Kepala BP2MI Minta Jangan Rendahkan Pekerja Migran Indonesia

Minggu, 02 Juli 2023 - 21:18 WIB
loading...
Kepala BP2MI Minta Jangan Rendahkan Pekerja Migran Indonesia
Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberi keterangan kepada media di sela pelepasan 152 pekerja migran Indonesia di Aula KH Abdurrahman Wahid, Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2023). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Benny Rhamdani meminta tidak merendahkan para pekerja migran Indonesia . Mereka harus dimuliakan sebagai para pahlawan devisa.

Menurut Benny, pemerintah serius memberi perhatian kepada para pekerja migran Indonesia. BP2MI, kata Benny, tak pernah kenal lelah bekerja bagi mereka.

"Di hari libur ini pun, waktu untuk keluarga kita korbankan demi pekerja migran Indonesia. Kalian sebagai pahlawan devisa tentu akan selalu menjadi istimewa di mata negara. Muliakan pekerja migran, jangan rendahkan," kata Benny saat memberi arahan pelepasan 152 orang pekerja migran Indonesia di Aula KH Abdurrahman Wahid, Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2023).



Benny merespons upaya penyesatan yang sengaja dikonstruksi untuk menihilkan keras keras BP2MI menyukseskan penempatan pekerja migran Indonesia. Kata Benny, praktik pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sudah tepat, dan tak ada korelasinya dengan berkurangnya penempatan.

"Di hadapan kalian semua, dalam acara pelepasan ini, saya katakan isu miring yang dibentuk dan di-framing terkait pemberantasan TPPO merintangi atau mengganggu penempatan, itu salah besar. Tidak benar, buktinya sampai sekarang penempatan terus jalan. BP2MI pasti mendukung langkah preventif yang dilakukan Satgas TPPO ini," kata Benny.

Ia mengungkapkan data jumlah penempatan dari skema G to G melonjak sangat siginifikan. Benny meminta kepada pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan agar tetap bekerja dan menjaga nama baik Indonesia.

Benny menilai langkah Polri sudah tepat dalam bergerak dan menangkap mereka yang diduga kuat terlibat dalam praktik TPPO. Hal itu membuat sindikat kocar-kacir. Lalu antek-anteknya diminta bicara agar pemberantasan TPPO ini dihentikan.



"Ini kan pengkhianat namanya. Kita sedang menyelamatkan rakyat yang diperjual-belikan, yang ditangkap itu calo, kaki tangan sindikat, dan mastermind-nya," ujar politikus Partai Hanura ini.

Dia meminta agar semua LSM/NGO bersatu mendukung langkah pencegahan agar tidak terjadi perdagangan orang. Seperti yang telah ditunjukkan LSM besar memberi dukungan kepada Satgas TPPO.

"Tentu BP2MI dalam posisi mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan Mabes Polri yang diturunkan ke polda-polda seluruh Indonesia itu," ucapnya.

BP2MI tengah serius membenahi, mengaktifkan, melancarkan tata kelola penempatan. "Tapi di satu sisi dihalangi dengan hadirnya sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia, masa kita harus diam. Ya, tidaklah," tutur Benny.

Terakhir, Benny berpesan agar pekerja migran Indonesia tetap bangga atas pekerjaan mereka, tidak boleh ada perasaan minder ketika berada di luar negeri. Benny menilai hal itu wajar dilakukan karena pemerintah Indonesia telah menempatkan pekerja migran Indonesia secara terhormat.

"Kalian harus berbangga sebagai pekerja migran Indonesia. Apalagi di era ini negara telah menempatkan kalian secara hormat. Derajat pekerja migran Indonesia diangkat, sehingga tidak boleh bermental inlander. Kalian orang-orang hebat, negara seperti Korea Selatan membutuhkan kalian," katanya.

Pelepasan pekerja migran Indonesia kali ini dihadiri oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Yana Anusasana Dharma Erlangga, Direktur Mocharom Ashadi, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Firdaus Zazali, Direktur Lismia Elita, Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, dan Kepala Biro Keuangan dan Umum Indra.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)