Keluarga Lukas Enembe Minta Komnas HAM Turun Tangan

Jum'at, 24 Maret 2023 - 18:01 WIB
loading...
Keluarga Lukas Enembe...
Tersangka Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menuju mobil tahanan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (30/1/2023). FOTO/MPI/ADLHI CHANDRA
A A A
JAKARTA - Keluarga Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun tangan. Mereka mengaku terpukul begitu mendengar kabar Lukas disuguhkan talas busuk di tahanan.

"Terus terang kami keluarga sangat terpukul begitu mengetahui fakta bahwa Bapak disuguhkan talas busuk di tahanan. Perlakuan seperti ini apakah pantas untuk beliau yang sedang sakit? Di mana janji KPK yang selalu bilang di tahanan Bapak dilayani dengan baik? Kami terus terang sangat syok," kata adik Lukas Enembe, Elius Enembe kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).

KPK selama ini, kata Elius, selalu menggembar-gemborkan pelayanan terbaik dan jaminan makan minum serta kontrol kesehatan terhadap Lukas. Namun faktanya, kata dia, berbanding terbalik.



"Kami sangat sesalkan bahwa kontrol dokter juga ala kadarnya, atau tidak maksimal. Padahal Bapak ini sudah terbiasa dengan penanganan dokter yang siaga penuh karena memang kondisi sakitnya membutuhkan hal tersebut. Kami minta KPK harus objektif dan jujur," ujarnya.

Karena itu, keluarga meminta Komnas HAM segera turun mengecek kebenaran penanganan Lukas di tahanan KPK. Sebab, hal ini menyangkut kemanusiaan dan hak asasi Lukas.

"Ke mana Komnas HAM begitu mengetahui adanya seorang warga negara yang sedang sakit parah ditahan KPK tetapi ternyata makanan pun dikasih makanan tidak layak? Bahkan penanganan kesehatannya tidak dijamin? Kami minta dengan sangat agar Komnas HAM segera dalami informasi tersebut," kata Elius.

Keluarga memaklumi sikap Lukas Enembe yang tidak ingin mengonsumsi obat-obatan yang tidak diberikan oleh dokter KPK dan berkukuh ingin berobat ke Singapura. Sebab, selama ini Gubernur Papua nonaktif itu sejak awal sakit ditangani dokter Singapura.

Baca juga: KPK Curigai Motif Lukas Enembe Ngotot Berobat ke Singapura

"Kami tentu tidak ingin karena salah penanganan oleh KPK, maka kondisi Bapak jadi memburuk. Dan jika terjadi sesuatu di tahanan yang berakibat fatal, kami tidak bertanggung jawab jika ada gejolak yang timbul," katanya.

Sementara itu, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mencurigai adanya motif lain di balik permohonan Lukas Enembe berobat ke Singapura. Sebab, kondisi kesehatan Lukas masih bisa ditangani di rumah sakit Indonesia.

"Ini sedang kita dalami motifnya kenapa Pak LE selalu menginginkan berobat ke Singapura. Ada apa sebenarnya? itu yang bisa kami sampaikan," kata Asep Guntur saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).

Menurut Asep, tidak seharusnya Lukas Enembe mogok minum obat dari tim dokter KPK agar bisa dirawat di rumah sakit Singapura. KPK tidak akan mengabulkan permohonan tersebut. Sebab, tenaga medis di Indonesia masih cukup mumpuni untuk melakukan perawatan medis terhadap Lukas.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1475 seconds (0.1#10.140)