Dikeluhkan Orang Tua, Segera Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh

Minggu, 26 Juli 2020 - 15:21 WIB
loading...
Dikeluhkan Orang Tua,...
Khalidza Anindita Putri, siswa SD Negeri 10 Jagakarsa, Jakarta Selatan mengerjakan tugas sekolah yang dikirim melalui grup WhatsApp kelas saat berada di warung milik orang tuanya di Depok, Jabar. Rabu (15/7/2020). Foto: SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar saat ini. Sebab, ada banyak keluhan dari orang tua murid terkait dengan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dengan pola belajar mengajar yang diterapkan.

Saleh mengatakan, keluh kesah tersebut banyak tersebar di media sosial. Terbaru, Dimas Ibnu Alias, seorang siswa SMPN di Rembang, Jawa Tengah, yang terpaksa belajar di sekolah sendirian akibat tidak memiliki smartphone untuk mengikuti pelajaran dari sekolah.

"Kasus seperti Dimas ini diyakini banyak di berbagai daerah di Indonesia. Sebab, ada banyak warga masyarakat yang tidak bisa mengakses internet. Terutama mereka yang tinggal di pelosok-pelosok dan daerah-daerah perbatasan," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Minggu (26/7/2020).

Dia mengatakan, keluhan terkait proses belajar mengajar ala pandemi Covid-19 itu paling banyak dirasakan ibu-ibu rumah tangga. Sebab, merekalah yang tinggal di rumah dan mengawasi kegiatan belajar mengajar anak-anaknya. Para suami, biasanya pergi bekerja untuk mencari nafkah keluarga.

Kemudian, dia membeberkan banyak lagi keluhan yang disampaikan di media sosial. Pertama, tidak memiliki smartphone atau komputer untuk mengakses pembelajaran dari sekolah. Selain itu, ada banyak keluarga yang tidak mampu membeli kuota internet untuk online. Kalaupun ada, mereka tidak bisa memakainya setiap hari karena keterbatasan budget.

"Bayangkan kalau anak yang sekolah 3 atau 4 orang di keluarga tersebut. Itu berarti, orang tuanya harus membeli 3 atau 4 alat smartphone atau komputer. Kuota internet yang dibutuhkan pun pasti akan lebih besar. Belum lagi saat belajar, ketika anak yang satu minta dibantu, anak yang lainnya sudah memanggil ibunya untuk mengerjakan hal lain," ujar anggota Komisi IX DPR RI ini.

Dia pun mengingatkan bahwa tidak semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah itu dapat dipahami oleh orang tua murid. Selain itu, ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan. "Praktis, dengan pola belajar seperti ini, orang tua siswa dipastikan akan menghabiskan waktu untuk mengurus pelajaran-pelajaran anak-anaknya. Padahal, urusan rumah tangga bukan hanya soal sekolah, tetapi ada banyak hal lain yang mungkin lebih kompleks," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014 ini.( ).

Kedua, anak-anak yang belajar di rumah sering sekali kurang tertib. Sebab, aturan yang selama ini diberlakukan di sekolah, tidak semuanya bisa dilaksanakan di rumah. Tidak jarang, anak-anak banyak yang belajar tidak fokus.

"Bagi yang punya smartphone dan komputer, sering juga disalahgunakan anak-anak. Di sela-sela proses belajar mengajar itu, mereka juga bermain game. Kalau dulu orang tua dinasihati untuk tidak memberi smartphone pada anak, sekarang ini orang tua malah dituntut untuk menyiapkannya. Ini sangat dilematis dan perlu dicarikan solusinya," ujar legislator asal Daerah Pemilihan Sumatera Utara II ini.

Ketiga, ada banyak pelajaran yang memerlukan praktikum dan juga praktik lapangan. Katakanlah, misalnya, pelajaran biologi, kimia, dan fisika. Pelajaran-pelajaran tersebut sering sekali harus dengan praktikum. Dengan belajar jarak jauh, praktikum itu akan terkendala. "Pelajaran olah ragajuga begitu. Kalau di sekolah, siswa-siswi kan juga bisa langsung berolahraga di lapangan. Guru langsung mengajari murid. Sekarang ini, olahraga tersebut tentu akan sulit diterapkan," ujarnya.

