BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran, Pemudik Diimbau Lebih Waspada

Minggu, 16 April 2023 - 12:47 WIB
loading...
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran, Pemudik Diimbau Lebih Waspada
Ribuan pemudik menunggu kedatangan kapal di Pelabuhan Ahmad Yani, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (11/4/2023). Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2023. Maka itu, BMKG mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan balik.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Sedangkan daerah lainnya yang juga perlu ditingkatkan kewaspadaannya yakni Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.





“Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, Minggu (16/4/2023).

Dia menuturkan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi. Beberapa waktu yang lalu BMKG sendiri juga telah memprediksi musim kemarau akan lebih awal terjadi pada bulan April meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.

"Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan," imbuhnya.

Saat peralihan musim ini, lanjutnya, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam

Dwikorita menjelaskan bahwa hal itu lantaran awan Cumulonimbus (CB) yang biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Kondisi ini juga yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Maka dari itu kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)