Anas Urbaningrum Bebas, Bisakah Bikin Demokrat Melorot?

Rabu, 12 April 2023 - 06:49 WIB
loading...
Anas Urbaningrum Bebas, Bisakah Bikin Demokrat Melorot?
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Mantan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mendapatkan Program Cuti Menjelang Bebas (CMB).

Diketahui, Anas bebas setelah menjalani hukuman penjara selama delapan tahun dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang 2010-2012. Anas bakal bergabung dalam Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

PKN menyiapkan jabatan khusus bagi Anas Urbaningrum. "Nanti tinggal saya dengan AU (Anas Urbaningrum) saja bicara. Yang pasti tempat yang strategis dan menentukan arah perjuangan partai," kata Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika, Minggu (2/4/2023).

Anas Urbaningrum Bebas, Bisakah Bikin Demokrat Melorot?

Anas Urbaningrum (tengah) menyampaikan pidato usai keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Foto/Antara





Lalu, bisakah Anas menjadi pengurus PKN meski tidak memiliki hak politik selama lima tahun setelah bebas dari penjara? Ya, hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam menduduki jabatan publik itu diberikan majelis hakim di tingkat kasasi mengakomodir permohonan dari jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Hak politik itu hak memilih dan dipilih. Jadi, bukan halangan jika yang bersangkutan jadi pengurus partai,” kata pakar hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Chairul Huda kepada SINDOnews, Selasa (11/4/2023).

Anas Urbaningrum Bebas, Bisakah Bikin Demokrat Melorot?

Anas Urbaningrum (tengah) saat keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023). Foto/Antara



Lalu, apakah dengan keberadaan Anas di PKN bisa membuat suara Partai Demokrat melorot?

“Ekspektasinya dari banyak orang yang tidak suka Demokrat tentu keluarnya Anas dari penjara dan kemudian Anas masuk ranah politik dengan modal finansialnya dari hasil tindakannya itu sangat mungkin diharapkan untuk membuat Demokrat melorot,” kata Analis Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Selasa (11/4/2023).

Namun, kata dia, kebanyakan pemilih Partai Demokrat memilih partai berlambang bintang mercy itu karena figur atau ketokohan SBY, bukan karena figur AHY atau program partai tersebut. “Pertanyaan saya, apakah Anas itu bisa mengalahkan karismanya SBY? Kalau enggak, tentu akan susah untuk kemudian bisa membuat Demokrat melorot atau menggerogoti elektabilitas Demokrat,” tutur mantan Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI ini.



Kunto menilai kehadiran Anas di PKN cuma bisa mengganggu Demokrat sehingga grogi atau salah langkah. Namun, menurut dia, agak sulit untuk membuat elektabilitas Demokrat melorot.

“Kedua, apakah masih banyak loyalisnya Anas di Demokrat? Untuk bisa Anas punya power menggerogoti Demokrat, kalau ternyata enggak, ya susah tuh, kalkulasinya dari mana toh Demokrat sekarang juga berkurang sejumlah perolehan suaranya, 2014 dia turun, 2019 dia juga turun lagi,” imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)