Spirit Pengorbanan Iduladha Bisa Wujudkan Tahun Demokrasi yang Khidmat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Spirit pengorbanan Iduladha dinilai bisa mewujudkan tahun demokrasi yang khidmat. Antara spirit pengorbanan dalam Iduladha dengan berjalannya tahun demokrasi di Indonesia ada benang benang merahnya.
Inisiator Mambaiki Banua sekaligus Pegiat Sosial Kalimantan Selatan Saiful Halim mengatakan, umat Islam bisa meneladani kepatuhan, keberanian, dan kesabaran serta keikhlasan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail 'alaihimussalaam dalam menjalankan ibadah kurban.
Dia menuturkan, suasana batin dan spiritual yang tinggi akan menjadikan perayaan Iduladha tahun ini menjadi sangat khidmat. Suasana khidmat inilah, kata dia, yang seharusnya mewarnai perjalanan bangsa ini dalam menyambut tahun demokarasi pada Pemilu 2024.
"Sikap khidmat ini hendaknya senantiasa melekat dalam sikap kita pada bulan-bulan setelahnya saat menyongsong dan menjalani tahun demokrasi. Sehingga suasana yang terbangun adalah suasana persaudaraan dalam khidmat bukan suasana kebencian dan saling bermusuhan," ujar Saiful, Rabu (28/6/2023).
Saiful melanjutkan, mengorbankan ego pribadi dan golongan adalah salah satu implementasi nyata nilai-nilai Iduladha agar tahun demokrasi yang akan disongsong senantiasa dalam suasana kondusif. "Bersama sama kita mengorbankan egoisme yang berlebihan agar pemilu yang adil, jujur, dan bermartabat bisa terwujud," tutur Saiful.
Dirinya tak lupa mendoakan agar keberkahan Iduladha senantiasa membawa kedamaian dan persaudaraan erat baik bagi warga Kalimantan Selatan maupun masyarakat Indonesia seluruhnya. Termasuk ia mendoakan jamaah haji asal Kalimantan Selatan dan Indonesia mendapatkan haji mabrur pada puncak haji.
"Kurban itu implementasi nyata saling berbagi tanpa memandang suku, ras, bahkan agama. Semua bisa menikmati kurban sebagai wujud kebersamaan. Tidak ada sekat yang kaya dan miskin dan golongan apa pun. Saya mengucapkan selamat Iduladha 1444 H/2023 M semoga pengorbanan yang kita teladani bisa menjadi jalan keberkahan bagi bangsa ini," pungkasnya.
Inisiator Mambaiki Banua sekaligus Pegiat Sosial Kalimantan Selatan Saiful Halim mengatakan, umat Islam bisa meneladani kepatuhan, keberanian, dan kesabaran serta keikhlasan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail 'alaihimussalaam dalam menjalankan ibadah kurban.
Dia menuturkan, suasana batin dan spiritual yang tinggi akan menjadikan perayaan Iduladha tahun ini menjadi sangat khidmat. Suasana khidmat inilah, kata dia, yang seharusnya mewarnai perjalanan bangsa ini dalam menyambut tahun demokarasi pada Pemilu 2024.
"Sikap khidmat ini hendaknya senantiasa melekat dalam sikap kita pada bulan-bulan setelahnya saat menyongsong dan menjalani tahun demokrasi. Sehingga suasana yang terbangun adalah suasana persaudaraan dalam khidmat bukan suasana kebencian dan saling bermusuhan," ujar Saiful, Rabu (28/6/2023).
Saiful melanjutkan, mengorbankan ego pribadi dan golongan adalah salah satu implementasi nyata nilai-nilai Iduladha agar tahun demokrasi yang akan disongsong senantiasa dalam suasana kondusif. "Bersama sama kita mengorbankan egoisme yang berlebihan agar pemilu yang adil, jujur, dan bermartabat bisa terwujud," tutur Saiful.
Dirinya tak lupa mendoakan agar keberkahan Iduladha senantiasa membawa kedamaian dan persaudaraan erat baik bagi warga Kalimantan Selatan maupun masyarakat Indonesia seluruhnya. Termasuk ia mendoakan jamaah haji asal Kalimantan Selatan dan Indonesia mendapatkan haji mabrur pada puncak haji.
"Kurban itu implementasi nyata saling berbagi tanpa memandang suku, ras, bahkan agama. Semua bisa menikmati kurban sebagai wujud kebersamaan. Tidak ada sekat yang kaya dan miskin dan golongan apa pun. Saya mengucapkan selamat Iduladha 1444 H/2023 M semoga pengorbanan yang kita teladani bisa menjadi jalan keberkahan bagi bangsa ini," pungkasnya.
(rca)