Momen Keakraban Prabowo dan Surya Paloh di Hambalang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya, Hambalang, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Keduanya tampak akrab.
Hal itu terlihat saat Paloh tiba di Hambalang dan disambut langsung oleh Prabowo. Saat hendak memasuki kediamannya, Prabowo meraih tangan Paloh dan menggandengnya, sambil menuntun Ketum Partai Nasdem itu menuruni anak tangga.
Tidak hanya itu, keduanya berulang kali terekam tertawa bersama hingga berjalan sambil merangkul bagian pundak. Prabowo mengaku bahwa dirinya telah bersahabat lama dengan Surya Paloh, bahkan jauh sebelum keduanya menjabat sebagai ketua partai.
Foto/MPI
"Saya nyatakan kebetulan karena saya bersahabat sama beliau jauh sebelum beliau ketua partai dan jauh sebelum saya ketua partai, kita sahabat waktu kita masih agak muda," kata Prabowo.
"Sekarang masih muda, jadi ini adalah pertemuan dua sahabat yang kebetulan hari ini kita berkecimpung di bidang politik sebagai keterwakilan sebagai warga negara, sebagai patriot ingin berbakti kepada bangsa dan negara, saya rasa itu intinya," sambungnya.
Hal senada pun dilontarkan oleh Surya Paloh. Paloh mengungkap persahabatannya dengan Menteri Pertahanan itu sudah berlangsung selama 40 tahun.
"Tuan rumah kita Prabowo Subianto, yang selalu dalam panggilan keseharian Mas Wowo. Benar sekali apa yang dibilang Mas Wowo, komunikasi personal kami walaupun tidak terlalu sering, tapi sebagai referensi memberikan penegasan kembali bagi saudara semua, hubungan perkenalan, pertemanan persahabatan di antara kami berdua cukup panjang, ukuran puluhan tahun, hampir 40 tahun, ini satu perjalanan yang cukup panjang," katanya.
Kemudian, kata Prabowo, pertemuan pada hari ini menyimpulkan bahwa kedua partai sepakat untuk menghormati keputusan politik masing-masing. "Tadi sebetulnya, pembicaraan sangat cair, setelah makan siang, minum kopi dan saya berbicara cukup luas, mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing,” jelasnya.
Keduanya juga sepakat ingin keadaan bangsa dan negara selalu damai, rukun, dan bersatu. “Bahwa persaingan rivalitas itu perlu bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi. Oposisi harus oposisi yang selalu konstruktif, damai, selalu harus dalam kerangka NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.
Hal itu terlihat saat Paloh tiba di Hambalang dan disambut langsung oleh Prabowo. Saat hendak memasuki kediamannya, Prabowo meraih tangan Paloh dan menggandengnya, sambil menuntun Ketum Partai Nasdem itu menuruni anak tangga.
Tidak hanya itu, keduanya berulang kali terekam tertawa bersama hingga berjalan sambil merangkul bagian pundak. Prabowo mengaku bahwa dirinya telah bersahabat lama dengan Surya Paloh, bahkan jauh sebelum keduanya menjabat sebagai ketua partai.
Foto/MPI
"Saya nyatakan kebetulan karena saya bersahabat sama beliau jauh sebelum beliau ketua partai dan jauh sebelum saya ketua partai, kita sahabat waktu kita masih agak muda," kata Prabowo.
"Sekarang masih muda, jadi ini adalah pertemuan dua sahabat yang kebetulan hari ini kita berkecimpung di bidang politik sebagai keterwakilan sebagai warga negara, sebagai patriot ingin berbakti kepada bangsa dan negara, saya rasa itu intinya," sambungnya.
Hal senada pun dilontarkan oleh Surya Paloh. Paloh mengungkap persahabatannya dengan Menteri Pertahanan itu sudah berlangsung selama 40 tahun.
"Tuan rumah kita Prabowo Subianto, yang selalu dalam panggilan keseharian Mas Wowo. Benar sekali apa yang dibilang Mas Wowo, komunikasi personal kami walaupun tidak terlalu sering, tapi sebagai referensi memberikan penegasan kembali bagi saudara semua, hubungan perkenalan, pertemanan persahabatan di antara kami berdua cukup panjang, ukuran puluhan tahun, hampir 40 tahun, ini satu perjalanan yang cukup panjang," katanya.
Kemudian, kata Prabowo, pertemuan pada hari ini menyimpulkan bahwa kedua partai sepakat untuk menghormati keputusan politik masing-masing. "Tadi sebetulnya, pembicaraan sangat cair, setelah makan siang, minum kopi dan saya berbicara cukup luas, mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing,” jelasnya.
Keduanya juga sepakat ingin keadaan bangsa dan negara selalu damai, rukun, dan bersatu. “Bahwa persaingan rivalitas itu perlu bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi. Oposisi harus oposisi yang selalu konstruktif, damai, selalu harus dalam kerangka NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.
(rca)