Jenderal Marinir Alumni AAL 1970-an, Nomor 2 Lulusan 3 Pendidikan Pasukan Elite Dunia

Jum'at, 28 April 2023 - 06:04 WIB
loading...
Jenderal Marinir Alumni...
Prajurit Korps Marinir TNI AL. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Sejarah mencatat ada sejumlah jenderal bintang 3 dari Korps Marinir yang merupakan alumni Akadami Angkatan Laut (AAL) 1970-an. Mereka berhasil menduduki jabatan strategis di struktur organisasi TNI.

Berdasarkan website marinir.tnial.mil.id, Korps Marinir yang sebelumnya bernama Korps Komando (KKO) merupakan pasukan elite TNI Angkatan Laut (AL). Pasukan Komando yang dibentuk pada 15 November 1945 ini memiliki moto “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” yang bermakna “Di Laut dan Darat Kita Jaya”.



Tak heran, jika kesatuan yang memiliki ciri khas Baret Ungu berhasil mencetak Perwira Tinggi (Pati) TNI berprestasi yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Berikut ini, lulusan AAL 1970-an dari Korps Marinir yang meraih Bintang 3:

Jenderal Marinir Alumni AAL 1970-an, Nomor 2 Lulusan 3 Pendidikan Pasukan Elite Dunia

Foto: istimewa

1. Letnan Jenderal TNI (Mar) Purn. Safzen Noerdin

Pria kelahiran Krueng Sabe, Aceh pada 25 Januari 1952 merupakan prajurit petarung Korps Marinir yang berhasil meraih pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI.

Lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan XX Tahun 1975 ini mengawali karier militernya Komandan Peleton (Danton), Setelah mengikuti pendidikan Diklapa I Marinir selama setahun sejak 1977 hingga 1978, pangkat dan jabatan Safzen Nurdin naik menjadi Komandan Kompi hingga Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 6/Marinir.

Selama menduduki jabatan tersebut, Safzen Nurdin juga akti mengikuti pendidikan Sustafpur TNI AD, kemudian Sus Dan Yon/Inf TNI AD pada 1989 hingga pendidikan Seskoal Angkatan- 29 pada 1991-1992.

Selanjutnya, dia dipercaya mengemban amanah sebagai Komandan Satuan Marinir Armada Timur (Armatim). Setelah lulus dari Sesko ABRI Angkatan-23 pada 1997, kariernya terus melejit. Safzen diangkat menjadi Asisten Dankormar Bidang Operasi, kemudian Komandan Brigif-2 Marinir.

Bahkan, dia juga dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Gubernur AAL, Kaskormar, Dankodikal hingga memimpin pasukan elite TNI Al sebagai Dankormar ke-15.

Tidak hanya itu, lulusan Lemhannas KRA XXXIII pun dipercaya menjadi Irjenal sebelum akhirnya menjabat sebagai Irjen Kemhan selama dua tahun sejak 2008-2010 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain menduduki sejumlah jabatan strategis, Safzen Nurdin juga kenyang dengan pengalaman di medan operasi. Dia pernah diterjunkan dalam Operasi Timor Timur dan Aceh. Termasuk tugas operasi di luar negeri yakni, di Irak dan Kamboja.

Jenderal Marinir Alumni AAL 1970-an, Nomor 2 Lulusan 3 Pendidikan Pasukan Elite Dunia

Foto/istimewa

2. Letjen TNI (Mar) Purn. Nono Sampono

Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan XXI pada 1976 ini merupakan tokoh militer yang cukup disegani di Indonesia. Pria kelahiran Bangkalan, Madura pada 1 Maret 1953 ini memiliki segudang prestasi yang sulit ditandingi.

Mengawali karier militernya sebagai Komandan Peleton (Danton) MO-81, Komandan Peleton 2 Ki F, dan Komandan Peleton Markas, Nono Sampono pernah dipercaya menjadi ajudan Pangalima ABRI (Pangab) Jenderal TNI LB Moerdani.

Selama mengabdikan diri di militer, Nono Sampono banyak menduduki jabatan strategis. Tidak hanya di kesatuannya Korps Marinir, tapi juga di TNI AL, Mabes TNI hingga di luar struktur militer. Di antaranya, Komandan Denjaka pada periode 1988–1993.

Kemudian Komandan Yonif 4/Marinir, Wakil Danpaspampres (Wadan Paspampres) di awal-awal Reformasi pada 2000–2001 hingga menjadi Komandan Paspampres (Danpaspampres) ke-13. Nono menjabat sebagai Danpaspampres selama dua tahun di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 2001–2003.

Setelah menjadi perisai hidup Gus Dur, karier militer Nono terus melejit. Nono kemudian dipercaya menjabat sebagai Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Inspektur Jenderal Mabes TNI AL, Komandan Korps Marinir (Dankormar) ke 16. Kemudian Danjen Akademi TNI hingga akhirnya menjadi Kabasarnas di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak hanya memegang jabatan strategis, Nono juga berprestasi dalam bidang akademis. Banyak pendidikan militer yang dilaluinya, mulai dari Pendidikan Komando Pendidikan Spesialis Perwira, Pendidikan Taifib, Pendidikan PTAL.

Yang tidak kalah pentingnya, Nono merupakan Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah mengikuti pendidikan khusus tiga pasukan elite dunia yakni, Pendidikan Pasukan Khusus Antiteror di Den 81/Gultor Kopassus, Pendidikan Pasukan Khusus di Hawaii, Amerika Serikat, dan Pendidikan Pasukan Khusus di Korea Selatan (Korsel). Termasuk Seskoad dan Sesko ABRI angkatan XXII.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1345 seconds (0.1#10.140)