Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest

Sabtu, 25 Februari 2023 - 06:00 WIB
loading...
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest
Mayjen TNI Iwan Setiawan (kiri) dan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat menjabat Danjen Kopassus. FOTO/DOK.KOPASSUS
A A A
JAKARTA - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus atau disingkat Danjen Kopassus merupakan pemimpin satuan elite di bawah naungan TNI Angkatan Darat. Beberapa di antara mereka merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1990-an.

Kopassus dibentuk pada 16 April 1952 oleh Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi. Kopassus memiliki ciri khas yakni seragam loreng darah dan baret merah. Pasukan ini memiliki kemampuan khusus yang mematikan dan mampu bergerak dalam senyap di setiap medan. Karena itu, tak mengherankan jika Kopassus termasuk salah satu pasukan elite yang disegani di dunia.

Prajurit TNI AD yang ditunjuk menjadi Danjen Kopassus bukanlah sosok sembarangan. Ia haruslah jenderal bintang 2 atau berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) yang memiliki kemampuan istimewa sehingga bisa mengorganisasi pasukan yang memiliki jargon 'lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga'.

Berikut ini Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Siapa saja mereka?

1. Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest


I Nyoman Cantiasa lahir di Buleleng, Bali, 26 Juni 1967. Putra pasangan I Nengah Tinggen dan Ni Ketut Mari ini merupakan lulusan terbaik (Adhi Makayasa) Akademi Militer (Akmil) 1990. Nyoman menyelesaikan sejumlah pendidikan militer, yakni Sesarcab Inf, Komando, Suslapa I, Suslapa II, Free Fall, Penanggulangan Teror (Gultor), Suspa Intel Analis, Seskoad (2004), Sesko TNI (2014), dan Lemhannas. I Nyoman Cantiasa menjabat Danjen Kopassus pada 2019-2020.

Sebagai seorang prajurit TNI, I Nyoman Cantiasa pernah terlibat dalam operasi militer. Salah satunya Operasi Mapenduma untuk membebaskan 26 peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95. Mereka disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Jayawijaya, Papua. Operasi pembebasan sandera ini memakan waktu selama 129 hari.

Saat itu, Nyoman masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) dengan jabatan Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 Penanggulangan Teror atau Sat-91/Gultor Kopassus. Di bawah komando Mayjen Prabowo Subianto, Kopassus akhirnya bisa membebaskan para sandera meski tiga di antaranya meninggal dunia dibunuh penyandera.

2. Mayjen TNI Mohamad Hasan
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest


Mohamad Hasan lahir di Bandung, Jawa Barat, 13 Maret 1971. Selepas menyelesaikan sekolah di SMA Negeri 1 Ampek Angkek, ia meneruskan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) 1993. Mohamad Hasan menyelesaikan pendidikan Sesarcabif (1994), PARAKomando, Free Fall, Selapa I (2001), Seskoad (2007), Sesko TNI, S1 HUKUM (2014), dan Lemhannas. Mohamad Hasan menjabat Danjen Kopassus pada 2020-2021.

Mohammad Hasan yang kini menjabat Pangdam Iskandar Muda juga pernah beragam operasi militer, di antaranya Operasi Newangkawi pada 2019. Operasi gabungan TNI-Polri ini bertujuan mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Saat ini pemerintah mengganti Operasi Newangkawi menjadi Operasi Cartenz Damai.

3. Mayjen TNI Widi Prasetijono
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest


Widi Prasetijono lahir di Trenggalek, Jawa Timur, 4 Juni 1971. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993. Sejumlah pendidikan militer yang ia selesaikan adalah Sesarcabif, Komando, Susar PARA, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, dan Sesko TNI. Widi Prasetijono menjabat Danjen Kopassus sangat singkat hanya 53 hari dari 31 Januari 2022-8 April 2022.

Sosok Widi Prasetijono sangat dekat dengan Kopassus. Ia besar di kesatuan ini. Sejumlah jabatan penting pernah diembannya, seperti Dantop Grup 2 Kopassus (1995) kemudian Kasis Logistik Grup 1 Kopassus.

Suami Novita Permatasari ini pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta 2011-2012. Saat itu, Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Wali Kota Solo. Di awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Widi Prasetijono diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi. Saat ini Widi menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.

4. Mayjen TNI Iwan Setiawan, SE, MM
Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an, Nomor 4 Berhasil Tancapkan Merah Putih di Puncak Everest


Iwan Setiawan lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Februari 1969. Iwan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri. Setelah menjadi perwira, suami Betty Siti Supartini ini cukup banyak menyelesaikan pendidikan militer, antara lain Sesarcabif (1992), Komando A-64 (1994), Susar PARA, Susar PARA Utama, Dik Free Fall, Dik Pandu Udara, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas. Iwan Setiawan menjabat Danjen Kopassus sejak 8 April 2022 hingga saat ini.

Iwan Setiawan yang baru lulus pendidikan Komando terpilih masuk dalam Tim Ekspedisi Everest 97. Ekpedisi pendakian ke puncak gunung tertinggi di dunia ini untuk menyambut HUT ke-45 Kopassus. Iwan bersama dua prajurit Kopassus lain, Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono, berhasil menapakkan kakinya dan menancapkan bendera Merah Putih di puncak Everest.

Ekspedisi Everest 97 ini sangat bersejarah karena sangat berat. Taruhannya nyawa. Iwan menggambarkan betapa beratnya mendaki ke gunung setinggi 8.884 meter dari permukaan laut itu. Dari 100 pendaki kemungkinan hanya 10 orang yang sampai puncak. Dari 10 itu, kemungkinan tiga orang yang selamat.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)