Dia melanjutkan, walaupun pola belajar mengajarnya seperti yang dijelaskannya tadi, tidak berpengaruh pada pembayaran SPP. Terutama anak-anak yang belajar di sekolah swasta. "Biaya yang dikeluarkan tetap sama. Padahal, proses belajar mengajar yang dilakukan sebagian besar sudah menjadi tanggung jawab orang tua. Ini kan tentu tidak adil bagi para orang tua siswa," pungkasnya. ( ).
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bangun Inovasi Pengetahuan...
Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
Peminat Membeludak,...
Peminat Membeludak, Kemenag Siap Jalankan Penuh Program Cyber Islamic University di 2024
Rektor UT Tutup Rangkaian...
Rektor UT Tutup Rangkaian 36th AAOU Annual Conference 2023 di Turki
Top, Jumlah Mahasiswa...
Top, Jumlah Mahasiswa UT Tembus Setengah Juta
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Lulusan, UT akan Kembangkan Teknologi AI dalam Pembelajaran
3 Rekor MURI Jadi Kado...
3 Rekor MURI Jadi Kado Spesial Dies Natalis ke-39 Universitas Terbuka
UT Kejar Target 500...
UT Kejar Target 500 Ribu Mahasiswa di Tahun Ini
UT Perkuat Pengelolaan...
UT Perkuat Pengelolaan Kualitas Pendidikan Jarak Jauh Tingkat Dunia
Guru Besar UNJ Perkenalkan...
Guru Besar UNJ Perkenalkan E-Assessment: Platform untuk Jaga Kualitas Pendidikan Jarak Jauh
Rekomendasi
Konstruksi Perkara OTT...
Konstruksi Perkara OTT KPK Dugaan Suap Proyek Dinas PUPR OKU
Senyum Optimistis Patrick...
Senyum Optimistis Patrick Kluivert saat Pimpin Timnas Indonesia Terbang ke Australia
Peringkat 10 Petarung...
Peringkat 10 Petarung UFC Teratas: Jon Jones Hampir Sempurna!
Tragis! 3 Pekerja Pabrik...
Tragis! 3 Pekerja Pabrik Kulit di Sumedang Sempat Saling Menolong hingga Meninggal di dalam Kubangan Limbah
Polemik RUU TNI, Ini...
Polemik RUU TNI, Ini Kekhawatiran Wasekjen PB HMI jika Disahkan
Antisipasi Penumpukan...
Antisipasi Penumpukan di Rest Area, Menag Imbau Semua Masjid Dilewati Pemudik Dibuka 24 Jam
Berita Terkini
Ramadan 2025, IKA PPM...
Ramadan 2025, IKA PPM Santuni Puluhan Anak Yatim Piatu
2 jam yang lalu
Pameran STEAM SMA Labschool...
Pameran STEAM SMA Labschool Jakarta: Kolaborasi Ilmu, Kreativitas, dan Inovasi
5 jam yang lalu
Mengenal 4 Jalur Seleksi...
Mengenal 4 Jalur Seleksi Mandiri UGM 2025, Dibuka 18 Maret
7 jam yang lalu
MNC University Jalin...
MNC University Jalin Kerja Sama dengan Politeknik Siber Cerdika Internasional
8 jam yang lalu
Gagal SNBP 2025? Unesa...
Gagal SNBP 2025? Unesa Buka Jalur Golden Ticket, Otomatis Diterima
9 jam yang lalu
Ingin Lulus SNBP 2025?...
Ingin Lulus SNBP 2025? Amalkan Doa Ini untuk Hasil Terbaik
10 jam yang lalu
Infografis
Trump Segera Bertemu...
Trump Segera Bertemu Putin untuk Rundingkan Akhir Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved