Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, Puan Maharani Teringat Pidato Bung Karno

Jum'at, 16 Juni 2023 - 11:09 WIB
loading...
Belanda Akui Kemerdekaan...
Ketua DPR Puan Maharani angkat bicara soal pengakuan resmi Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 1945, Jumat (16/6/2023). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani angkat bicara soal pengakuan resmi Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 1945. Menurutnya, pernyataan tersebut akan menjadi momentum untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.

"Pengakuan ini akan memberi dorongan dan menjadi momentum bagi kedua negara dalam mempererat kerja sama di berbagai sektor demi masa depan yang lebih baik," kata Puan, Jumat (16/6/2023).

Diketahui, Belanda sebelumnya mengakui kemerdekaan Indonesia melalui Perjanjian Roem-Van Roijen pada 27 Desember 1949. Sejak saat ini, Belanda tidak mengakui hari lahir bangsa ini pada 17 Agustus 1945.



Namun pada 14 Juni kemarin, Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte memberi pengakuan secara resmi atas kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pengakuan tersebut disampaikan Rutte dalam sesi debat di parlemen Belanda saat membahas mengenai kajian dekolonisasi tahun 1945-1950.

"Seharusnya pengakuan ini sudah lebih dulu dilakukan oleh Belanda di masa lalu," ujarnya.

Kendati demikian, Ketua DPP PDIP itu tetap menyambut baik pengakuan dari Belanda. Apalagi, PM Rutte menyatakan akan berkonsultasi lebih lanjut dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melihat bagaimana pengakuan ini bisa diakui dan diterapkan bersama.



Menurut Puan, pengakuan Belanda akan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 harus disampaikan kepada generasi muda kedua negara. Hal ini penting karena Indonesia dan Belanda memilik keterikatan sejarah, termasuk banyak warga negara Belanda yang memiliki garis keturunan bangsa Indonesia.

Mantan Menko PMK ini melanjutkan, perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia harus selalu dikenang. Apalagi sebelum Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, kata dia, terjadi perang berkelanjutan yang ditandai dengan Agresi Militer.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)