. Juga ke desa-desa. Setiap kali kunjungan ke daerah, Pangdam tidak lupa bercerita soal Babinsa," kata Dahlan Iskan.
Di antara kisah inspiratif tersebut datang dari Pelda Dharma Indiarto Yogo. Babinsa yang bertugas di Desa Pangeran, Koramil 0829/09, Blega, Kodim 0829 Bangkalan.
Dia melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu tentang stunting di Desa Kemloko, Blitar. Secara rutin dirinya menekankan pentingnya ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama.
Upaya serupa juga dilakukan oleh Serda Misbahul Munir. Babinsa yang bertugas di Kelurahan Sawunggaling, Koramil 0832/04, Wonokromo Kodim 0832 Surabaya Selatan.
Tak hanya fokus pada isu stunting, Munir juga ikut terlibat dalam perawatan lansia sebatang kara. Dia diketahui sudah merawat salah satu Lansia bernama Mariyam.
"Lansia seperti Ibu Maryam perlu diperhatikan. Untung beliau punya tetangga-tetangga baik yang mau merawat," ucapnya.
"Kita perlu ingat, diri kita ini di kemudian hari akan menua seperti beliau. Layaknya orang tua kita juga, kepedulian harus ditanamkan," tambahnya.
Tak hanya di bidang kesehatan dan sosial. Babinsa lain pun ikut aktif dalam kerukunan umat beragama. Contohnya upaya dari Babinsa yang bernama Sertu Yazit Arafat.
Babinsa Desa Leran Koramil Kalitidu, Kodim Bojonegoro ini selalu mengadakan pertemuan umat beragama setiap tanggal 17, sehingga diberi pertemuan itu diberi nama Pitulasan.
"Apa pun kita lakukan bersama. Inilah yang kita ingin pertahankan terus. Pertemuan Pitulasan adalah salah satu cara untuk mempertahankan kerukunan umat beragama. Antara kami yang sudah saling kenal dengan satu yang lainnya," terang Yazin.
Dia mengakui tidak ada obrolan khusus setiap pertemuan tersebut. "Apapun kita bicarakan tidak obrolan khusus," sambungnya.
Dari bidang kewirausahaan, ada Babinsa bernama Sertu Asfahani. Dia berinisiatif melakukan usaha rambak sapi di dua lokasi di Tulungagung. Usahanya ini mampu menyerap 25 orang tenaga kerja.
"Karena memasak kulit sapi tidak bisa sembarang orang. Harus ahli. Mereka yang tahu kulitnya sudah masak atau belum," imbuhnya.
Upaya Asfahani mendapat pujian dari Kapten Inf Anjar Yuniarto. "Dari kami yang ada di Kodim Tulungagung, Sertu Asfahani yang paling siap menghadapi masa pensiun. Saya banyak belajar dari beliau," puji Anjar.
"Sebagai wahana untuk memberikan apresiasi dan motivasi dalam melanjutkan pengabdian mulia mereka," kata Farid dari rilis Pendam V Brawijaya, Selasa (25/7/2023).
Kata Pangdam Brawijaya, dengan segudang prestasi yang dilakukan oleh para Babinsa inspiratif ini, maka sudah waktunya, selaku pimpinan di Kodam Brawijaya, menghargai prestasi mereka.
"Saya yakin masih banyak para Babinsa yang lain yang siap menorehkan prestasi-prestasi hebat lainnya," tutup Pangdam Brawijaya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, Babinsa banyak memberikan contoh sehingga masyarakat di desa dapat lebih maju lagi.
"Anda, wahai para Babinsa harus tahu ini. Panglima Anda, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, sangat bangga kepada Babinsa," ujar Dahlan Iskan.
Dahlan menceritakan, Pangdam sering bercerita kepada dirinya mengenai prestasi Babinsa di suatu desa. Kemudian bercerita lagi terkait Babinsa di desa lain.
"Pangdam memang terus berkeliling ke korem-korem. Ke kodim-kodim. Juga ke desa-desa. Setiap kali kunjungan ke daerah, Pangdam tidak lupa bercerita soal Babinsa," kata Dahlan Iskan.
Di antara kisah inspiratif tersebut datang dari Pelda Dharma Indiarto Yogo. Babinsa yang bertugas di Desa Pangeran, Koramil 0829/09, Blega, Kodim 0829 Bangkalan.
Dia melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu tentang stunting di Desa Kemloko, Blitar. Secara rutin dirinya menekankan pentingnya ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama.
Upaya serupa juga dilakukan oleh Serda Misbahul Munir. Babinsa yang bertugas di Kelurahan Sawunggaling, Koramil 0832/04, Wonokromo Kodim 0832 Surabaya Selatan.
Tak hanya fokus pada isu stunting, Munir juga ikut terlibat dalam perawatan lansia sebatang kara. Dia diketahui sudah merawat salah satu Lansia bernama Mariyam.
"Lansia seperti Ibu Maryam perlu diperhatikan. Untung beliau punya tetangga-tetangga baik yang mau merawat," ucapnya.
"Kita perlu ingat, diri kita ini di kemudian hari akan menua seperti beliau. Layaknya orang tua kita juga, kepedulian harus ditanamkan," tambahnya.
Tak hanya di bidang kesehatan dan sosial. Babinsa lain pun ikut aktif dalam kerukunan umat beragama. Contohnya upaya dari Babinsa yang bernama Sertu Yazit Arafat.
Babinsa Desa Leran Koramil Kalitidu, Kodim Bojonegoro ini selalu mengadakan pertemuan umat beragama setiap tanggal 17, sehingga diberi pertemuan itu diberi nama Pitulasan.
"Apa pun kita lakukan bersama. Inilah yang kita ingin pertahankan terus. Pertemuan Pitulasan adalah salah satu cara untuk mempertahankan kerukunan umat beragama. Antara kami yang sudah saling kenal dengan satu yang lainnya," terang Yazin.
Dia mengakui tidak ada obrolan khusus setiap pertemuan tersebut. "Apapun kita bicarakan tidak obrolan khusus," sambungnya.
Dari bidang kewirausahaan, ada Babinsa bernama Sertu Asfahani. Dia berinisiatif melakukan usaha rambak sapi di dua lokasi di Tulungagung. Usahanya ini mampu menyerap 25 orang tenaga kerja.
"Karena memasak kulit sapi tidak bisa sembarang orang. Harus ahli. Mereka yang tahu kulitnya sudah masak atau belum," imbuhnya.
Upaya Asfahani mendapat pujian dari Kapten Inf Anjar Yuniarto. "Dari kami yang ada di Kodim Tulungagung, Sertu Asfahani yang paling siap menghadapi masa pensiun. Saya banyak belajar dari beliau," puji Anjar.
(maf)