HUT ke-23 Apkasi, Mendagri Soroti Kemampuan Daerah Menambah PAD
loading...
A
A
A
KEBUMEN - Esensi penerapan otonomi daerah adalah untuk membangun kemandirian fiskal. Karena itu, daerah didorong mampu memanfaatkan berbagai potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, kemandirian fiskal ini ditandai dengan jumlah PAD yang lebih besar dibanding dana transfer dari pemerintah pusat. Dengan besarnya jumlah PAD tersebut, maka pemda dapat lebih leluasa membuat berbagai program yang dibutuhkan masyarakat.
Bagi daerah yang kapasitas fiskalnya lemah akan sangat bergantung dana transfer pemerintah pusat. "Tidak akan mungkin bisa berkembang, tidak akan mungkin bisa melompat, karena uangnya dipakai untuk hal yang sudah mendasar, terutama belanja pegawai," kata Mendagri saat memberi sambutan acara HUT ke-23 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) bertajuk Kabupaten Melaju Indonesia Maju di Hotel Trio Azana Style, Kebumen, Jateng, Kamis (22/6/2023).
Mendagri mengungkapkan, kunci utama meningkatkan PAD adalah menghidupkan sektor swasta. Daerah yang tidak mampu menghidupkan sektor swasta, maka tidak bakal mendapatkan PAD besar.
Upaya menghidupkan sektor tersebut dapat dilakukan dengan memberikan insentif kemudahan berusaha kepada para investor. "Ini betul-betul, mohon betul disampaikan kepada seluruh jajaran," terangnya di hadapan para anggota Apkasi.
Bagi investor, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dibutuhkan adalah kemudahan berusaha. Daerah yang masih mempersulit masuknya investor maka akan ditinggalkan.
Tito mengakui saat ini masih banyak daerah yang mempersulit perizinan berusaha sehingga perlu segera dibenahi. Apalagi kemudahan berusaha merupakan salah satu urusan yang menjadi perhatian Presiden Jokowi.
Peningkatan PAD juga dapat dilakukan dengan menghidupkan sektor UMKM. Contohnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ekonominya tetap tumbuh di tengah pandemi karena UMKM hidup.
"Maka tolong UMKM dihidupkan, diberikan insentif, jangan dipersulit, belum apa-apa baru mau buka saja sudah dipalakin retribusi segala macam," tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Dharmasraya yang juga Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati dari sejumlah daerah anggota Apkasi, serta beberapa pejabat terkait lainnya.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, kemandirian fiskal ini ditandai dengan jumlah PAD yang lebih besar dibanding dana transfer dari pemerintah pusat. Dengan besarnya jumlah PAD tersebut, maka pemda dapat lebih leluasa membuat berbagai program yang dibutuhkan masyarakat.
Bagi daerah yang kapasitas fiskalnya lemah akan sangat bergantung dana transfer pemerintah pusat. "Tidak akan mungkin bisa berkembang, tidak akan mungkin bisa melompat, karena uangnya dipakai untuk hal yang sudah mendasar, terutama belanja pegawai," kata Mendagri saat memberi sambutan acara HUT ke-23 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) bertajuk Kabupaten Melaju Indonesia Maju di Hotel Trio Azana Style, Kebumen, Jateng, Kamis (22/6/2023).
Mendagri mengungkapkan, kunci utama meningkatkan PAD adalah menghidupkan sektor swasta. Daerah yang tidak mampu menghidupkan sektor swasta, maka tidak bakal mendapatkan PAD besar.
Upaya menghidupkan sektor tersebut dapat dilakukan dengan memberikan insentif kemudahan berusaha kepada para investor. "Ini betul-betul, mohon betul disampaikan kepada seluruh jajaran," terangnya di hadapan para anggota Apkasi.
Bagi investor, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dibutuhkan adalah kemudahan berusaha. Daerah yang masih mempersulit masuknya investor maka akan ditinggalkan.
Tito mengakui saat ini masih banyak daerah yang mempersulit perizinan berusaha sehingga perlu segera dibenahi. Apalagi kemudahan berusaha merupakan salah satu urusan yang menjadi perhatian Presiden Jokowi.
Peningkatan PAD juga dapat dilakukan dengan menghidupkan sektor UMKM. Contohnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ekonominya tetap tumbuh di tengah pandemi karena UMKM hidup.
Baca Juga
"Maka tolong UMKM dihidupkan, diberikan insentif, jangan dipersulit, belum apa-apa baru mau buka saja sudah dipalakin retribusi segala macam," tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Dharmasraya yang juga Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati dari sejumlah daerah anggota Apkasi, serta beberapa pejabat terkait lainnya.
(poe)